Minggu, 3 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Fakta di Balik ‘Roti Aoka Mengandung Pengawet Berbahaya’

Fakta di balik ‘roti Aoka mengandung pengawet berbahaya’ ini menjadi viral dan jadi sorotan publik. Roti Aoka sedang menjadi sorotan karena tudingan mengandung pengawet berbahaya sodium dehydroacetate, zat yang biasanya ditemukan di kosmetik. PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), produsen roti tersebut, membantah adanya kandungan pengawet berbahaya.

Fakta di Balik ‘Roti Aoka Mengandung Pengawet Berbahaya’

Head Legal PT Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani, menegaskan bahwa produk roti Aoka telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ia memastikan bahwa roti Aoka menggunakan bahan yang aman dan telah melewati proses uji BPOM RI.

“Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate seperti yang disebutkan di beberapa media,” ujar Kemas dalam keterangan tertulis.

“PT Indonesia Bakery Family sebagai produsen roti Aoka sangat memperhatikan kualitas bahan baku dan aspek kesehatan konsumen. Roti Aoka diproduksi dari bahan berkualitas, dengan proses yang higienis dan aman bagi kesehatan,” tambahnya.

Sebagai informasi, dugaan roti Aoka mengandung bahan berbahaya berasal dari laporan uji laboratorium PT SGS Indonesia. Namun dalam siaran persnya, PT IBF mengklaim bahwa PT SGS Indonesia telah membuat pernyataan resmi bahwa laporan tersebut bukan berasal dari pihaknya.

Pedagang Terkena Dampaknya

Gaduh perihal roti Aoka mengandung bahan pengawet berbahaya ini juga berimbas kepada pedagang. Salah satunya Aisyiah (38), pedagang warung kelontong di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang mengaku penjualan roti Aoka mengalami penurunan.

Aisyiah bercerita jika sebelumnya, penjualan roti Aoka di warungnya bisa habis dalam waktu 4-6 hari saja. Namun, kegaduhan ini membuat stok roti Aoka di etalase warung masih tersisa banyak, bahkan di rumahnya ia masih menyimpan delapan dus.

“Itu pengaruh banget, baru saja tadi ada yang mau beli Aoka temannya malah menghalangi dia jangan dibeli. Akhirnya dia beli chiki aja sama kopi. Terus ibu-ibu biasanya juga beli langsung empat sekarang nggak ada yang beli,” kata Aisyiah kepada detikcom, Senin (22/7/2024).

Dirinya berharap isu-isu yang sedang ‘panas’ perihal dugaan adanya kandungan berbahaya di roti Aoka segera mereda. Hal ini agar produk-produk Aoka yang ia jual bisa segera habis dibeli warga.

“Saya harap isu-isu itu nanti bisa hilang lah, supaya penjualan saya bisa balik lagi. Lagipula kan juga sudah ada tanda BPOM-nya, kecuali nggak ada,” tandasnya.

Banyak Peminat karena Murah

Sementara itu, Sunarsih (49), pemilik warung kelontong di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengakui produk roti Aoka cukup banyak peminatnya. Salah satu alasannya adalah faktor harga yang kompetitif.

“Dari kemarin-kemarin sih memang yang laku Aoka ya. Kalau dibandingin sama roti-roti yang lain itu memang paling laris. Karena harganya murah, terus banyak yang bilang enak,” kata Sunarsih ketika berbincang dengan detikcom, Senin (22/7/2024).

Terkait kegaduhan roti Aoka, Rina (18) pedagang di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan meyakini produk tersebut aman-aman saja. Alasannya, produk tersebut telah mengantongi izin edar dari BPOM.

“Sudah dengar terkait itu di media sosial. Kalau aku sendiri sih cuman berjualan saja, jadi kurang tahu soal itu-itu. Kan ini juga ada logo BPOM ya seharusnya aman ya,” kata Rina.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles