7 bahaya yang mengintai kaum mager ini penting untuk kita ketahui bersama. Mereka yang menjalani gaya hidup sedentari atau mager (malas gerak) cenderung memiliki tingkat aktivitas fisik yang sangat rendah, bahkan mungkin tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Kondisi ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang terbit dalam American Journal of Clinical. Telah membuktikan bahwa gaya hidup sedentari dapat mengundang berbagai masalah kesehatan.
Mengutip dari Men’s Health, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kurangnya aktivitas fisik.
7 Bahaya yang Mengintai Kaum Mager
1. Mood Mudah Menurun
Sebuah studi pada 2022 menunjukkan seseorang yang duduk dalam waktu lama dapat mengalami dampak signifikan pada kesehatan mental. Salah satunya, bisa menjadi mudah cemas. Selain itu, perilaku lainnya yang mengikuti seperti menonton TV dan bermain gim elektronik juga bisa meningkatkan risiko kecemasan.
Para peneliti berpendapat bahwa menonton “screen-based entertainment”, begitu mereka menyebutnya, dapat membuat sistem saraf pusat gelisah dan mengundang kecemasan. Layar juga dapat mengganggu tidur sehingga menimbulkan kecemasan.
2. Meningkatkan Risiko Kanker
Perilaku sedentary secara signifikan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Diperkirakan 30 hingga 40 persen kanker dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup termasuk peningkatan aktivitas fisik.
Menjadi tidak aktif telah dikaitkan dengan kelebihan berat badan. Dan penelitian besar secara konsisten menunjukkan bahwa kadar lemak tubuh yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker. Peradangan lokal kronis akibat lemak ini dapat menyebabkan kerusakan DNA penyebab kanker seiring berjalannya waktu, menurut National Cancer Institute.
3. Mudah Lupa
Sebuah penelitian terhadap hampir 50.000 orang dewasa, yang terbit di JAMA. Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan orang lanjut usia untuk tidak banyak bergerak, semakin tinggi risiko demensia.
4. Gula Darah Meningkat
Duduk terlalu lama dapat membuat gula darah seseorang meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk dan meluangkan waktu istirahat untuk bergerak dapat bermanfaat dalam meningkatkan regulasi gula darah pada diabetes tipe 2.
Jika seseorang berada dalam kisaran pradiabetes, risiko lebih buruk bisa mencegahnya dengan menurunkan 5 hingga 7 persen berat badan (sekitar 4,5 kg hingga 6,3 kg untuk pria berbobot 90,7 kg) dan meluangkan waktu untuk berolahraga selama 150 menit dalam seminggu dapat menunda timbulnya diabetes parah.
5. Kehidupan Seks Melambat
Bertambahnya berat badan karena gaya hidup ini dapat menyebabkan masalah pada penis di kemudian hari. Pria dengan perut yang besar dua kali lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. Pria yang menonton TV secara berlebihan selama lebih dari 5 jam sehari memiliki konsentrasi sperma 29 persen lebih rendah daripada pria yang tidak menonton TV, demikian temuan penelitian di Denmark.
6. Tidur Tidak Nyenyak
Mereka yang berolahraga dengan penuh semangat hampir dua kali lebih mungkin untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak setiap malam daripada dengan orang yang menghindari gym, menurut jajak pendapat National Sleep Foundation.
7. Sakit Punggung Menjadi Lebih Buruk
Duduk selama 4 jam berturut-turut dapat meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah. Menurut sebuah penelitian di Pennsylvania State University, kompresi ini dapat menyebabkan degenerasi diskus, penyebab umum nyeri punggung.
Jadi bangunlah dan bergerak, saran para peneliti. Ketika partisipan dalam penelitian ini mengubah posisi mereka setiap 15 menit, mereka tidak melihat adanya efek buruk pada cakram mereka.