Cara menyimpan produk olahan susu yang benar penting untuk kita tahu agar kualitasnya tetap terjaga dan sehat. Apakah kamu termasuk penggemar makanan atau minuman dari produk olahan susu? Jika ya, mungkin kamu sering mengonsumsi produk seperti susu, keju, atau yoghurt?
Memilih produk olahan susu favorit memang tidak mudah, karena hampir semua produk tersebut tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi penting seperti kalsium, protein, dan laktosa, yang bermanfaat bagi tubuh jika mengonsumsi secara teratur dan seimbang.
Namun, selain memperhatikan kandungannya, penting juga untuk mengetahui cara menyimpan produk olahan susu dengan benar agar tetap segar dan bermanfaat. Sebagai pencinta produk olahan susu, Anda mungkin ingin menyiapkan stok untuk masa mendatang.
Maka dari itu, memastikan produk olahan susu disimpan dengan baik merupakan langkah penting untuk menjaga kualitasnya dan memperpanjang umur simpannya. Berikut beberapa tips cara menyimpan produk olahan susu dengan benar, seperti yang terlansir dari Home and Garden Information Center dan Food and Wine.
Cara Menyimpan Produk Olahan Susu yang Benar
Cara Menyimpan Susu
Ada beragam jenis produk susu yang dijual di pasaran. Beberapa di antaranya, seperti susu grade A, susu cair segar, susu skim evaporasi, susu kental manis, susu Ultra High Temperature (UHT), susu rasa, hingga susu kering tanpa lemak. Susu Grade A, umumnya diproduksi, diproses, dan dikemas dengan hati-hati untuk melindungi keselamatan konsumen. Sehingga susu jenis ini harus dipasteurisasi (disterilkan) terlebih dahulu sebelum dijual oleh para pengecer ke perdagangan antar negara bagian.
Melansir dari Home and Garden Information Center, susu grade A merupakan susu yang proses pasteurisasinya harus menggunakan suhu rendah, di mana susu harus dipanaskan terlebih dahulu hingga 145 °F atau lebih tinggi selama minimal 30 menit. Atau dengan pasteurisasi suhu tinggi di mana susu dipanaskan hingga 161 °F atau lebih tinggi selama minimal 15 detik.
Setelah itu, susu harus didinginkan dengan cepat. Proses pasteurisasi ini dapat menghancurkan bakteri penyebab penyakit dan memperpanjang umur simpan susu. Sehingga, tak heran jika susu pasteurisasi dapat dengan mudah rusak dan bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan jika tidak dilindungi dan disimpan dengan baik.
Lantas, bagaimana cara menyimpan susu grade A yang dipasteurisasi ini? Jika kamu membeli susu jenis ini maka menyimpannya di lemari es atau freezer merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, secara teknis, susu grade A harus dijaga pada suhu 45 °F atau lebih rendah.
Sebab, bakteri dalam susu akan tumbuh minimal di bawah 45 °F. Namun, suhu di bawah 40 °F diperlukan untuk melindungi kualitas susu. Suhu ini harus dipertahankan melalui pergudangan, distribusi, pengiriman, dan penyimpanan.
Semakin dingin susu yang disimpan di lemari es, semakin lama susu tersebut bertahan dan semakin aman. Jika produk susu ini dibiarkan hangat maka bakteri akan berkembang lebih cepat. Sebaliknya, jika kamu menyimpannya dengan benar, susu dapat bertahan sekitar dua minggu.
Selanjutnya, susu cair segar. Semua susu cair segar harus disimpan pada suhu di bawah 40 °F. Jika disimpan di atas 40 °F, susu akan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan, termasuk bau asam, rasa tidak enak, dan konsistensi yang menjadi kental. Selain itu, kamu juga tidak disarankan untuk menyimpan susu cair segar pada suhu kamar.
Alih-alih suhu kamar, akan lebih baik jika disimpan dalam keadaan beku pada suhu 0 °F. Pada suhu ini, susu cair segar dapat bertahan hingga tiga bulan dan masih tetap aman untuk dikonsumsi meskipun teksturnya mungkin tidak sehalus pertama kali disimpan.
Beralih ke susu skim evaporasi. Susu jenis ini memiliki sekitar 60 persen air yang dihilangkan. Untuk penyimpanannya, kamu bisa menyimpan kaleng susu evaporasi di tempat sejuk dan kering. Susu ini stabil di rak, tetapi setelah dibuka, susu tersebut harus digunakan sebagai susu cair segar. Kemudian, simpan di dalam lemari es dan gunakan kembali dalam beberapa hari.
Berbeda dengan susu skim evaporasi, susu kental manis adalah susu yang dihasilkan dari penguapan separuh air dan penambahan gula dalam jumlah yang cukup untuk pengawetan. Meskipun terdapat perbedaan, tetapi cara penyimpanan susu kental manis dengan susu skim evaporasi tetap sama.
Susu UHT adalah susu cair biasa yang dikemas dalam wadah karton kedap udara dan disterilkan. Susu jenis ini telah melalui proses sterilisasi flash pada suhu 290 °F (dua kali suhu pasteurisasi normal) yang dapat membunuh semua bakteri atau mikroorganisme.
