Di pasar, terdapat beragam jenis gula, salah satunya adalah gula rafinasi. Gula adalah jenis karbohidrat sederhana yang berperan sebagai sumber energi utama dan merupakan komoditas perdagangan yang sangat penting.
Biasanya, gula hadir dalam bentuk kristal sukrosa padat yang berfungsi untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang dihasilkan dari sukrosa melalui proses enzimatik atau hidrolisis asam), mengandung energi yang akan digunakan oleh sel-sel tubuh. Namun, apa perbedaan antara gula alami dan gula rafinasi? Mari kita telusuri penjelasannya!
Beda Gula Rafinasi dan Gula Alami
Gula rafinasi adalah gula yang melalui proses sehingga berisiko kehilangan nutrisi yang ada di dalamnya. Kondisi ini membuat gula rafinasi memiliki rasa yang sangat manis daripada jenis gula lainnya. Selain itu, gula ini memiliki warna yang sangat bersih akibat prosesnya. Selain rasanya yang sangat manis, gula jenis ini padat energi karena kalorinya yang sangat tinggi. Namun, ini tidak memiliki nilai gizi yang cukup baik.
Produsen makanan biasanya menambahkan gula rafinasi ke sirup jagung fruktosa atau ke makanan kemasan. Tubuh dapat memecahnya dengan cepat, sehingga menyebabkan kadar insulin dan gula darah meningkat. Karena tercerna dengan cepat, kamu sulit untuk merasa kenyang setelah makan, terlepas dari seberapa banyak porsi yang kamu makan.
Jika gula alami berasal dari buah dan susu, gula rafinasi berasal dari tebu atau bit gula, yang kemudian produsen proses untuk mengekstrak gula. Adapun, gula rafinasi juga termasuk gula putih, gula merah, gula tebu, gula aren, sirup jagung fruktosa dan sebagainya.
Semua gula tersebut berasal dari tumbuhan, tapi telah melalui proses tertentu menjadi bentuk yang sederhana dan manis. Tidak heran, terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung gula rafinasi berhubungan dengan peningkatan obesitas. Selain itu, konsumsi makanan ini juga berkaitan dengan tingginya risiko kanker.
Risiko Mengonsumsi Gula Rafinasi Berlebihan

Ada berbagai risiko yang bisa terjadi pada kesehatan bila mengonsumsi gula rafinasi secara berlebihan. Nah, berikut dampak negatif yang bisa terjadi:
1. Meningkatkan risiko obesitas
Pengonsumsian gula rafinasi berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas pada kesehatan. Bahkan, pengonsumsian jenis gula ini bisa menyebabkan penumpukan lemak pada bagian perut sehingga menyebabkan kamu mengalami buncit.
2. Memicu diabetes
Pengonsumsian gula dapat memicu obesitas. Jika kondisi kelebihan berat badan tidak teratasi dengan baik, hal ini membuat kamu berisiko mengalami penyakit gula darah.
Ketika kamu memiliki kelebihan berat badan, maka tubuh akan mengalami resistensi insulin. Sehingga kadar gula darah dalam tubuh dapat melonjak. Hal ini bisa membuat kamu mengalami diabetes tipe 2.
3. Memperburuk kondisi ginjal
Bukan hanya pada masalah berat badan, mengonsumsi gula ini berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan pada ginjal. Jika kamu memiliki riwayat penyakit ginjal, sebaiknya perhatikan jumlah asupannya.
4. Memicu gangguan jantung
Terlalu banyak mengonsumsi gula rafinasi dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Sebaiknya berhati-hati terhadap jumlah asupan yang kamu konsumsi setiap harinya.
Itulah berbagai risiko yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi gula rafinasi berlebihan. Selain gula rafinasi, ada berbagai jenis gula lainnya yang cukup umum untuk mengolah makanan tertentu.
Benarkah Gula Alami Lebih Aman?
Setiap gula yang terjadi secara alami dalam makanan aman untuk dikonsumsi. Termasuk gula dalam buah dan sayuran bertepung, serta karbohidrat utuh. Misalnya, beras merah dan pasta gandum utuh. Gula dalam produk susu, seperti susu dan keju, juga tidak masalah.
Jenis gula alami memiliki komponen lain yang dapat memperlambat seberapa cepat gula tercerna. Konsumsi gula alami juga mencegah lonjakan dan penurunan gula darah yang terlalu cepat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan resistensi insulin.
Makanan nabati selalu mengandung serat, dan susu dengan protein. Buah kering mengandung gula alami, kecuali jika dengan tambahan gula atau pemanis lain. Nah, mengonsumsi sumber makanan nabati tidak hanya untuk membatasi gula, tapi juga memastikan tubuh mendapatkan beragam nutrisi yang tubuh perlukan.