Segala aktivitas manusia sekarang menjadi lebih mudah berkat kemajuan teknologi digital. Sistem pembayaran yang sekarang memungkinkan pembayaran non tunai adalah salah satu kemajuan tersebut. Untuk transaksi jenis ini, biasanya diperlukan bukti transfer untuk meyakinkan. Namun, banyak modus pemalsuan juga terjadi. Apa ciri-ciri bukti transfer palsu?
Ini adalah salah satu jenis kejahatan yang tidak pandang bulu dalam hal nominal. Apalagi jika tujuan Anda adalah orang awam yang mudah tertipu. Nilai apa pun itu, sangat merugikan bagi korban. Dan dari sekarang, kita dapat menjadi lebih cerdas dan waspada. Bisa ada banyak cara bukti transfer dikatakan palsu ditandai, dan Anda dapat mengetahui semua ciri-cirinya dengan informasi yang kami berikan.
Ciri-Ciri Bukti Transfer Palsu dan yang Asli
Untuk menghindari kerugian karena penipuan transfer palsu, kamu harus lebih jeli dalam membedakan mana bukti transfer palsu dengan yang asli. Adapun ciri-cirinya dapat dibedakan seperti berikut ini.
1. Tulisan Tidak Rapi

Cara untuk mengetahui ciri-ciri bukti transfer palsu yang pertama sangat mudah. Saat pelaku mengirimkan foto struk ATM, amati dulu dengan seksama formatnya dan jangan langsung menyetujui laporannya begitu saja. Hal yang mungkin diubah pada struk adalah nominal serta tanggal transfer.
Seseorang yang berniat menipu dengan mengirimkan bukti transfer palsu, akan berbuat licik dengan mengedit struk digital. Jika kasusnya seperti ini, kamu bisa melihat gaya huruf atau font pada tulisan yang tercetak. Pertama, tata letak pada cetakan huruf yang asli dengan hasil editan akan berbeda secara posisi.
Kedua, jenis font yang digunakan mungkin tidak seragam. Struk transfer ATM yang asli memiliki gaya huruf yang unik, serta spasi antar huruf pun telah diatur secara otomatis oleh pengaturan pada mesin. Bukti transfer yang diakali akan cenderung tidak rapi atau terkesan dibuat-buat.
Ketiga, ketidak selarasan pada bukti transer palsu adalah ukuran tulisan yang sedikit berbeda. Sedikit pun perbedaan ukuran, akan membuat tulisan tampak aneh.
2. Waktu Pengiriman Tidak Sesuai
Meskipun sudah berniat berbuat licik, namun bisa jadi penipu juga melakukan kekeliruan dengan mengirimkan bukti transfer dengan waktu berbeda. Bisa jadi karena ia lupa untuk mengubah atau mengedit tanggal, jam, bahkan tahun pada saat melakukan transfer.
Dalam hal ini, kamu patut untuk lebih teliti dan jeli. Bahkan jika perlu terapkan teknik cross check ini pada setiap jenis transaksi, dengan siapapun dan kapan pun. Karena kecurangan dalam aksi meruginakan finansial bisa dilakukan siapa saja.
3. Nomor Rekening Pengirim yang Tertera Tidak Lengkap
Ciri-ciri bukti transfer palsu berikutnya adalah yang berkaitan dengan nomor rekening pengirim. Pada struk bukti pengiriman dana akan dicetak dengan format informasi lengkap oleh mesin ATM. Maka disini tugas kamu untuk melakukan pengecekan kembali. Dengan tidak malas melakukan pengecekan ulang, maka kamu bisa selamat dari risiko kerugian akibat penipuan seperti ini.
Pada struk transfer yang asli biasanya akan mencantumkan kelengkapan mengenai nama pengirim, nomor rekening, bahkan hingga jenis bank yang digunakannya. Nah, jika seseorang mengirimkan struk transfer ATM dengan nomor rekening yang tidak lengkap, maka patut untuk dicurigai.
4. Cek Saldo ATM
Langkah lainnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan pengecekan secara manual. Kamu hanya perlu mengetahui perbedaan saldo ATM pada sebelum dan sesudah transaksi.
Namun yang pertama memang perlu mengetahui nominal saldo ATM, dengan begitulah kamu akan mengetahui apakah saldo ATM bertambah atau tidak sejak yang seseorang mengaku sudah melakukan transfer.
Adapun cara lain yang terhitung lebih mudah praktis untuk dilakukan. Kamu bisa browsing di internet mengenai platform yang bisa melakukan pengecekan rekening secara praktis, sehingga mengetahui apakah kamu terkena penipuan pengiriman struk palsu atau tidak.
Dengan cara ini pula kamu tidak harus melakukan penghitungan atau penandaan saldo awal dan akhir. Semua transaksi masuk akan ter-tracking di dalamnya.
5. Kejelasan Cetakan
Ciri-ciri bukti transfer palsu selanjutnya dapat diketahui melalui kejelasan struk tercetak. Bukti transfer yang asli dicetak dengan tulisan yang jelas, tidak memudar ataupun buram. Alasannya, mesin ATM akan mencetak tulisan dengan gaya yang cukup tebal dan hitam.
Jika bukti transfer palsu dan sebelumnya telah dilakukan pengeditan, tulisan akan cukup berbeda dan tidak sejelas yang asli. Hal ini mungkin saja dikarenakan pada saat editing, resolusi gambar menjadi berkurang dan berdampak pada tampilannya.
Cara Agar Tidak Tertipu dengan Bukti Transfer Palsu
Selain dengan mengetahui secara pasti ciri-ciri bukti transfer palsu adalah dengan meningkatkan waspadaan sejak dini.
1. Tidak Langsung Percaya dengan Kiriman Bukti Transfer
Kebanyakan kasus penipuan seperti ini menimpa seseorang yang lengah atau dengan mudah percaya kepada orang lain.
Bukan berarti harus selalu menaruh curiga, namun jika kamu meningkatkan waspada maka dapat mencegah segala kemungkinan terburuk seperti tertipu terkait pembohongan bukti transfer.
2. Cek Mutasi Rekening
Sebelum mengiyakan transaksi dan bukti yang dikirmkan oleh pengirim dana, ada baiknya kamu melakukan cek mutasi rekening sesaat pengirim memperlihatkan bukti transfernya. Kamu bisa menyuruh klien tersebut untuk menunggu beberapa saat untuk melakukan pengecekkan. Dan periksa apakah saldo ATM sudah bertambah sesuai jumlah yang seharusnya atau tidak.
Selain itu untuk mngetahui ciri-ciri bukti transfer palsu bisa dilakukan dengan memeriksa history atau cek tanda transfer masuk atau keluar. Jika bukti transfer secara digital tertera di jejak transfer masuk, maka dana yang dikimkan oleh klien memang benar adanya, begitu pula sebaliknya jika bukti transfer tidak tertera di mobile banking milikmu.
3. Laporkan Kejahatan
Jika benar tindakan yang dilakukan pelaku adalah bentuk penipuan, maka kamu bisa melakukan intimidasi terlebih dahulu untuk menanyakan kebenaran bukti transfer. Hal ini supaya membuat pelaku berusaha untuk berterus-terang.
Jika pelaku belum merasa jera dan masih berkelit-kelit, langkah selanjutnya adalah melaporkan kepada pihak yang berwajib. Apabila ciri-ciri bukti transfer palsu sudah diyakini, kamu juga bisa mengumpulkan screenshot bukti percakapan di media sosial serta bukti tranfer yang diduga tidak valid. Opsi terakhir ini bisa ditempuh, terutama jika dalam bisnismu sudah mengirimkan barang sebelum pembayaran.
Dengan berani membawa kasus kejahatan ini ke pihak kepolisian, bisa semakin menekan kasus serupa. Kemungkinan besar komplotan penipuan bukti transfer semakin berkurang dan jera. Selain itu, hal ini bisa meningkatkan kehati-hatian para calon korban atau orang-orang untuk lebih mementingkan cross check dalam transaksi bisnis.