Banyak orang percaya bahwa menjadi manajer media sosial itu mudah; beberapa percaya bahwa siapa pun bisa menjadi manajer media sosial hanya dengan memahami bagaimana konten media sosial penting bagi perusahaan.
Apakah Anda tahu bahwa estetika bukan strategi atau nilai jual utama sebuah merek? Lalu, kira-kira, apa saja yang kamu butuhkan untuk menjadi social media manager? Simak dalam artikel ini, ya!
Cara Menjadi Social Media Manager
Tidak ada yang bisa langsung menjadi manajer di perusahaan atau organisasi. Kamu harus memulai pekerjaanmu saat ini di tingkat bawah terlebih dahulu. Ini juga berlaku untuk manajer sosial media.
Saya akan menjelaskan beberapa tugas media sosial yang harus kamu selesaikan terlebih dahulu.
1. Social Media Officer
Pekerjaan yang paling ringan di industri ini adalah Social Media Officer. Tugasnya adalah:
- Menjadwalkan post
- Membalas komentar atau DM
- Menganalisis konten di akhir bulan
Posisi ini adalah tempat yang bagus untuk memulai karir kamu.
2. Social Media Specialist
Setelah memiliki pengalaman di Social Media Officer, kamu akan menjadi Social Media Specialist setelah promosi. Pekerjaannya semakin kompleks, yang mencakup:
- Evaluasi konten
- Memasang ads di beberapa platform
- Memahami perbedaan audiens yang ada di tiap platform
- Mengetahui perbedaan strategi brand untuk audiens yang juga berbeda
- Menyesuaikan konten dengan brand atau campaign goals
- Menyusun strategi media sosial dari awal hingga akhir
Untuk menjalani pekerjaan ini, kamu harus punya pengalaman di bidang pemasaran media sosial. Pengalaman ini nantinya bisa menjadi “tanah untuk dipijak” bagimu.
3. Social Media Manager
Kamu dapat menjadi manajer media sosial jika Anda memiliki pengalaman yang cukup. Posisi ini akan mengawasi strategist dan officer media sosial berikutnya. Jika kamu memegang posisi ini, kamu akan membuat rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh officer atau spesialis.
Di agency, biasanya, satu social media manager memegang beberapa brand. Jika bekerja dalam perusahaan, mereka hanya menangani satu brand saja.
Pekerjaan mereka meliputi:
- Menyampaikan nilai perusahaan lewat media sosial
- Berhubungan dengan key opinion leader untuk meng-engage konten-konten brand
- Memaksimalkan iklan media sosial
- Mulai dari strategi hingga evaluasi
- Mengembangkan strategi selanjutnya
- Memahami audiens
- Mempelajari demografi mereka
- Mengamati respons audiens terhadap konten atau iklan
- Mengembangkan strategi
- Memperhatikan perbedaan sentimen di banyak media sosial
Social media manager juga tak bisa bekerja sendirian. Dia akan bekerja dengan beberapa orang perusahaan, seperti content manager, event manager, sampai graphic designer. Istilah untuk kolaborasi ini adalah cross-functional.
Kamu juga harus punya pengalaman menggunakan tools media sosial dan lainnya, seperti:
- Sprout Social
- Buffer
- Monday.com
- dan lain-lain
Kenapa Harus Jadi Social Media Manager?
Dengan cara dunia bekerja seperti sekarang, menjadi social media manager merupakan karier yang “seksi”.
Mengapa bisa begitu?
Promosi di platform digital jauh lebih murah daripada koran, billboard, hingga TV. Apalagi, return of investment-nya juga lebih jelas.
Bagaimana dengan media sosial?
Menurut laporan We Are Social, pada tahun 2020, sebagian besar pengguna internet adalah pengguna media sosial juga. Audiens di media ini begitu besar.
Dapat disimpulkan, prospek karier menjadi social media manager sangat luas. Apalagi, ke depannya, media sosial akan menjadi semakin kompleks.
Skill yang Harus Dimiliki Social Media Manager
Selain menjalani karier dari bawah, tentu saja, kamu harus punya beragam skill untuk jadi social media manager. Daftar kemampuan yang dicari dari orang dengan pekerjaan ini adalah:
1. Analytics
Di media sosial, tentu ada beragam KPI yang bisa digunakan. Kamu tidak hanya harus bisa membaca persentase hasilnya, tetapi juga menganalisisnya.
Nantinya, hasil analisis itu bisa dijadikan acuan untuk kebijakan media sosial berikutnya.
2. Seni dan nilai estetika
Dunia seni juga sangat penting. Tak sekadar estetika, kamu juga harus bisa menilai apakah kontenmu bisa relevan dengan zaman dan audiensmu.
3. Eksekusi
Software-software desain grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, hingga Adobe InDesign juga penting untuk dikuasai. Dengan begini, kamu bisa menjadi social media manager yang bukan hanya mampu merencanakan, melainkan juga mengeksekusi.
4. Adaptasi
Mau tidak mau, perkembangan zaman semakin cepat. Tren juga berganti terus-menerus. Jika social media manager tak mau beradaptasi, media sosial yang dia pegang akan terpengaruh. Engagement, conversion, dan lain-lain bisa tak berkembang karenanya.
5. Marketing
Kamu juga harus menguasai teori hingga praktik pemasaran. Sebab, social media marketing termasuk di dalamnya.