Infeksi pada folikel rambut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan dikenal sebagai fungal acne. Ini menyebabkan kumpulan benjolan kecil, gatal, dan merah di kulit, yang membuat banyak orang mengira itu jerawat.
Fungal acne, juga dikenal sebagai jerawat jamur, adalah sejenis peradangan pada folikel rambut, atau tempat pertumbuhan rambut, bukan jerawat. Berikut penjelasannya.
Mengenal Fungal Acne dan Penyebabnya
Fungal acne adalah kondisi kulit yang terjadi akibat infeksi jamur bernama ragi Malassezia. Itulah mengapa kondisi ini disebut juga Malassezia folikulitis atau Pityrosporum folikulitis.
Namun, tidak seperti jerawat, penyebab utama jerawat jamur bukanlah minyak dan bakteri yang menyumbat pori-pori. Meskipun produksi minyak dan sebum berperan besar dalam membantu memberi makan bakteri penyebab masalah kulit ini.
Sebaliknya, benjolan seperti jerawat dan kulit yang teriritasi akibat fungal acne ini terjadi akibat ragi Malassezia bertumbuh secara berlebihan. Jamur atau ragi sebenarnya selalu ada di kulit manusia.
Biasanya, tubuh mampu menyeimbangkan ragi, jamur lain dan bakteri yang juga merupakan bagian dari kulit kamu.
Namun, bila keseimbangan alami tersebut terganggu, pertumbuhan berlebih bisa terjadi. Ketika itulah infeksi folikel rambut berkembang, dan gejala seperti jerawat muncul
Ada beberapa kondisi yang bisa mengganggu keseimbangan bakteri dan jamur dan menyebabkan fungal acne, yaitu:
1. Kondisi lembap. Mengenakan pakaian olahraga yang basah karena keringat terlalu lama bisa mendorong pertumbuhan jamur. Mengenakan kembali pakaian olahraga tanpa mencucinya juga dapat membuat kulit kamu terkena jamur yang tumbuh di pakaian tersebut.
2. Obat-obatan. Bila kamu minum antibiotik, bakteri di kulit kamu bisa berkurang. Hal ini bisa memungkinkan jamur untuk tumbuh secara berlebihan.
3. Sistem kekebalan tubuh tertekan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah mungkin lebih berisiko mengembangkan jerawat jamur.
4. Perubahan pola makan. Jamur dan ragi memakan karbohidrat. Jadi, banyak mengonsumsi makanan manis dan kaya karbohidrat bisa memicu pertumbuhan jamur berlebih.
5. Mengenakan pakaian ketat. Mengenakan pakaian yang tidak memungkinkan kulitmu bernapas lega bisa mendorong keringat dan kelembapan ekstra. Ini dapat menumbuhkan lingkungan kulit yang kondusif untuk pertumbuhan ragi.
6. Lingkungan yang hangat dan lembab. Orang yang tinggal di iklim panas, di mana lebih mungkin berkeringat, mungkin lebih sering mengalami fungal acne.
Ketahui Gejalanya
Gejala fungal acne sekilas mungkin terlihat sama dengan jerawat akibat bakteri, yaitu munculnya benjolan-benjolan kecil yang mungkin tampak seperti ruam. Itulah mengapa banyak orang sering tidak bisa membedakannya
Namun, berikut adalah cara membedakan jerawat jamur dan jerawat bakteri:
- Ukuran. Benjolan berisi nanah yang muncul akibat fungal acne cenderung memiliki ukuran yang hampir sama, sedangkan jerawat bakteri muncul dengan berbagai ukuran.
- Lokasi. Jerawat jamur sering muncul di lengan, dada, dan punggung. Namun, bisa juga di wajah, di mana jerawat bakteri paling sering terjadi.
- Gatal. Infeksi jamur ini juga seringkali menyebabkan rasa gatal, gejala yang jarang terjadi pada jerawat.
- Berkelompok. Fungal acne sering muncul dalam kelompok benjolan kecil. Jerawat bakteri jarang berkelompok.
Karena masalah kulit ini terjadi akibat pertumbuhan jamur, kamu mungkin juga bisa mengalami kondisi terkait ragi lainnya, seperti psoriasis dan ketombe. Ini juga bisa membantu kamu menentukan apakah jerawat kamu akibat jamur atau penyebab lainnya.
Pengobatan Fungal Acne
Fungal acne seringkali tidak kunjung sembuh karena banyak orang mengobatinya dengan pengobatan yang salah. Obat anti jerawat tidak efektif untuk mengatasinya
Cara terbaik untuk mengobati jerawat jamur adalah dengan obat atau krim anti jamur. Ada berbagai krim dan salep antijamur yang bisa kamu dapatkan secara bebas.
Carilah krim dengan kandungan seperti krim ketokonazol, butenafine, atau klotrimazol. Dokter spesialis kulit juga bisa meresepkan obat oral, seperti fluconazole dan itraconazole, untuk menghilangkan infeksi.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan perawatan diri berikut untuk membantu pemulihan kulit:
- Mandi lebih teratur
Bila kamu rutin berolahraga atau memiliki pekerjaan yang membuat kamu berkeringat, cobalah mandi dan berganti pakaian tepat setelah gym atau bekerja. Hal ini membantu menghilangkan jamur yang mungkin mulai bertumbuh di kulit yang hangat dan lembap akibat pakaian basah.
- Kenakan pakaian yang lebih longgar
Bila kamu sering mengenakan pakaian ketat, gesekan dan aliran udara yang sedikit bisa mendorong pertumbuhan jamur pada kulit. Jadi, kenakanlah pakaian yang lebih longgar agar kulit bisa mendapatkan sirkulasi yang tepat dan mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur yang seimbang.
- Cobalah sabun mandi dari sampo antiketombe
Sampo antiketombe yang mengandung pyrithione zinc atau selenium sulfide sebenarnya bisa kamu gunakan sebagai sabun mandi. Ini adalah penggunaan sampo yang tidak ada di label, tetapi bisa efektif.
Cobalah bersihkan kulit kamu beberapa kali seminggu dengan sampo ketombe ini saat kamu sedang berjerawat. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakannya secara teratur, seminggu sekali, untuk membantu menjaga keseimbangan ragi dan bakteri yang sehat di kulit.
Cara Mencegah Jerawat Jamur
Daripada mengobati, berikut beberapa cara agar terhindar dari fungal acne:
- Gunakan sampo ketombe secara teratur.
- Kenakan pakaian yang memungkinkan kulit bernapas.
- Mandi dan ganti pakaian segera setelah berkeringat.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang.
Bila kamu mengalami masalah kulit ini, coba hubungi dokter spesialis kulit.