Setiap individu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Pekerjaan yang mereka lakukan sangat bervariasi, mulai dari yang relatif aman hingga yang berisiko tinggi bahkan mengancam nyawa.
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori berbahaya adalah jenis pekerjaan yang memiliki risiko cedera atau kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Dalam pekerjaan berbahaya, para pekerja sering kali berhadapan dengan bahan atau peralatan berbahaya, beroperasi di lingkungan yang berisiko tinggi, atau dalam situasi yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Dikutip dari TRADESAFE, berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang dianggap sebagai yang paling berbahaya di dunia.
1. Pekerja Penebangan
Tugas dari pekerja penebangan adalah menebang pohon dan mengangkut kayu gelondongan ke tempat penggergajian kayu atau fasilitas pemrosesan kayu lainnya. Mereka mengoperasikan mesin dan alat berat, seperti skidder, pemanen, dan gergaji mesin. Mereka juga bekerja di lokasi yang sering kali terpencil.
Pekerja penebangan menghadapi berbagai bahaya dan risiko, termasuk peralatan yang berbahaya, pohon tumbang, keadaan lingkungan sekitar yang tidak kondusif, cuaca ekstrem, potensi kontak dengan satwa liar, dan gigitan atau sengatan serangga.
Tingkat cedera fatal: 132,7 per 100.000 pekerja.
2. Pilot Pesawat dan Insinyur Penerbangan
Pilot pesawat dan insinyur penerbangan bertanggung jawab untuk menerbangkan dan menavigasi pesawat terbang, helikopter, dan pesawat lainnya. Mereka harus bisa menginterpretasikan data penerbangan, laporan cuaca, dan instruksi kontrol lalu lintas udara untuk mengambil keputusan selama penerbangan.
Selain itu, mereka juga melakukan pemeriksaan pra-penerbangan dan memastikan bahwa semua protokol keselamatan diikuti. Intinya, mereka mempunyai tanggung jawab yang besar berkaitan dengan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Pilot dan insinyur penerbangan menanggung berbagai bahaya dan risiko, seperti kecelakaan pesawat, keadaan darurat medis dalam penerbangan, paparan bahan kimia dan gas berbahaya di kabin pesawat, tabrakan dengan pesawat lain, kesalahan pilot, kegagalan mekanis bagian pesawat, insiden yang berhubungan dengan cuaca, terorisme, serta pembajakan.
Tingkat cedera fatal: 48,6 per 100.000 pekerja.
3. Tukang Atap
Tukang atap biasanya mempunyai tugas untuk memperbaiki dan memasang atap pada bangunan hunian dan komersial. Dalam memberikan lapisan kedap air dan tahan cuaca di atas bangunan, mereka pasti bersinggungan dengan berbagai bahan, seperti sirap, logam, dan aspal.
Tentunya bekerja di ketinggian memiliki risiko yang tinggi, termasuk jatuh dari ketinggian, sengatan listrik, kelelahan, cedera muskuloskeletal, paparan bahan kimia, cedera mata akibat puing-puing dan debu yang beterbangan, serta luka bakar.
Tingkat cedera fatal: 47 per 100.000 pekerja.
4. Pekerja Besi dan Baja
Pekerja besi dan baja harus membangun dan memasang kerangka struktural yang terbuat dari baja atau besi. Mereka bekerja di berbagai tempat, seperti lokasi konstruksi, pabrik manufaktur, dan fasilitas industri. Pekerja besi dan baja dapat merakit dan memasang balok baja, memperkuat beton dengan tulangan, dan mengelas komponen logam untuk membuat struktur yang kuat dan kokoh.
Pekerja besi dan baja menghadapi berbagai bahaya dan risiko di tempat kerja, termasuk jatuh dari ketinggian, sengatan listrik, tertimpa benda jatuh, terjepit di antara peralatan atau mesin, paparan bahan kimia berbahaya, dan berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal.
Tingkat cedera fatal: 32,5 per 100.000 pekerja.
5. Pengemudi Truk
Pengemudi truk bertanggung jawab untuk mengangkut barang dalam jarak jauh, seringkali melintasi batas negara bagian atau bahkan lintas negara. Mereka mengoperasikan truk komersial, seperti trailer-traktor, tanker, atau bak datar. Pengemudi truk harus mempunyai surat izin mengemudi komersial (CDL) yang valid dan mematuhi peraturan Federal Motor Carrier Safety Administration (FMCSA).
