Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Dulu Negara Terkaya di Eropa, Sekarang Jadi Paling Miskin!

Dulu negara terkaya di Eropa ini bukanlah negara Luksemburg melainkan Latvia. Seperti roda berputar, sekarang negara ini menjadi negara paling miskin di Eropa. Kekuatan ekonomi tidak menjamin kelangsungan pertumbuhan suatu negara, bahkan negara yang sebelumnya diakui sebagai kaya juga berpotensi mengalami kemunduran, seperti yang terjadi pada Latvia.

Negara ini, yang terletak di Eropa, mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif pada awal abad ke-20. Latvia berhasil meraih status anggota penuh dalam komunitas internasional dan menjadi bagian dari kelompok negara-negara Barat yang makmur. Namun, kejayaan Latvia mendadak runtuh pada tahun 1940 karena berbagai alasan. Hal ini menyebabkan perubahan signifikan dalam status negara tersebut. Untuk memahami lebih lanjut mengenai fakta-fakta terkait Latvia, termasuk penyebab negara tersebut sebelumnya kaya dan mengapa ia tiba-tiba merosot ke kemiskinan, mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Dulu Negara Terkaya di Eropa, Sekarang Jadi Paling Miskin!

Latvia Terletak di Mana?

Dulu Negara Terkaya di Eropa, Sekarang Jadi Paling Miskin!

Latvia berada di kawasan Baltik Eropa, berbatasan dengan Laut Baltik di sebelah barat, Estonia di utara, Lithuania di selatan, Belarus di tenggara, dan Rusia di timur. Riga adalah ibu kota Latvia sekaligus merupakan kota terbesar di negara ini. Lokasi Latvia terbilang sangat strategis dan menjadi pusat transportasi utama. Olehnya itu, negara ini memiliki infrastruktur transportasi yang lengkap. Mulai dari pelabuhan, jaringan kereta api yang menghubungkannya dengan Asia dan lingkungan Eropa yang lebih luas, hingga mempunyai pusat penerbangan internasional. Ini pulalah yang menjadikan Latvia sebagai pusat transit yang memfasilitasi pergerakan barang dan penduduk antara kedua benua.

 

Apa yang Memicu Latvia Jadi Negara Kaya?

Dulu Negara Terkaya di Eropa, Sekarang Jadi Paling Miskin!

Latvia telah dinobatkan sebagai salah satu negara di Eropa dengan pendapatan menengah ke atas. Negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada 18 November 1918 ini bahkan pernah mengalami pertumbuhan ekonomi yang disebut sebagai ‘Zaman Keajaiban Baltik’. Dilansir dari Jurnal yang dipublikasikan oleh China-CEE Institute, meroketnya perekonomian Latvia didukung oleh sejumlah faktor di antaranya, yaitu ekspor yang kuat.

Dalam beberapa tahun, permintaan ekspor Latvia tumbuh secara signifikan. Ini didorong oleh permintaan dari mitra dagang utamanya, yakni Jerman, Swedia, hingga Lituania. Adapun ekspor utamanya meliputi produk kayu, kertas, mesin, dan tekstil. Secara khusus, perkembangan dalam sektor kayu dan bisnis menjadi penyumbang terbesar dalam ekonomi Latvia.

Selain ekspor yang kuat, permintaan domestik Latvia turut mengalami peningkatan pesat terdukung oleh kenaikan upah dan lapangan kerja. Permintaan domestik ini juga terdorong oleh adanya investasi pemerintah di bidang infrastruktur dan pendidikan hingga investasi asing dalam perekonomian Latvia. Perpaduan antara ekspor dan permintaan domestik yang kuat tersebut membuat kesehatan ekonomi Latvia kian terjaga.

 

Ekonomi Kuat, Kenapa Latvia Bisa Jatuh Miskin?

Berdasarkan data dari laman Social Innovation & Inclusion of Sustainable Development Goals (SOCI SDG), Latvia telah menjadi negara miskin dan terpinggirkan. Hal itu berawal dari pendudukan Uni Soviet di Latvia pada tahun 1940 atau selama masa Perang Dunia II terjadi.  Mengutip dari UCA (Universitas of Central Arkansas), sekitar 35.000 warga Latvia terbunuh atau dideportasi selama pendudukan Uni Soviet antara tahun 1940 dan 1941. Kemudian, sekitar 134.000 warga Latvia melarikan diri sebagai pengungsi ke wilayah barat negara-negara Eropa. Emigrasi massal inilah yang jadi awal meningkatnya kemiskinan di Latvia.

Meski negara ini pada akhirnya berhasil meraih kemerdekaannya kembali pada tahun 1991 setelah Uni Soviet runtuh, tetapi Latvia telanjur terperangkap dalam situasi sulit. Kebijakan ekonomi yang negara ini terapkan mirip dengan sistem perpajakan Uni Soviet dan bertentangan dengan pajak remunerasi. Akibatnya, masyarakat miskin Latvia membayar pajak lebih banyak, sedangkan masyarakat kaya membayar lebih sedikit. Bersamaan dengan itu, layanan sosial, perumahan, makanan, dan layanan kesehatan tidak lagi tersedia bagi orang-orang miskin. Permasalahan itu kian bertumpuk dengan semakin maraknya skandal korupsi yang mendorong penduduk ramai-ramai meninggalkan Latvia.

Melansir dari Borgen Magazine, krisis keuangan global Latvia kembali pecah pada tahun 2008. Ini memberikan pukulan telak terhadap perekonomian Latvia dan menurunkan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 18 persen. Latvia juga memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi dan 80 persen kematian tersebut adalah laki-laki. Dengan populasi yang sangat tidak seimbang menyebabkan jumlah tenaga kerja yang kian sedikit. Walau kini Latvia memang berupaya memperbaiki kondisinya, tetapi negara itu tak kunjung mampu mengembalikan kejayaan yang pernah terraih di masa lalu.

Nah, itulah informasi tentang negara Latvia. Kasihan juga ya negara yang pernah kaya raya, tapi akhirnya kini harus jatuh miskin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles