Arab Saudi buka iktikaf di Masjidil Haram dengan sistem pendaftaran dan persyaratan yang cukup ketat. Kerajaan Arab Saudi telah membuka pendaftaran untuk iktikaf selama sepuluh hari terakhir Ramadan di Masjidil Haram, Makkah. Pendaftaran ini akan mulai pada tanggal 7 Ramadan 1445 H, yang bertepatan dengan Senin, 18 Maret 2024.
Penyampaian informasi ini melalui akun X Inside the Haramain, yang merupakan akun resmi otoritas Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi), pada Kamis, 14 Maret 2024. Pendaftaran dapat secara daring atau online melalui situs web pemerintah Arab Saudi di https://eservices.gph.gov.sa/Permessions/PermHome/SqlVisitIndex/.
Arab Saudi Buka Iktikaf di Masjidil Haram, Ini Syaratnya!
Menurut laporan dari media lokal Arab Saudi, Ajel News, ada beberapa persyaratan yang harus pelamar penuhi jika ingin melakukan iktikaf di Masjidil Haram. Berikut persyaratannya:
1. Memahami dan mematuhi syarat dan ketentuan peraturan yang berlaku di Masjidil Haram.
2. Berkomitmen untuk melakukan iktikaf pada waktu yang ditentukan yakni, mulai 20 Ramadan 1445 H atau bertepatan dengan Minggu, 31 Maret 2024.
3. Pemohon harus berusia di atas 18 tahun.
Adapun aturan yang perlu dipatuhi oleh peserta iktikaf Masjidil Haram sebagaimana dilansir dari laman HIMPUH di antaranya sebagai berikut.
1. Iktikaf adalah amalan saleh yang dilakukan di masjid selama 10 hari terakhir bulan Ramadan.
2. Sebelum memasuki masjid, peserta iktikaf Masjidil Haram harus dalam keadaan suci (jauh dari hadats dan najis).
3. Peserta iktikaf hanya boleh meninggalkan masjid untuk urusan di kamar kecil atau perawatan medis.
4. Kegiatan di luar beribadah dilarang selama berlangsungnya iktikaf seperti, berbisnis, mengobrol dengan orang lain, atau menggunakan handphone.
5. Selama iktikaf, seluruh peserta wajib menjaga ketenangan dan kesucian masjid.
6. Peserta iktikaf wajib menunaikan salat lima waktu dan salat-salat sunah lainnya.
7. Peserta dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh seperti, membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, atau ibadah lainnya.
8. Tidak mengganggu kekhusyukan jemaah lain, seperti berteriak atau berdebat. Seluruh jemaah wajib mengikuti semua ketentuan.
9. Setelah waktu iktikaf, peserta diwajibkan untuk segera meninggalkan masjid. Selain itu, peserta diharapkan senantiasa menjaga kebersihan dan menghormati kesucian masjid.
Apa Itu Iktikaf?
Mengutip dari Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan, iktikaf adalah ibadah dengan berdiam diri di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Berdiam diri merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat iktikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.
Pengamalan iktikaf termaktub dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 187. Allah SWT berfirman,
ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ …
Artinya: “… Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”
Selain itu, hadits dari Aisyah RA menyebutkan Rasulullah SAW melakukan iktikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berikut haditsnya
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.
Artinya: “Nabi SAW melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat.” (HR Muslim)