Pengemudi truk menghadapi berbagai bahaya dan risiko di tempat kerja, termasuk kelelahan, kecelakaan, cedera gerakan berulang, paparan bahan berbahaya, dan masalah kesehatan mental.
Tingkat cedera fatal: 24,3 per 100.000 pekerja.
6. Petani dan Buruh Pertanian

Petani dan buruh pertanian mempunyai tugas untuk bercocok tanam, beternak, dan memelihara peralatan serta fasilitas pertanian. Mereka bekerja di berbagai tempat, termasuk ladang tanaman, peternakan sapi perah, peternakan, dan kebun anggur.
Petani dan pekerja pertanian menghadapi berbagai macam bahaya dan risiko, seperti paparan bahan kimia berbahaya, serangan hewan, kecelakaan mesin, kondisi cuaca ekstrem, dan terkena penyakit pernapasan serta kulit.
Tingkat cedera fatal: 17,4 per 100.000 pekerja.
7. Pekerja Penangkapan Ikan
Pekerja penangkapan ikan memiliki tugas untuk memanen ikan. Mereka bekerja di tempat-tempat, seperti kapal penangkap ikan komersial, peternakan ikan, dan pabrik pengolahan. Pekerja penangkapan ikan menghadapi berbagai bahaya dan risiko, yaitu tenggelam, jatuh ke laut, terbelit alat tangkap, terpapar kondisi cuaca berbahaya, dan cedera muskuloskeletal akibat gerakan berulang.
Tingkat cedera fatal: 19,5 per 100.000 pekerja.
8. Pengumpul Sampah/Limbah
Mungkin sulit dipercaya, tetapi pengumpul sampah/limbah termasuk ke dalam daftar pekerjaan paling berbahaya. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengangkut, dan membuang bahan limbah dari kawasan perumahan, komersial, dan industri. Mereka biasanya mengoperasikan truk sampah atau kendaraan khusus lainnya untuk mengambil dan mengangkut sampah ke tempat pembuangan yang telah ditentukan.
Pengumpul sampah/limbah menghadapi berbagai bahaya dan risiko di tempat kerja, termasuk paparan bahan berbahaya, tertabrak kendaraan yang lewat, mengangkat dan membawa beban berat, serta cedera muskuloskeletal akibat gerakan berulang.
Tingkat cedera fatal: 30 per 100.000 pekerja.
9. Pekerja Konstruksi
Pekerja konstruksi bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara berbagai jenis struktur, termasuk bangunan, jalan, jembatan, dan terowongan. Mereka mungkin bekerja untuk perusahaan konstruksi, kontraktor, atau lembaga pemerintah.
Pekerjaan tersebut mengharuskan mereka untuk mengoperasikan alat berat, memasang beton atau aspal, dan memasang sistem kelistrikan atau saluran air. Pekerja konstruksi menghadapi berbagai bahaya dan risiko di tempat kerja, termasuk jatuh, sengatan listrik, dan tertimpa benda yang jatuh.
Tingkat cedera fatal: 9,4 per 100.000 pekerja.
10. Penambang
Tidak mengherankan apabila penambang tergolong ke dalam daftar pekerjaan paling berbahaya. Sebab, mereka bekerja di tambang bawah tanah atau permukaan, mengekstraksi mineral seperti batu bara, logam, dan sumber daya lainnya. Pekerjaan itu mungkin melibatkan pengoperasian mesin berat, pengeboran, peledakan, dan pengangkutan material ke permukaan.
Penambang harus siap akan berbagai bahaya dan risiko di tempat kerja, termasuk penyakit pernapasan, jatuh, terjerat dalam mesin atau peralatan lain, ledakan dan kebakaran, serta paparan kebisingan.
Tingkat cedera fatal: 25,4 per 100.000 pekerja.
Itulah 10 pekerjaan paling berbahaya di seluruh dunia. Sebenarnya, setiap pekerjaan pasti mempunyai risiko yang berbeda-beda. Maka dari itu, kamu harus lebih berhati-hati saat bekerja, ya, Sobat Riang!