Ciri lowongan kerja red flag ini penting untuk kamu pahami dan waspadai. Mencari pekerjaan memang bukan hal yang mudah. Terlepas dari potensi yang dimiliki para pelamar kerja, dibutuhkan ketelitian untuk menemukan pekerjaan yang benar-benar cocok dan aman.
Jangan sampai kamu rugi seperti kasus pelamar kerja di Cililitan, Jakarta Timur, baru-baru ini. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang layak, mereka justru menjadi korban penjualan data pribadi, di mana informasi yang diberikan disalahgunakan untuk mendaftar pinjaman online (pinjol).
Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya memilah lowongan kerja dengan cermat sebelum mengikuti proses rekrutmen apapun. Selain risiko penyalahgunaan data, lowongan kerja yang mencurigakan juga bisa membuatmu terjebak dalam lingkungan kerja yang toksik.
Untuk menghindari hal tersebut, LinkedIn telah menjabarkan setidaknya 7 ciri lowongan kerja red flag yang harus kamu waspadai.
Ciri Lowongan Kerja Red Flag yang Harus Kamu Waspadai
1. Tidak Menyebutkan Deskripsi Kerja dengan Jelas
Lowongan kerja yang tidak memberikan deskripsi kerja dengan jelas bisa dianggap sebagai pertanda buruk. Penjelasan pekerjaan yang samar bisa berarti perusahaan tidak tahu apa yang mereka cari atau mereka mencoba untuk menutupi tugas-tugas yang sebenarnya tidak menarik atau “tidak manusiawi”.
Terutama bagi pelamar baru yang masih awam dengan dunia kerja, pahami bahwa lowongan kerja yang baik harus memberikan gambaran yang rinci tentang tanggung jawab dan harapan dari posisi yang ditawarkan.
2. Meminta Data Pribadi atau Informasi yang Sensitif
Nah, ini dia salah satu akar masalah yang terjadi dalam kasus di Cililitan beberapa waktu lalu. Saat masih dalam proses rekrutmen, para korban sudah dimintai data pribadi, termasuk foto selfie dengan KTP. Alhasil, pelaku dengan mudah menjual data mereka untuk didaftarkan pinjaman online.
Ke depannya, kamu wajib hati-hati dengan dengan lowongan kerja yang meminta data pribadi atau informasi sensitif seperti nomor KTP, NPWP, atau informasi rekening bank sebelum diterima bekerja. Ini adalah salah satu modus yang sering digunakan oleh penipu untuk mencuri identitas atau melakukan penipuan keuangan. Informasi pribadi seharusnya hanya diminta pada tahap akhir proses rekrutmen, setelah kamu tanda tangan kontrak dan yakin dengan kredibilitas perusahaan.
3. Tidak Menyebutkan Gaji yang Jelas
Lowongan kerja yang tidak menyebutkan gaji yang jelas atau menggantinya dengan istilah seperti “penghasilan tak terbatas sesuai potensi” bisa menjadi tanda bahaya. Transparansi mengenai kompensasi adalah hal yang penting dan perusahaan yang kredibel biasanya akan memberikan rentang gaji yang realistis. Ketidakjelasan mengenai gaji bisa menunjukkan bahwa perusahaan mencoba untuk menarik pelamar dengan janji yang tidak masuk akal.
4. Prosesnya Terlalu Panjang
Tes untuk mencari karyawan memang biasanya terdiri dari beberapa jenjang, mulai dari pendaftaran, tes tulis, hingga wawancara. Namun jika proses rekrutmen yang terlalu panjang, bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak profesional atau mencoba untuk memanfaatkan pelamar kerja.
Waspada juga jika ada syarat melakukan training tanpa gaji yang durasinya terlalu panjang karena bisa-bisa kamu hanya dimanfaatkan sebagai karyawan gratisan. Jika harus melalui banyak tahap tanpa kepastian atau imbalan, pertimbangkan untuk mencari peluang lain yang lebih transparan dan adil.
5. Tidak Menyebutkan Kualifikasi yang Diperlukan
Lowongan kerja yang tidak menyebutkan kualifikasi juga perlu kamu waspadai. Kualifikasi seperti pendidikan, pengalaman, dan keterampilan khusus biasanya untuk memberikan gambaran mengenai apa yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.
Jika tidak ada kualifikasi yang disebutkan, bisa jadi perusahaan tidak serius dalam mencari kandidat yang tepat atau mereka tidak peduli dengan kualitas karyawan yang mereka rekrut. Selain perusahannya mungkin kurang kredibel, hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa pemasang lowongan sedang berusaha melakukan penipuan terhadap pada calon pelamar.
6. Tidak Ada Penjelasan Benefit Karyawan
Benefit karyawan seperti asuransi kesehatan, cuti, dan tunjangan lainnya adalah bagian penting dari paket kerja. Lowongan kerja yang tidak menyebutkan benefit ini bisa jadi tanda bahwa perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan mereka. Perusahaan yang baik akan transparan mengenai apa yang mereka tawarkan kepada karyawan mereka sebagai imbalan atas kerja keras dan dedikasi mereka.
7. Lowongan Banyak Typo atau Kesalahan Grammar
Lowongan kerja yang penuh dengan typo atau kesalahan grammar bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak profesional atau bahkan palsu. Sebuah perusahaan yang serius dan profesional akan memastikan bahwa komunikasi mereka, termasuk lowongan kerja, tertulis dengan baik dan jelas. Kesalahan-kesalahan ini bisa menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail atau upaya cepat untuk menipu pelamar kerja.
Menghindari penipuan dan lowongan kerja palsu membutuhkan kewaspadaan dan kesadaran akan tanda-tanda peringatan ini. Dengan mengenali ciri-ciri lowongan kerja red flag dalam, kamu bisa melindungi diri dari risiko penipuan dan memastikan bahwa kamu hanya melamar di perusahaan yang kredibel dan terpercaya. Selain itu, jangan lupa lakukan penelitian lebih lanjut tentang perusahaan dan berhati-hatilah dengan informasi pribadimu.