Sampai Maret 2023, jumlah kasus HIV di Jakarta mencapai 79.628, dengan 6.573 kematian akibat komplikasi setelah terpapar HIV, menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Di acara Media Briefing Hari Anak Nasional 2023, Kamis (20/7) Dokter Ratia Ayuningtyas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menyatakan bahwa dari 79 ribu orang ini memang ada yang meninggal, ada juga yang kehilangan atau hilang setelah dinyatakan positif HIV.
9.811 pasien yang kehilangan kontak atau tidak memiliki kontak sama sekali hingga saat ini belum diketahui nasib mereka, apakah mereka melanjutkan pengobatan di tempat lain atau malah mengalami komplikasi yang menyebabkan mereka meninggal.
Dokter yang disapa Tia ini menyebut, pasien yang hilang kontak tersebut kemungkinan mengalami fase denial atau penolakan, sehingga menolak pengobatan. Pengidap HIV di Jakarta ini juga seringkali memiliki pemikiran soal salah diagnosis.
“Karena banyak pasien yang denial, penolakan. Jadi mereka tidak terima ketika dinyatakan positif HIV,” katanya.
Lebih lanjut, Tia juga menyebut saat ini sebanyak 33.590 pasien telah menjalankan pengobatan dengan rutin mengonsumsi antiretroviral atau ARV. Obat tersebut memang digunakan karena bisa menekan virus HIV.
Dengan obat ini, pasien bisa hidup normal tanpa takut menularkan atau mengalami komplikasi akibat antibodinya rusak diserang virus HIV.
Dia menyatakan bahwa sekitar 51% (33.590 orang) dari semua kasus telah menerima perawatan, dan angka ini diharapkan terus meningkat untuk menghentikan penularan.
Dia menyatakan bahwa saat ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau dan mengobati pasien HIV, termasuk mereka yang hidup di Jakarta, sedini mungkin. Mewajibkan calon pengantin menjalani pemeriksaan HIV adalah salah satu langkah yang sedang dilakukan.
“Dari pemeriksaan catin (calon pengantin) ini kan memang untuk melindungi calon pasangan. Bukan agar menikahnya tidak jadi, tapi penanggulangannya seperti apa jika memang pasangannya amit-amit terkena HIV,” kata dia soal upaya pencegahan peningkatan pengidap HIV di Jakarta.