4 kisah hewan berjasa di zaman Nabi dan Rasul ini penting bagi seorang Muslim mengetahuinya. Hewan-hewan merupakan ciptaan Allah yang memiliki peran penting dalam sejarah kehidupan para nabi. Mereka tidak hanya memberikan isyarat akan kebesaran Allah SWT, tetapi juga terlibat secara aktif dalam membantu para nabi.
Menurut buku Kisah-Kisah Hewan pada 25 Kisah Hewan Bersama Para Nabi karya Dian Noviyanti, terdapat beberapa kisah menarik mengenai peran hewan-hewan tersebut dalam zaman para nabi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
4 Kisah Hewan Berjasa di Zaman Nabi dan Rasul
Semut di Kisah Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS sedang berbaring, tiba-tiba ia merasa ada yang merayap di dadanya. Nabi Sulaiman AS merasa terganggu, ia mengambil semut itu dan melemparnya jauh-jauh. Semut itupun marah karena oleh Nabi Sulaiman AS lemparkan dan berkata, “Mengapa engkau melemparku dengan sangat keras, wahai Nabi Sulaiman? Apakah kau lupa jika di Hari Akhir nanti engkau akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah atas kedzalimanmu kepadaku.”
Seketika Nabi Sulaiman AS kaget hingga pingsan. Sebab baru pertama kalinya ia mendengar semut berbicara langsung kepadanya. Setelah Nabi Sulaiman sadar, semut itu masih berada di hadapannya. Ia meminta maaf kepada semut atas kedzalimannya. “Maafkan aku semut, aku melemparmu karena aku kaget dan terganggu,” ucap Nabi Sulaiman dengan rasa bersalah. Semut itu akan memaafkan Nabi Sulaiman AS, asalkan Nabi Sulaiman menjalani tiga syarat yang diberikan semut. Nabi Sulaiman menyanggupi dan bertanya apa tiga syarat tersebut.
“Pertama, engkau tidak boleh menolak apabila ada orang yang meminta pertolongan kepadamu. Orang yang meminta itu mengharapkan karunia Allah SWT lewat tanganmu. Kedua, janganlah tertawa berlebihan karena akan membuat hati mengeras dan sombong. Ketiga, tolonglah siapapun yang butuh pertolongan, baik diminta atau tidak,” ucap semut
Nabi Sulaiman AS mengangguk dan menyanggupi akan memenuhi tiga syarat yang diajukan semut. Dan akhirnya semut memaafkan Nabi Sulaiman.
Ayam dalam Kisah Nabi Adam AS
Ketika Nabi Adam AS pertama kali turun ke bumi, suasana masih sangat gelap dan berbeda sekali dengan surga yang serba terang. Lalu, Nabi Adam bertanya, “Bagaimana aku tahu kapan waktu ibadahku kepada Allah SWT.” Mendengar permohonan Nabi Adam AS, Allah SWT menurunkan seekor ayam jago ke bumi. Namun demikian, aku bukanlah makhluk yang baru diciptakan, aku telah lama menjadi penghuni surga.
Sebenarnya wujud asli dari ayam jago itu adalah malaikat ad-Dik yang bentuknya menyerupai ayam jago. Malaikat ini berada di pintu rahmat, memiliki tubuh yang sangat besar hingga kakinya menggapai dasar bumi serta sepasang sayapnya memenuhi jagat raya.
Ketika malaikat ini bertasbih, maka bertasbihlah ayam-ayam jago di dunia. Ayam jago ini berwarna putih dan kedua kakinya berwarna kuning, tubuhnya sebesar sapi, dan ayam itu selalu mengepakkan sayapnya ketika waktu sholat tiba, maka seketika Nabi Adam bangkit berwudhu dan beribadah kepada Allah SWT.
Paus Menyelamatkan Nabi Yunus AS
Selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus AS hanya mendapatkan dua pengikut yaitu Rubil dan Tanukh. Tentu saja hal ini membuat ia sedih dan tidak ada lagi harapan bagi kaum Ninawa untuk bisa beriman kepada Allah SWT. Lalu, Nabi Yunus AS memutuskan untuk mengembara. Ia berjalan naik turun gunung, hingga tanpa sadar ia telah berada di bibir pantai.
Ia melihat banyak orang yang sedang bergegas menumpang pada sebuah kapal. Ia meminta izin kepada pemilik kapal agar memperbolehkan ikut serta bersama penumpang lain. Setelah mendapat izin dari pemilik kapal, Nabi Yunus bergegas naik. Namun, tidak lama sejak kapal berlayar, terjadi badai dan gelombang besar.
Berdasarkan tradisi yang dipercaya nahkoda kapal, jika kapal dihantam badai dahsyat itu menandakan ada penumpang yang mempunyai dosa besar. Nahkoda pun mengadakan pengundian untuk menemukan siapa penumpang yang memiliki dosa besar. Ternyata, nama yang keluar adalah Nabi Yunus. Pengundian diulang tiga kali untuk memastikan penumpang yang akan dilempar ke laut, namun nama Nabi Yunus terus keluar.
Tersadarlah Nabi Yunus AS terhadap amarah yang diberikan Allah kepadanya. Beliau tak mengelak dan bertawakal kepada Allah. Hingga akhirnya, Nabi Yunus pun dilemparkan ke laut. Seketika setelah Nabi Yunus tersebut ke laut, kondisi laut menjadi tenang. Lalu Allah SWT mewahyukan seekor ikan paus untuk menelannya.
Ketika berada di dalam perut paus, Nabi Yunus AS bersedih dan memohon ampun atas semua dosa besar yang dilakukannya. Selama berada di dalam perut paus, ia selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah. Setelah 40 hari berlalu, Allah memerintahkan ikan paus untuk melepaskan Nabi Yunus AS ke daratan yang kering dan tandus. Di sana, Nabi Yunus AS diberi karunia makanan oleh Allah SWT.
Ular dalam Kisah Nabi Musa AS
Pada suatu ketika, Nabi Musa AS diminta Fir’aun untuk menunjukkan kekuasaan Allah yang ia sembah dengan melawan 70 penyihir sekaligus. Para penyihir melempar tongkat mereka masing-masing. Dari satu tongkat keluar banyak ular, saking banyaknya, ular tersebut saling tumpang tindih.
Tiba giliran Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya sebagaimana yang dilakukan penyihir Fir’aun. Tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular yang sangat besar. Ular tersebut memiliki kaki dan taring yang sangat tajam. Ular Nabi Musa seketika menelan semua ular para penyihir tanpa tersisa satupun.
Seketika para penyihir tau apa yang dilakukan Nabi Musa AS bukan sama sekali sihir meskipun terlihat mirip karena tongkat mereka sama-sama berubah menjadi ular. Namun, ular dari tongkat Nabi Musa AS berbeda, setinggi apapun ilmu sihir tidak akan mampu menandinginya. Para ahli sihir akhirnya bersujud dan mengakui Tuhan Nabi Musa AS. Para penyihir telah beriman kepada Allah dan memohon diampuni segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat.
Wallahu a’lam.
Itulah 4 kisah hewan berjasa di zaman Nabi dan Rasul. Semoga bisa kita ambil pelajaran dari kisah tersebut.