Jenis susu UHT dapat tersimpan hingga enam bulan dengan metode penyimpanan yang sama dengan susu cair segar. Metode penyimpanan ini juga berlaku untuk susu rasa dan susu kering tanpa lemak.
Susu kering tanpa lemak adalah produk susu yang dibuat dengan menghilangkan air dari susu pasteurisasi bebas lemak. Sehingga kadar airnya rendah. Oleh karena itu, susu jenis ini dapat disimpan dalam jangka waktu lama.
Cara Menyimpan Krim
Krim memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi antara 18 dan 40 persen lemak mentega dibandingkan dengan sekitar 3,25 persen pada susu murni. Warna kuning kaya yang diasosiasikan dengan krim berasal dari karoten dalam lemak.
Untuk penyimpanannya, kamu dapat menyimpan krim pada suhu 40 °F atau lebih rendah dalam wadah aslinya di lemari es. Pastikan kamu tidak menyimpan krim pada suhu ruangan dan jangan mencampurkan krim hangat dengan krim yang telah disimpan dalam lemari pendingin. Selain itu, gunakan krim segar yang telah dipasteurisasi dalam satu hingga lima hari sejak tanggal pembelian.
Cara Menyimpan Yoghurt
Gula alami dalam susu diubah menjadi asam laktat melalui kultur bakteri yang menghasilkan yoghurt yang lembut dan asam. Yoghurt dipasteurisasi untuk menghancurkan mikroorganisme penyebab penyakit. Kandungan lemak dan kalori pada yoghurt berbeda-beda tergantung dari bahan yang digunakannya, seperti apakah yoghurt tersebut menggunakan susu utuh rendah lemak atau bebas lemak. Dan, apakah yoghurt tersebut ditambahkan buah atau pemanis. Biasanya, untuk mengetahui informasi spesifik tersebut, kamu dapat melihatnya pada label kemasan setiap yoghurt.
Sementara itu, untuk cara menyimpan yoghurt terbaik adalah dengan menyimpannya dalam keadaan tertutup rapat di dalam lemari es selama tujuh hingga sepuluh hari setelah tanggal pembelian. Apabila kamu menyimpannya lebih lama maka hal tersebut akan membuat rasanya menjadi lebih kuat.
Cara Menyimpan Es Krim
Es krim memiliki kandungan lemak susu dan padatan susu tertinggi. Kandungan lemak susu dalam es krim biasanya berkisar antara 10 hingga 14 persen. Namun, terkadang juga bisa mencapai 20 persen pada es krim jenis khusus. Sementara itu, es krim dapat tersimpan tanpa membukanya hingga dua bulan pada suhu 0 °F atau lebih rendah. Namun, jika kamu ingin menyimpannya lebih dari satu bulan, sebaiknya bungkus wadah aslinya dengan kertas freezer.
Sebaliknya, jika kamu tidak ingin menyimpannya terlalu lama maka setelah wadah dibuka, letakkan bungkus plastik di atas permukaan es krim untuk meminimalkan terbentuknya kristal es berukuran besar dan hilangnya tekstur pada krimnya.
Adapun waktu terbaik untuk mengonsumsi es krim adalah pada rentang waktu tujuh hingga sepuluh hari setelah waktu pembelian. Sebab, setiap kali es krim dikeluarkan dari freezer maka permukaannya mulai mencair. Sehingga es krim akan kehilangan kualitasnya. Selain itu, jika es krim atau produk susu beku lainnya mulai mencair sepenuhnya, sebaiknya segera dibuang karena hal tersebut menandakan terjadinya pertumbuhan bakteri yang bisa berbahaya jika dikonsumsi.
Cara Menyimpan Mentega
Menyimpan mentega dengan benar dapat membuatnya lebih awet sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk itu, hindari menyimpan mentega dari ruangan yang terkena panas langsung agar tidak cepat tengik. Alih-alih ruangan dengan suhu panas, kamu dapat menyimpan mentega dalam keadaan tertutup di lemari es untuk mencegah perubahan rasa dan aroma.
Mentega dapat tersimpan hingga dua minggu pada suhu lemari es di bawah 40 °F. Apabila temperaturnya lebih tinggi maka bisa menyebabkan timbulnya rasa tidak enak dan bau yang tidak sedap. Sementara itu, agar mudah dioleskan, keluarkan mentega dari lemari es selama 10 hingga 15 menit sebelum menggunakannya.
Cara Menyimpan Keju
Keju segar dan lembut, seperti mozzarella, brie, ricotta, dan goat cheese, dapat tersimpan di lemari es selama satu hingga dua minggu. Sedangkan, untuk jenis keju keras, seperti cheddar, Swiss, dan Parmesan dapat bertahan lebih lama jika menyimpan di dalam lemari es, yakni enam bulan sebelum dibuka dan tiga hingga empat minggu setelah membukanya. Kamu juga dapat membekukannya hingga enam bulan.
Sementara itu, untuk jenis keju parut, kamu bisa menyimpannya di dalam bungkus aslinya atau memasukkannya ke dalam kantong yang dapat ditutup kembali, kemudian simpanlah di dalam lemari es selama satu atau dua minggu setelah dibuka.