Personalisasi website adalah salah satu cara perusahaan membuat pengalaman pengguna unik dan menarik. Perusahaan ingin orang yang mengunjungi situs webnya melakukan hal-hal, seperti membeli sesuatu, membaca konten, atau bahkan membagikannya.
Pengguna dapat mendapatkan pengalaman yang memudahkan dan konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka dengan menyesuaikan tampilan web ini. Ketahui semua tentang personalisasi website dan metodenya di bawah ini!
Arti Personalisasi Website
Personalisasi website atau website personalization adalah strategi perusahaan untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi penggunanya, seperti rekomendasi yang sesuai, konten yang dinamis, dan penawaran eksklusif.
Menurut Hubspot, hal-hal tersebut ditentukan berdasarkan perilaku pengunjung di website, demografi, serta minat mereka.
Indeed mengatakan, personalisasi website menggunakan proses otomatis untuk memutuskan perubahan seperti apa yang sesuai untuk pengguna.
Jenis data yang dapat kamu gunakan untuk membentuk sebuah website personalization, adalah:
- Source traffic: memahami dari mana pengguna datang, apakah dari pencarian organik, media sosial, atau iklan berbayar.
- Tipe browser: bagaimana pengguna mengakses website juga digunakan untuk menentukan tipe personalisasi mana yang terbaik.
- Lokasi: menyediakan informasi atau konten berdasarkan lokasi pengguna.
- Landing page: kamu bisa menyediakan tautan relevan dengan pengguna.
- User history: melacak kunjungan pengguna untuk mengetahui ketertarikan terhadap produk/layanan tertentu.
Manfaat Personalisasi Website
Melansir VWO, personalisasi website adalah kebutuhan utama untuk meningkatkan user experience. Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dari personalisasi website:
1. Produk rekomendasi yang lebih relevan
Manfaat paling utama dari personalisasi website adalah pengguna bisa mendapatkan rekomendasi produk yang relevan dengan ketertarikan mereka. Berdasarkan data pengguna yang sudah dikonfigurasi, kamu bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih akurat. Ini juga bisa dilakukan melalui retargeting ads, di mana pengguna akan mendapatkan iklan sesuai dengan ketertarikannya.
2. Meningkatkan waktu yang dihabiskan di website
Waktu yang dihabiskan pengguna di website akan memengaruhi apakah ia akan melakukan pembelian atau tidak. Banyak orang hanya akan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang mereka suka saja.
Dengan mengetahui kebiasaan pengguna dan riwayat pembelian mereka, kamu bisa membuat pengguna lebih lama berada di website.
Durasi waktu yang dihabiskan pengguna penting bagi marketer karena akan menunjukkan customer engagement dan menunjukkan kemungkinan konversi.
3. Meningkatkan CTA dan landing page
Call to actions atau CTA adalah arahan bagi pengguna website untuk langkah apa yang bisa ia ambil setelah membuat keputusan. CTA yang baik akan membuat pengguna lebih terhubung dengan website, termasuk konten, free trial, mengisi survey, hingga menonton demo.
Riset yang dilakukan Hubspot menemukan bahwa revenue atau pendapatan perusahaan yang menerapkan website personalization meningkat hingga 6%.
4. Memahami dan mendapatkan loyalitas pengguna
Saat kamu memahami pengguna melalui website personalization, kesempatan kamu untuk mengembangkan buyer persona yang lebih baik akan semakin besar. Buyer persona yang tepat akan membawa pengalaman pengguna yang lebih baik juga.
Cara Mempersiapkan Personalisasi Website
Setidaknya ada dua langkah besar yang harus kamu lakukan, yaitu:
1. Memahami dasar personalisasi website
Sebagai langkah awal, kamu harus bisa memahami dasar dari personalisasi website. Pemahaman dasar ini meliputi beberapa faktor, yaitu:
- Identifikasi target audiens: banyak perusahaan yang mengembangkan website untuk memasarkan produk dan layanan mereka. Dalam personalisasi website, mengetahui target audiens adalah hal krusial. Memahami target audiens akan membantu kamu memulai personalisasi dengan lebih terarah.
- Memahami tujuan pengunjung website: apa tujuan audiens kamu mengunjungi website juga jadi faktor penting untuk memulai personalisasi. Setelah menemukan target audiens, ini adalah langkah yang bisa kamu ambil selanjutnya. Menemukan tujuan adalah salah satu cara yang akan membantu kamu membuat personalisasi website yang lebih relevan dengan pengguna.
- Cara menyampaikan pesan: setelah melakukan kedua hal di atas, kamu bisa mulai membentuk strategi personalisasi dan merancang apa yang ingin disampaikan perusahaan kepada pengunjung website.
2. Personalisasi dan segmentasi pengunjung
Setelah memahami dasar-dasar dari personalisasi website, langkah selanjutnya yaitu melakukan personalisasi dan segmentasi pengunjung.
Pada tahap ini, kamu harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
- Lokasi: lokasi adalah salah satu faktor paling umum dan jelas untuk memulai personalisasi website. Geo-location akan memberi kamu informasi yang sangat signifikan dalam membentuk customer experience.
- Kebiasaan pengunjung: kamu bisa melacak dan mengobservasi interaksi pengunjung website-mu dengan menggunakan tools analisis tertentu. Mengetahui bagaimana mereka terhubung dengan website akan membantu kamu memahami kebiasaan mereka secara keseluruhan.
- Demografis: setelah mengetahui kebiasaan pengunjung, kamu bisa menggunakan informasi demografis untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Contoh data yang biasa digunakan seperti jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan.
Walaupun tidak bisa dijadikan patokan utama, tahapan serta faktor-faktor di atas bisa menjadi pertimbangan sebelum kamu memulai personalisasi website.