Terapi bekam tidak lagi merupakan hal yang asing bagi banyak orang. Bekam melibatkan berbagai teknik, tetapi pada dasarnya, metode ini melibatkan penggunaan cangkir yang dipanaskan dengan api dan menggunakan campuran herbal.
Bekam dapat diterapkan pada berbagai bagian tubuh, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Namun, apakah terdapat manfaat kesehatan khusus yang dapat diperoleh dengan melakukan bekam pada kepala? Mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam penjelasan berikut ini.
Adakah Manfaat Kesehatan Bekam di Kepala?
Bekam merupakan salah satu pengobatan tradisional yang cukup terkenal di beberapa negara, seperti Cina, Korea, Arab, hingga Indonesia. Terapi bekam dilakukan menggunakan cangkir yang telah dipanaskan kemudian langsung diletakan di atas kulit. Nantinya, permukaan kulit akan menjadi merah karena pembuluh darah merespon perubahan tekanan.
Bekam dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area dimana cangkir ditempatkan. Proses tersebut diklaim mampu meredakan ketegangan otot dengan meningkatkan aliran darah secara keseluruhan.
Salah satu fokus terapi bekam adalah bagian kepala, leher dan wajah. Bekam di kepala dinilai mampu mengatasi sakit kepala, sinusitis, gangguan sendi temporomandibular, masalah limfatik sampai peradangan kronis. Lantas, bagaimana bekam mampu mengatasi segala kondisi tersebut?
Pada area kepala terdapat sekitar 100 titik bekam yang paling baik. Nah, darah yang keluar saat melakukan bekam kepala, akan membuat berbagai gangguan di area kepala membaik, seperti migrain contohnya.
Melansir dari Journal of Traditional and Complementary Medicine dengan judul The Medical Perspective of Cupping Therapy: Effects and Mechanisms of Action, melakukan terapi bekam dapat membuat otot menjadi lebih rileks dan sirkulasi darah berjalan dengan baik.
Meskipun terapi ini sudah marak digunakan dan banyak yang merasakan khasiatnya, sampai saat ini penelitian mengenai bekam masih terhitung sedikit. Oleh sebab itu, tanyakan pada dokter terlebih dahulu saat ingin melakukan bekam untuk mengatasi keluhan kesehatan di kepala.
Selain itu, melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan judul Manfaat Terapi Bekam Dalam Kesehatan, bekam juga menjadi salah satu pengobatan tradisional yang bisa mengatasi nyeri kronis pada leher. Bahkan, bekam juga efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi.
Namun, saat melakukan terapi bekam di kepala, pastikan kamu melakukannya dengan terapis bekam yang berpengalaman. Dengan begitu kamu akan terhindar dari berbagai efek samping yang dapat terjadi.
Efek Samping Melakukan Bekam
Ada beberapa efek samping yang kerap terjadi setelah melakukan terapi bekam. Berikut beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui, seperti:
- Pusing dan mual.
- Keringat berlebihan.
- Iritasi pada kulit yang mendapatkan tindakan bekam.
- Nyeri ringan pada tempat sayatan bekam.2
Infeksi kerap menjadi risiko yang harus kamu waspadai setelah menjalani terapi bekam. Risiko ini bisa dihindari jika praktisi bekam melakukan metode yang tepat untuk membersihkan kulit.
Pastikan, praktisi bekam harus mengenakan celemek, sarung tangan sekali pakai, dan kacamata atau pelindung mata lainnya. Peralatan yang digunakan juga harus dipastikan bersih dan steril.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Ingin Bekam
Jika kamu memilih bekam sebagai bagian dari rencana perawatan, sebaiknya diskusikan keputusan kamu dengan dokter terlebih dahulu. Setelah itu, lanjutkan dengan kunjungan dokter secara rutin untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Terapi bekam tidak dianjurkan untuk semua orang. Berikut beberapa orang yang kurang dianjurkan untuk melakukan bekam.
- Anak-anak di bawah 4 tahun tidak boleh menerima terapi bekam.
- Lansia juga tidak dianjurkan karena kulit menjadi lebih rapuh seiring bertambahnya usia.
- Ibu hamil tidak dianjurkan melakukan bekam, apalagi jika melakukan bekam untuk di area perut atau punggung bawah.
- Wanita yang sedang menstruasi.
- Kulit sedang terbakar sinar matahari, terluka atau sedang memar.