Mengenal Sandy Liang yang merupakan desainer favorit It-Girls memenangkan perghargaan Best Brand Womenswear versi Hypebeast. Sandy Liang telah berhasil merebut hati para penggemar mode sejak debutnya pada tahun 2014. Dalam waktu singkat, merek yang menjadi salah satu nama terkemuka di dunia mode New York.
Sejumlah selebriti ternama, termasuk Bella Hadid, Gigi Hadid, Ariana Grande, dan bahkan Jennie dari grup Blackpink. Mereka sering terlihat mengenakan koleksi dari brand Sandy Liang. Terutama, sepatu ballet dari koleksinya yang menjadi tren viral sejak setahun lalu. Dengan karyanya yang banyak fashionista global senangi, mari kita kenali lebih dekat sosok desainer yang berada di balik kesuksesan ini, Sandy Liang!
Mengenal Sandy Liang
Terinspirasi Jadi Designer Berkat Program TV dan Lindsay Lohan
Liang tumbuh di New York City dalam keluarga campuran Tionghoa-Amerika. Orang tuannya adalah pemilik restoran di Manhattan Chinatown. Ia selalu didorong untuk fokus pada sekolah dan pendidikannya. Namun, sebuah film Lindsay Lohan berjudul The Parent Trap menginspirasinya tentang fashion dan juga tentang apa yang diinginkannya. Minatnya terhadap fashion juga tumbuh pesat berkat tayangan TV berjudul Red Carpet dan Noughties. “The Parent Trap dengan Lindsay Lohan adalah titik balik yang penting bagi saya,” ceritanya pada Vogue.
Kombinasikan It-Girls dengan sentuhan Vintage Chinatown
Koleksi brand ini bayak terinspirasi dari It-Girls aesthetic dengan sentuhan hiper feminin dan juga vintage ala Chinatown. Dalam wawancaranya dengan Vogue, koleksi juga bernuansa nostalgia dimana masa kanak-kanaknya menjadi inspirasi besar dalam karyanya yang manis dan lembut. Liang ingin hasil rancangannya menjadi catatan kisah hidupnya.
“Nostalgia adalah kata kunci bagi saya,” katanya kepada British Vogue. “Masa kanak-kanak adalah inspirasi besar karena sangat lembut dan manis, pakaian saya menjadi autobiografi dalam banyak hal,” tambahnya.
Lulusan Parsons School of Design
Fashion berkembang dengan cepat, hal ini yang menyebabkan dunia fashion terkenal sangat kompetitif. Liang pernah mengatakan pada Fashionista bahwa ia tidak suka memikirkan tantangan yang ia hadapi. Ia lebih memilih untuk fokus dengan apa yang ia inginkan. Namun, pilihan Liang tidak mengecewakan. Ia berhasil dalam dua lingkungan yang terkenal dengan persaingannya yang ketat yaitu sekolah di Parsons dan jadi seorang desiner di New York.
“Berada di sekolah dan melihat bagaimana orang lain membuat sketsa ribuan hal untuk mendapatkan satu hal itu – saya berpikir, ‘Tidak, saya suka jaket yang satu ini dan saya akan melakukan ini saja,” ungkapnya pada Fashionista.
Percaya Pada Diri Sendiri
Kunci dari kesuksesan Sandy Liang adalah rasa percaya diri. Perempuan keturunan Tionghoa ini lebih memilih untuk mengikuti kata hatinya daripada mengambil inspirasi dari sesuatu yang sedang trending. Rasa percaya diri dapat terlihat dari koleksi busananya. Liang terkenal dengan outer dengan ukuran oversize. Koleksinya selalu memiliki bagian yang kuat dengan sentuhan yang lembut. Cutting dari koleksinya terkenal sederhana namun terlihat sangat keren seperti celana cropped wide legs.
“Saya belum pernah menjadi desainer yang aspiratif,” katanya. “Tentu saya tidak mendesain pakaian untuk gadis yang ingin menjadi orang ini. Saya mendesain pakaian untuk gadis yang menjadi diri sendiri dan naik kereta bawah tanah ke tempat kerja,” tambahnya.
Terinspirasi dari Gaya Berbusana Nenek di Chinatown
Hal yang paling mencolok dari Sandy Liang adalah betapa kerennya perempuan satu ini. Setelah lulus dari Parsons, Liang memulai karier di dunia fashion dengan mengambil inspirasi dari gaya berpakaian nenek-nenek di Chinatown. Bahkan untuk koleksi mantel besarnya, designer muda ini memilih neneknya sendiri untuk menjadi model. Liang menjelaskan bahwa ia sangat menyukai gaya berbusana neneknya. Oleh karena itu, ia memilih untuk mengambil inspirasi dari apa yang ia ketahui dan tumbuh.
“Yah, saya tidak begitu tahu banyak tentang karya seni itu atau apa pun,” ungkap Liang.
“Apa yang saya tahu adalah bagaimana saya tumbuh dan orang-orang yang tumbuh bersama saya, orang-orang yang merawat saya. Dan itu terjadi secara alami dan saya selalu berpikir betapa indahnya cara nenek saya berpakaian. Dia akan mendapatkan celana Chinatown yang tidak pas, memotongnya, dan berkaki lebar,” tambahnya.