Sholawat Jibril penarik rezeki paling kuat dari segala arah. Sholawat Jibril merupakan salah satu bentuk sholawat yang umat Islam sering mengamalkannya. Jenis sholawat ini termasuk dalam kategori sholawat Nabi, yakni doa untuk memohon rahmat dan ampunan bagi Rasulullah SAW.
Keutamaan membaca sholawat Nabi, termasuk Sholawat Jibril ada dalam buku “Dahsyatnya Doa & Zikir” karya Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi Dalimunthe. Selain itu, terjelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Berdasarkan Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, bukti keagungan Rasulullah SAW dalam ayat tersebut adalah sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya bersholawat untuknya. Sholawat dari Allah SWT berarti memberi rahmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan.
Salah satu sholawat yang bisa umat Islam panjatkan adalah sholawat Jibril. Berikut bacaan dan keutamaannya.
Bacaan Sholawat Jibril Pendek Arab dan Latin
صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Shallallahu ‘alaa Muhammad.
Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”
Sholawat Jibril Penarik Rezeki Paling Kuat
Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat karya M. Syukron Maksum dan A. Fathoni el-Kaysi, sholawat Jibril memiliki keutamaan bagi umat Islam yang melantunkannya. Berikut keutamaan sholawat Jibril.
Terbukanya 70 Pintu Rahmat
Hal ini sebagaimana dikatakan Imam Sya’roni bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa membaca sholawat ini maka ia telah membuka 70 pintu rahmat untuk dirinya dan Allah akan menitipkan cinta-Nya pada hati manusia sehingga mereka tidak akan marah kepadanya, kecuali orang yang menyimpan kemunafikan di hatinya.”
Dilancarkan Rezekinya
Menurut Habib Umar bin Hafidz, dengan membaca istighfar 100 kali dan sholawat Jibril 500 kali pada waktu pagi dan petang, maka seorang muslim akan dilancarkan rezekinya.
Keutamaan Sholawat Nabi
Melantunkan sholawat juga memiliki keutamaan tersendiri. Sholawat ini tak sebatas pada sholawat Jibril melainkan sholawat pada umumnya. Mengutip buku Fadhilah Shalawat karya Mubarak bin Mahfudh Bamu’allim, berikut beberapa keutamaan sholawat Nabi.
Mendapat Sholawat dari Allah Sepuluh Kali
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Al-Qadhi Ismail, dan Ibnu Hibban)
Terhapus Sepuluh Dosa dan Terangkat Sepuluh Derajat
Dari Abu Thalhah al-Ansari, ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah SAW dalam kondisi yang sangat baik, tampak pada wajahnya kegembiraan, maka (para Sahabat) bertanya: “Ya, Rasulullah, pada hari ini engkau dalam kondisi yang amat baik, tampak pada wajahmu kegembiraan?’ Beliau berkata: ‘Benar! Telah datang kepadaku (Malaikat) dari Rabb-ku, ia berkata: ‘Barang siapa yang bersholawat kepadamu dari umatmu satu kali, niscaya Allah mencatat baginya dengan sebab sholawat itu sepuluh kebaikan, menghapuskan darinya sepuluh kejelekan (dosa), mengangkat baginya sepuluh derajat (kemuliaan), dan membalas kepadanya seperti sholawat itu.” (HR Ahmad dan An-Nasai)
Paling Utama Bersama Rasulullah SAW di Hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling utama bersamaku di hari Kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR Ibnu Hibban)
Terampuni Dosanya dan Tercykypkan Urusan Dunia dan Akhiratnya
Dari Ubai bin Ka’ab, ia berkata, “Seseorang berkata kepada Nabi, “Bagaimana pandanganmu jika aku jadikan doaku seluruhnya untuk bersholawat kepadamu?” Beliau bersabda, “Kalau begitu, Allah akan mencukupi apa yang engkau inginkan dari urusan dunia dan akhiratmu.”
Mendapat Syafaat pada Hari Kiamat
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bersholawat kepadaku atau memohon al-wasilah untukku, niscaya dia berhak memperoleh syafaatku pada hari Kiamat. ”
Wallahu a’lam.
