Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Suku Cia-Cia di Pulau Buton Indonesia Gunakan Aksara Korea

Suku Cia-Cia di Pulau Buton gunakan aksara Korea dalam kehidupan sehari-hari. Di antara 1.340 suku bangsa di Tanah Air, terdapat satu suku unik bernama Cia-Cia yang mendiami Pulau Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Sekitar 80 ribu jiwa dari suku Cia-Cia tinggal di Kelurahan Karya Baru, yang berjarak sekitar 20 kilometer ke arah timur Kota Baubau.

Keunikan suku Cia-Cia terletak pada kemampuan mereka menulis menggunakan huruf-huruf Korea, atau Hangeul, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa! Namun, ini bukan karena mereka gemar menonton K-Drama. Warga kampung di sana menggunakan aksara Hangeul untuk komunikasi tertulis, tetapi bahasa yang mereka gunakan tetaplah bahasa asli suku mereka, yaitu Bahasa Cia-Cia.

Bahasa Cia-Cia di Pulau Buton merupakan bahasa lisan yang suku Cia-Cia gunakan. Namun, bahasa tersebut tidak memiliki aksara untuk sistem penulisannya. Untuk melestarikan bahasa suku Cia-Cia, mereka mengadopsi aksara Hangeul sebagai bentuk tulisan dari bahasa Cia-Cia. Aksara ini juga berguna  untuk penunjuk tempat-tempat umum, seperti nama jalan, halte, dan sekolah.

Jadi, bagaimana aksara Hangeul yang berasal dari Korea bisa sampai ke Pulau Buton? Berikut beberapa fakta unik tentang bahasa Cia-Cia.

Suku Cia-Cia di Pulau Buton Indonesia Gunakan Aksara Korea

Niat Awal Ingin Melestarikan Bahasa Cia-Cia

Awal mula Suku Cia-Cia mengenal aksara dari Negeri Ginseng itu terjadi sekitar awal tahun 2000-an. Walikota Baubau saat itu, Amirul Tamin ingin melestarikan bahasa Cia-Cia di Buton yang bisa terancam punah. Pasalnya, Bahasa Cia-Cia merupakan bahasa tutur yang digunakan untuk berkomunikasi secara lisan oleh orang Cia-Cia. Mereka tidak memiliki sistem aksara sendiri untuk mengabadikan pelafalan bahasa mereka. Bahasa Cia-Cia sempat dipertimbangkan untuk ditulis dalam aksara Arab gundul. Namun, rupanya tidak semua bunyi konsonan bahasa Cia-Cia bisa ditulis dengan huruf Arab.

Pelafalan Bahasa Cia-Cia Mirip dengan Huruf Korea

Suku Cia-Cia di Pulau Buton Indonesia Gunakan Aksara Korea

Pada tahun 2005, seorang guru besar asal Korea Selatan, Profesor Chun Thay Hyun, meneliti kepulauan Buton dan tertarik dengan bahasa Cia-Cia. Alasannya, bahasa tersebut ternyata memiliki kemiripan pelafalan dengan bahasa Korea dan cocok dengan bunyi aksara Hangeul. Sebab, entakan ketika berbicara bahasa Cia-Cia hampir mirip dengan bahasa tutur Korea.

Organisasi kemasyarakatan dari Korea, Hunminjeongeum Research Institute datang ke Buton pada tahun 2008 atas saran dari Prof. Chun Thay Hyun. Institut ini telah bertahun-tahun menyebarkan penggunaan abjad Korea di seluruh Asia. Akhirnya, penggunaan huruf Hangeul untuk menulis bahasa Cia-Cia mulai dikenalkan ke banyak orang.

 

Jadi Mata Pelajaran di Sekolah

Pemerintah Kota Baubau juga bekerja sama dengan Hunminjeongeum Research Institute untuk menyusun bahan ajar kurikulum muatan lokal tentang bahasa Cia-Cia dengan huruf Hangeul. Para pelajar setiap tingkat pun mulai belajar  cara menulis huruf Hangeul sebagai upaya melestarikan bahasa Cia-Cia.

Berkat aksara Hangeul itu, kini pemerintah setempat telah membuat naskah bahasa Cia-Cia dalam tiga terjemahan, yakni Indonesia, Inggris, dan Korea. Keunikan ini sekaligus membuat nama Cia-Cia terkenal hingga ke mancanegara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles