Mengelola keuangan pribadi bisa terbilang susah-susah gampang. Berikut ini, beberapa cara mengatur keuangan pribadi yang bisa kamu lakukan agar makin efektif.
Berikut 10 cara mengelola keuangan pribadi.
1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Cara mengatur keuangan pribadi yang pertama adalah dengan memilah kembali antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini merupakan fondasi awal jika ingin mengatur keuangan pribadi secara efisien.
Kamu bisa mulai memikirkan kembali kebutuhan apa saja yang harus terpenuhi untuk sehari-hari. Contohnya membeli makanan pokok, hingga ongkos ojek online ke tempat kerja.
Tentunya pola pikir tersebut harus kamu imbangi dengan awareness dalam menentukan keinginan. Umumnya, keinginan merujuk pada lifestyle, seperti nongkrong bareng teman sampai belanja self reward.
Dengan kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, kamu akan lebih tertata dalam mengelola keuangan.
Selain itu, kamu juga semakin aware dalam membeli sesuatu hal dan tentunya bisa menentukan kebutuhan sebagai top skala prioritas.
2. Membuat Catatan Keuangan Personal
Cara selanjutnya yang bisa kamu lakukan membuat catatan keuangan personal. Ini mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya luar biasa!
Dengan membuat catatan keuangan, kamu bisa lebih mudah melakukan monitoring terhadap uang yang telah kamu habiskan.
Sehingga dapat membantu kamu dalam menyusun strategi pengeluaran untuk kedepannya.
3. Terapkan Metode 40 : 10 : 10 : 30 : 10
Jika masih bingung dalam membagi pengeluaran per bulannya, mungkin kamu bisa terapkan metode yang satu ini, yaitu metode 40 : 10 : 10 : 30 : 10
Maksudnya kamu perlu membagi total pendapatan per bulan menjadi beberapa bagian, seperti berikut:
- Mengalokasikan 40% pendapatan untuk kebutuhan harian, termasuk makanan, pemeliharaan rumah, kesehatan, dan perawatan anak.
- Mengalokasikan 10% untuk membayar cicilan, utang, pinjaman, dan sejenisnya.
- Mengalokasikan 10% pendapatan untuk membayar premi asuransi.
- Mengalokasikan 30% untuk menguatkan keuangan, seperti investasi atau menambah jumlah tabungan dana darurat.
- Mengalokasikan 10% untuk donasi.
Namun perlu kamu ketahui, bahwa teknik ini tidak mutlak dan perlu disesuaikan dari waktu ke waktu dengan kondisi keuangan dan tujuan keuangan setiap orang.
4. Jangan Lupa Sisihkan untuk Dana Darurat
Dana darurat merupakan simpanan yang wajib kamu punya. Sehingga kamu bisa lebih aman ketika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jatuh sakit.
Ketika kamu mengalami hal-hal tersebut, setidaknya ada dana darurat yang bisa menutupi kebutuhan tak terduga tanpa harus mengganggu cash flow keuangan.
Untuk besarannya sendiri, bisa kamu sesuaikan dengan tanggungan dan kondisi saat ini. Namun, ada beberapa aturan yang bisa dijadikan acuan, yakni:
- Untuk yang masih single atau belum berkeluarga, kamu perlu mengumpulkan sebesar 6 kali total pengeluaran per bulan.
- Jika sudah berkeluarga namun belum memiliki tanggungan anak. Idealnya, kamu perlu mengumpulkan dana darurat sebesar 9 kali total pengeluaran bulanan.
Tentunya kamu bisa mengelola dana darurat ini secara terpisah. Kamu bisa siapkan rekening khusus agar tidak tercampur dengan pengeluaran harian.
5. Hindari Utang
Utang merupakan salah satu faktor krusial yang bisa menghalangimu mengelola keuangan dengan baik. Maka, usahakan untuk menghindari pinjaman uang kepada pihak lain.
Yuk, pertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk meminjam uang apalagi jika kebutuhannya tidak mendesak.
6. Bijak dalam Menggunakan Paylater dan Kartu Kredit
Keberadaan kartu kredit dan paylater memang memberikan kemudahan untuk berbelanja. Tetapi, jika kurang bijak menggunakannya, kamu bisa terseok-seok di akhir bulan yang nantinya mendatangkan masalah keuangan.
Maka dari itu, kamu bisa pertimbangkan sebelum menggunakan kartu kredit dan Paylater. Pastikan hal-hal yang kamu beli, itu sifatnya darurat atau termasuk priotitas, ya!
7. Mulai Berinvestasi
Investasi mempunyai manfaat yang begitu besar. Salah satunya sebagai aset jangka panjang di masa depan.
Jika kamu menyimpan uang di bank, itu tidaklah cukup. Selain bunga cenderung kecil setiap tahunnya, kemungkinan besar juga terdampak inflasi.
Maka dari itu, investasi bisa menjadi alternatif dalam menabung. Kamu bisa mulai menyisihkan beberapa persen penghasilan untuk berinvestasi, seperti di reksa dana yang risikonya tergolong rendah.
8. Miliki Asuransi
Masih banyak yang beranggapan bahwa asuransi hanya buang-buang uang saja. Padahal asuransi bisa menjadi penolong kamu di masa depan nanti.
Misalnya ketika kamu sakit dan memerlukan biaya cukup besar, maka asuransi bisa membantu menutupi kebutuhan tersebut.
Sehingga kamu tidak khawatir akan uang tabungan yang terkuras habis untuk menutupi biaya pengobatan.
Berikut ini beberapa manfaat ketika memiliki asuransi, antara lain:
- Premi asuransi yang kamu bayarkan setiap bulannya dapat membiayai pengobatan atau perawatan.
- Premi asuransi yang kamu bayarkan bisa melindungi aset dan mencegah kehilangan aset dan utang.
- Premi asuransi yang kamu bayarkan dapat mengganti pembayaran cicilan dan utang
- Asuransi bisa menambah dana untuk kebutuhan keluarga.
- Kamu atau keluarga bisa lebih fokus dengan penyembuhan ketika sakit.
9. Lunasi Cicilan dan Utang
Selanjutnya cara mengatur keuangan pribadi agar lebih efektif yakni dengan menyelesaikan semua cicilan dan utang yang kamu punya.
Dengan begitu kamu nggak akan kewalahan membayar cicilan dan utang yang kian membengkak.
Daripada kamu menunda membayar cicilan dan utang, lebih baik kamu mulai menambah pemasukan supaya bisa mengatur keuangan pribadi secara lebih leluasa.
10. Evaluasi
Cara mengatur keuangan pribadi yang terakhir adalah lakukan evaluasi keuangan. Kamu bisa melihat catatan keuangan, apakah pengeluaran kamu sudah sesuai atau jauh dari target di awal?
Dengan bagitu, kamu bisa terus melakukan improvement agar pengelolaan jauh lebih baik dan bijak dalam mengambil sikap ke depannya.