Kadang-kadang, orangtua sering menunda pembicaraan dengan anak-anak mereka tentang uang karena mereka beranggapan anak-anak masih terlalu muda untuk memahami masalah keuangan. Beberapa orangtua juga merasa tidak nyaman membahas uang secara umum, sehingga mereka menghindari topik tersebut.
Namun, ada berbagai konsep sederhana tentang keuangan yang bisa kita kenalkan kepada anak-anak sejak dini. Berikut adalah lima hal yang sebaiknya kita ajarkan kepada anak-anak, seperti yang dilansir oleh Huffpost.
1. Memahami Nilai Uang
“Memahami nilai uang berarti memahami apa yang diperlukan untuk memperoleh, mengelola, dan mengembangkannya,” kata Bola Sokunbi, pendiri dan CEO Clever Girl Finance.
Untuk mengajarkan hal ini kepada anak-anaknya sendiri, Sokunbi membiarkan mereka menghabiskan uang saku yang dia berikan untuk membeli permen, sehingga anak-anaknya tidak memiliki apa-apa lagi untuk ditabung dan membuat mereka berpikir bagaimana caranya menabung atau berinvestasi di kemudian hari.
Latihan kecil seperti ini diperlukan agar anak-anak dapat membuat keputusan yang baik di masa depan ketika mereka berhadapan dengan masalah keuangan yang lebih besar. Orangtua menghadapi tugas yang menantang untuk membantu anak-anak mereka memahami seberapa besar pengaruh uang terhadap kehidupan mereka dan juga memberi tahu bahwa mengumpulkan uang bukanlah tujuan yang paling penting.
“Uang hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Dengan menentukan tujuan akhir, kita dapat mengelola keuangan secara efektif. Kita harus memprioritaskan penanaman hubungan yang sehat dengan uang pada anak-anak, memastikan mereka memahami nilai uang dalam mengejar impian mereka,” kata Ramona Ortega, pencipta penasihat keuangan berbasis AI, WealthBuild.
2. Mengetahui Kecerdasan Finansial

Kecerdasan finansial adalah keterampilan yang dilatih, bukan bawaan dari lahir dan uang adalah alat yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan kecerdasan finansial kita.
“Ini adalah alat yang membutuhkan pengetahuan agar bisa berfungsi dengan baik. Namun, setiap orang harus mempelajarinya,” kata Kara Perez, seorang pendidik keuangan dan pendiri Bravely Go, sebuah perusahaan pendidikan keuangan.
Mengajari anak tentang kecerdasan finansial bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti membuka dialog tentang bagaimana mereka ingin membelanjakan uang mereka.
“Berbicara tentang berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan, di mana mereka membelanjakannya, dan dari mana uang itu berasal adalah titik awal yang baik untuk mereka pahami dan membuka pintu bagi percakapan tentang uang seumur hidup,” jelas Perez.
3. Uang Mendukung Kegembiraan dan Kesehatan

Rita Soledad Fernandez Paulino, pendiri komunitas pendidikan keuangan Wealth Para Todos, mengatakan bahwa pelajaran terpenting yang ingin dia ajarkan kepada anak-anaknya adalah uang merupakan alat untuk mendukung keutuhan diri, termasuk kegembiraan dan kesejahteraan. Ini termasuk kesejahteraan di masa sekarang, dalam waktu dekat, dan setelah pensiun.
Cara terbaik bagi orangtua untuk mengajarkan hal ini kepada anak-anak adalah dengan memberikan contoh bagaimana cara kita menggunakan uang untuk perawatan diri secara bijak.
“Apa pun yang orangtua lakukan benar-benar menjadi hal yang lumrah bagi anak-anak dan apa yang mereka yakini dapat diterima. Jadi, berhati-hatilah akan hal itu,” ungkapnya.
4. Uang Bukanlah Topik Tabu

Shang Saavedra, pelatih keuangan di Save My Cents, menemukan bahwa orang yang merasa tidak siap dalam hal keuangan pribadi adalah mereka yang berasal dari keluarga yang menganggap uang sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Oleh karena itu, Saavedra menyarankan agar orangtua memulai membicarakan topik keuangan pada anak sejak dini, dengan tetap berpegang pada topik yang sesuai usia.
Seperti anak berusia 4 dan 5 tahun di mana mereka mulai mampu berhitung, dapat mulai memahami uang sebagai sebuah konsep. Untuk topik tinggi seperti uang sebagai alat untuk mencapai tujuan, Saavedra mungkin akan mulai memperkenalkan konsep tersebut saat anak-anaknya berada di sekolah menengah hingga sekolah menengah atas, di mana mereka mulai memiliki impian mereka sendiri untuk masa depan dan memiliki kemampuan rasional untuk mencapai tujuan mereka.
5. Pentingnya Menabung

Menabung memang sangat penting untuk persiapan menghadapi keadaan darurat. Namun, kita juga harus menabung untuk bersenang-senang. Jika anak-anak masih sangat muda dan mungkin memiliki uang saku, mereka dapat diajarkan untuk menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung.
Anak remaja lebih mampu memahami perihal keuangan dan harus didorong untuk memikirkan cara menabung. Orangtua dapat menunjukkan bahwa pembelian yang ingin mereka lakukan atau aktivitas yang ingin mereka coba dapat dilakukan dengan rencana tabungan.
Kadang-kadang orangtua takut untuk mengajari anak-anak mereka tentang uang karena mereka takut akan kesalahan finansial yang mereka lakukan. Namun, semua orangtua dapat mengajari anak-anak mereka tentang keuangan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Berbagi apa yang telah kita capai secara finansial dan kesalahan apa yang mungkin pernah kita lakukan adalah cara yang ampuh untuk mendidik anak-anak kita.