Mengenal gaya belajar anak yang paling cocok wajib para ibu mengetahuinya. Gaya belajar anak merujuk pada beragam metode yang berguna anak untuk belajar, memproses, dan menyimpan informasi. Setiap anak memiliki cara unik dalam mengasah pemahaman, termasuk melalui pengalaman langsung seperti menyentuh, bergerak, dan berpartisipasi aktif. Selain itu, anak-anak juga memperoleh pengetahuan melalui pengamatan visual dan pendengaran.
Penting bagi orang tua untuk memahami model pembelajaran anak agar mereka dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Membekali anak dengan lingkungan yang mendukung gaya belajarnya dapat meningkatkan efektivitas belajarnya. Orang tua perlu memenuhi kebutuhan anak agar ia dapat belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Dengan pemahaman yang baik tentang gaya belajar anak, orang tua dapat membimbing anak dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan kecenderungannya.
Mengenal Gaya Belajar Anak yang Paling Cocok
Ada beberapa model pembelajaran untuk anak yang dirujuk dalam pendidikan modern. Orang tua perlu mengenali tipe seperti apa yang paling disukai anak dan efektif dilakukannya.
1.Ā Gaya Belajar Visual (Spasial)
Anak yang menyukai model pembelajaran visualĀ memiliki kemampuan memproses informasi dengan baik jika melihat gambar. Mereka biasanya belajar dengan efektif ketika berpikir dalam gambar dibandingkan kata-kata. Sang buah hati juga suka menuangkan ide atau memahami pembelajaran melalui grafik dan tabel atau peta dan diagram. Sementara itu, anak yang lebih suka model pembelajaran ini cenderung lebih mudah melihat gambaran besar dari pembelajaran. Jika anak memiliki imajinasi yang berkembang baik atau memiliki bakat artistik yang kuat, mereka mungkin memiliki gaya belajar visual.
2.Ā Gaya Belajar Auditori (Musik)
Gaya belajar auditori akan sangat berhasil ketika anak mendengarkan. Anak memiliki kemampuan belajar yang baik saat memproses informasi melalui indera pendengaran. Misalnya ceramah, musik, atau buku audio. Jika anak menyukai musik atau lebih suka buku audio daripada membalik halaman buku, kemungkinan anak memiliki model pembelajaran auditori.
3.Ā Pembelajaran Kinestetik (Fisik)
Gaya belajar ini sangat cocok untuk anak yang aktif, suka bergerak, dan menyukai pengalaman langsung daripada duduk terdiam dan mendengarkan guru dengan tenang. Duduk diam dalam waktu lama merupakan kesulitan terbesar anak dengan gaya belajar kinestetik.Ā Jika Si Kecil sering gelisah atau sangat aktif, mereka mungkin lebih cocok dengan gaya belajar kinestetik. Model pembelajaran ini juga cocok untuk anak dengan ADHD.
4.Ā Gaya Belajar Verbal (Linguistik)
Gaya belajar verbal adalah pembelajaran dengan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Anak yang menyukai gaya belajar ini memiliki kemampuan memproses informasi ketika mereka menulis, membaca, atau berbicara.Ā Anak-anak yang menyukai gaya belajar verbal mungkin menghindari pembelajaran yang berbasis angka, dan menafsirkan visual abstrak seperti grafik. Jika anak memiliki perkembangan yang baik dalam hal membaca dan menulis, mereka cenderung pada gaya belajar verbal.
5.Ā Gaya Belajar Logis (Matematika)
Gaya belajar logis berkembang ketika materi didukung oleh penalaran logis. Anak memproses informasi paling baik ketika pembelajaran melibatkan sistem, urutan, atau fakta. Pelajar juga sering mengambil informasi dengan pendekatan yang terorganisir dan metodis. Namun, mereka terkendala jika berhadapan dengan kegiatan kreatif dan gambar. Jika anak senang memecahkan teka-teki logika dan menikmati kegiatan yang melibatkan penalaran serta memecah masalah, mereka mungkin memiliki gaya belajar logis.
6.Ā Gaya Belajar Sosial (Interpersonal)
Gaya belajar sosial bisa kamu lakukan dengan banyak orang yang terlibat. Anak yang menyukai gaya belajar ini memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, dan menerima umpan balik tentang ide-ide yang mereka terima. Anak biasanya suka belajar secara berkelompok dan memproses informasi saat mereka terlibat dengan orang lain. Namun, di sisi lain anak mungkin kurang percaya diri dalam kegiatan individu.
7.Ā Gaya Belajar Soliter
Anak yang lebih memilih belajar sendiri mungkin menyukai gaya belajar soliter. Karena ia merasa belajar lebih baik ketika memiliki ruang sendiri yang tenang untuk mengerjakan tugas atau materi. Di sisi lain anak memiliki kesulitan jika berada di lingkungan bising atau kelompok belajar.
Jika anak memiliki sikap mandiri, kemungkinan besar mereka menyukai gaya belajar soliter. Itulah yang perlu kamu ketahui tentang gaya belajar untuk anak. Orang tua perlu mencermati dan memahami kecenderungan belajar anak, serta mengakomodasi gaya belajar yang sesuai. Dengan begitu anak akan belajar lebih maksimal dan efektif.
Jika orang tua merasa kesulitan dalam mengidentifikasi gaya belajar anak, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional.