Media sosial merupakan salah satu hasil dari perkembangan zaman dan teknologi digital. Platform-platform media sosial ini telah diadopsi oleh hampir semua orang di seluruh dunia berkat fitur-fitur menarik yang memungkinkan mereka untuk terhubung dengan jutaan pengguna lain di berbagai penjuru dunia.
Namun, seperti halnya segala sesuatu yang berubah seiring berjalannya waktu, media sosial juga mengalami perubahan serupa. Seperti yang dilaporkan oleh Taaza Khabar News, berikut beberapa media sosial yang pernah begitu viral di masa lalu, namun akhirnya terlupakan dan tidak lagi digunakan.
MySpace
MySpace adalah salah satu situs media sosial yang dulu viral pada masanya, yakni pada awal tahun 2000-an. Pada saat itu, MySpace juga merupakan salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat.
Pengguna media sosial yang satu ini bisa membuat sebuah akun, menambah teman, serta berbagi berkas berupa foto, video, dan bahkan musik. Untuk mengustomisasi tampilan halaman profil yang kreatif dan unik, pengguna bisa menggunakan html dan kode CSS.
Berkat karakteristik yang dimilikinya, MySpace cukup populer di kalangan musisi dan grup musik untuk membagikan musik mereka dan menjalin koneksi dengan penggemar. Selain itu, tidak sedikit pula seniman yang menggunakan MySpace sebagai media promosi.
Popularitas MySpace mulai menurun pada akhir tahun 2000-an seiring dengan kebangkitan platform media sosial seperti Facebook dan Twitter. MySpace mengalami banyak perombakan desain dan bahkan pergantian kepemilikan sebelum kehilangan 10 juta penggunanya dalam waktu satu bulan saja di tahun 2011.
Friendster
Jonathan Abrams, seorang pionir di bidang jejaring sosial, meluncurkan Friendster pada tahun 2002 dan menjadikannya sebagai salah satu media sosial paling populer pada masanya. Platform ini berhasil menjaring banyak pengguna, terutama di Asia Tenggara, dan dianggap sebagai kompetitor besar dari MySpace.
Pengguna Friendster bisa membuat akun, terhubung dengan teman, dan membagikan konten seperti foto dan pesan. Bisa dibilang, Friendster juga memainkan peran krusial dalam memopulerkan konsep media sosial yang bisa menghubungkan pengguna dengan teman dan membagikan kabar terbaru secara daring.
Meskipun begitu, Friendster menghadapi tantangan teknis dan berjuang untuk menangani pertumbuhan pengguna yang meningkat pesat. Kondisi tersebut mengakibatkan platformnya kerap mengalami downtime dan perlambatan performa yang membuat pengguna merasa terganggu.
Pada akhirnya, Friendster menjadi media sosial yang terlupakan karena kalah bersaing dengan media sosial lain seperti Facebook yang menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan dan tampilan lebih ramah pengguna.
Meskipun telah berusaha mem-branding ulang platformnya menjadi gaming platform yang menarget pasar Asia, hasil yang didapatkan jauh dari ekspektasi sehingga pada 14 Juni 2015, Friendster menghapus semua data pengguna dan secara resmi menutup platformnya.
Vine
Vine dibuat oleh Dom Hoffman, Rus Yusupov, dan Colin Kroll pada Juni 2012 dan mengizinkan penggunanya untuk membuat serta membagikan 6 video klip pendek. Layanan yang diberikan oleh media sosial ini meraih popularitas berkat humor dan kontennya yang kreatif.
Format unik yang diusung, kesederhanaan, dan kemudahan untuk digunakan membuat Vine populer di kalangan pengguna, terutama anak muda. Banyak orang yang terkenal dan menjadi selebriti internet dadakan dalam semalam setelah memamerkan talenta dan kreativitasnya.
Kesuksesan Vine menarik perhatian Twitter pada tahun 2012 dan membuat platformnya diakuisisi. Keterlibatan Twitter membuat Vine makin populer dan mendominasi spektrum media sosial pada 2013 hingga 2016.
Sayangnya, pada akhir 2016, Twitter mengumumkan bahwa Vine versi aplikasi akan ditutup dan keputusan itu direalisasikan secara resmi pada Januari 2017. Kini, sebagai ganti dari Vine, media sosial dengan konsep video pendek seperti TikTok mulai muncul meraih popularitasnya.
