12 kondisi kesehatan yang lebih berisiko perempuan alami ini penting untuk kita tahu. Perempuan adalah makhluk yang indah dan kuat. Contohnya, tubuh perempuan mampu menahan beban janin selama 9 bulan. Namun, perempuan juga berisiko mengalami beberapa penyakit atau kondisi medis yang jarang teralami oleh pria.
12 Kondisi Kesehatan yang Lebih Berisiko Perempuan Alami
Kecemasan
Perempuan dua kali lebih lipat didiagnosis dengan gangguan kecemasan dibandingkan pria. Secara umum, adalah hal yang wajar jika Beauties mengalami kecemasan pada waktu tertentu. Namun, gangguan kecemasan terjadi secara konstan, serius, dan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.
Adapun lima gangguan kecemasan yang paling umum, yaitu Generalized Anxiety Disorder (GAD), Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), Panic Disorder (PD), dan Social Anxiety Disorder (SAD). Jika kamu mengalami suatu gejala psikologis tertentu yang dirasa mengganggu rutinitas, Beauties bisa pertimbangkan untuk konsultasi ke profesional, ya.
Penyakit Autoimun
Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, dan lebih dari 75 persen pasien autoimun adalah perempuan. Penyakit autoimun terjadi saat sistem imun tubuh bekerja berlebihan, sehingga malah berbalik menyerang sel-sel sehatnya sendiri.
Beberapa penyakit autoimun yang paling umum adalah lupus, arthritis, penyakit celiac, diabetes tipe 1, dan multiple sclerosis. Jika Beauties adalah pengidap autoimun, salah satu kunci untuk tetap sehat adalah menjaga makan dengan baik.
Kanker Payudara
Pria juga memiliki probabilitas mengalami kanker payudara, namun penyakit ini 100 kali lebih umum terjadi pada perempuan. Rata-rata risiko perempuan menderita kanker payudara adalah sebesar 12 persen. Oleh karena itu, Beauties bisa turunkan risikonya dengan menjalani gaya hidup sehat, melakukan diet seimbang, tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan aktif bergerak.
Broken Heart Syndrome
Sindrom patah hati adalah kondisi sementara dari jantung yang sangat mirip dengan serangan jantung. Hal ini dapat terjadi karena situasi yang penuh tekanan, emosi yang ekstrim, efek samping operasi, atau luka serius. Stresnya terjadi secara tiba-tiba dan akut secara emosional atau fisik, lalu dengan cepat melemahkan otot jantung karena terlalu banyak adrenalin yang dihasilkan sebagai respon. Menurut American Heart Association, sindrom patah hati ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pria.
Depresi
Layaknya kecemasan tadi, perempuan juga dua kali lebih berisiko mengidap depresi dibandingkan pria. Depresi dapat terjadi karena pengaruh biologis, misalnya fluktuasi hormon perempuan saat menstruasi, kehamilan, periode setelah kehamilan, bahkan menopause. Sedangkan, faktor lingkungan juga turut berperan, seperti stres, sakit, permasalahan kondisi medis, dan peran dukungan sosial serta keluarga.
Sindrom Iritasi Usus/Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah sebuah kondisi medis di mana terjadi masalah pada pencernaan, seperti kram perut, diare, konstipasi, dan sembelit yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan, dan gejalanya dapat memburuk setiap kali masa menstruasi datang.
Migrain
Migrain adalah sebuah kondisi sakit kepala berat, bahkan kronis. Penyakit migrain dapat menyebabkan mual, muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara, dan perubahan penglihatan. Sebuah riset di Amerika menunjukkan bahwa migrain menyerang lebih dari 30 juta penduduk di sana, namun perempuan tiga kali lebih berisiko terkena migrain dibandingkan pria. Hal ini dapat dipicu oleh perubahan hormon.
Osteoporosis
Ketika seseorang mengalami osteoporosis, tulang-tulangnya akan lebih lemah dan rentan patah. Dari 10 juta penduduk Amerika yang diperkirakan mengalami osteoporosis, sebanyak 80 persen dari mereka adalah perempuan.
Osteoporosis lebih rentan terjadi saat bertambah tua dan mengalami menopause, karena kadar estrogen sudah menurun sehingga meningkatkan pengeroposan tulang. Untuk memperlambat pengeroposan tersebut, Beauties bisa perbanyak konsumsi vitamin D, kalsium, dan olahraga.
Stroke
Stroke adalah sebuah penyakit di mana tubuh menghambat peredaran darah ke otak, dan penyakit ini lebih rentan membunuh perempuan dibandingkan pria. Faktor risiko umum dari stroke mungkin adalah tingginya tekanan darah, kolesterol tinggi, merokok, dan riwayat penyakit keluarga. Namun pada perempuan, terdapat faktor risiko yang unik, yaitu kehamilan, meminum pil KB, melakukan terapi pemindahan hormon, dan sering mengalami migrain.
Penyakit Tiroid
Sebanyak 1 dari 8 perempuan setidaknya mengalami penyakit tiroid. Kondisi tiroid seperti hipotiroid (tiroid kurang aktif) dan hipertiroidis (tiroid terlalu aktif) dapat mengganggu siklus menstruasi dan menimbulkan masalah kehamilan.
Trichotillomania
Nama Trichotillomania mungkin terdengar asing, namun ini adalah gangguan kontrol impuls yang menyebabkan seseorang menarik rambutnya berulang-ulang kali. Prevalensi gangguan terjadi setara pada anak perempuan maupun pria, namun 80-90 persen orang dewasa dengan Trichotillomania adalah perempuan. Gangguan ini dapat menyebabkan kebotakan pada kepala, bulu mata, dan alis.
Adapun gangguan lain yang mirip, yaitu Dermatillomania, gangguan menarik kulit berulang-ulang kali yang menyebabkan pendarahan, luka, bahkan infeksi. Gangguan ini juga lebih sering terjadi pada perempuan, yaitu sebesar 75 persen. Kedua gangguan ini dapat terjadi bersamaan, dan kondisi ini dapat ditangani dengan perawatan profesional.
Infeksi Saluran Kemih
Perempuan lebih rentan mengidap infeksi salurah kemih dibandingkan pria. Menurut para ahli, hal ini disebabkan karena perempuan memiliki uretra yang lebih pendek, sehingga lebih rentan terkena transmisi bakteri di daerah kelamin.
Itulah 12 kondisi kesehatan yang lebih berisiko perempuan alami. Yuk mulai hindari penyebabnya!