Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Alasan Al-Qur’an Menjadi Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Alasan Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW ini penting bagi kita ketahui. Kitab suci ini telah menjadi panduan utama bagi umat Islam sepanjang masa. Rasulullah SAW adalah nabi dan rasul terakhir dalam rangkaian kenabian. Lahir pada bulan Rabiul Awal, beliau menjadi rasul pada usia 40 tahun, perincian ini dapat menemukannya dalam buku Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam.

Sementara itu, mukjizat adalah fenomena luar biasa yang terjadi melalui seorang yang menyatakan ia sebagai nabi, sebagai tanda dari kenabiannya yang ditantang kepada yang meragukan. Konsep ini terurai oleh Quraish Shihab dalam karyanya berjudul Mukjizat Al-Qur’an.

Setiap nabi dan rasul mendapat mukjizat untuk menegaskan utusan Allah SWT. Begitu juga dengan Rasulullah SAW yang mendapat anugerah Al-Qur’an sebagai mukjizatnya. Mengapa Al-Qur’an menyebutnya sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW? Mari kita simak.

Alasan Al-Qur’an Menjadi Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Wajihudin Al-Hafidz melalui bukunya yang berjudul Misi Al-Qur’an menjelaskan bahwa Al-Qur’an dikatakan sebagai mukjizat terbesar Rasulullah SAW karena sifatnya material, spiritual, dan ‘aqliyah sekaligus rohan. Sementara itu, mukjizat dari nabi-nabi sebelumnya lebih condong bersifat fisik. Sebagai contoh, Nabi Ibrahim AS yang tidak terbakar api, kemudian Nabi Musa AS yang membelah laut merah, dan lain sebagainya,

Berbeda dengan Al-Qur’an, kitab suci ini turun untuk mengajarkan sistem nilai. Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan umat Islam dengan penuh ketekunan tanpa meminta imbalan.

Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syu’ara ayat 26,

وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.”

Selain itu, Al-Qur’an juga sebagai kitab yang abadi dan tidak pernah berubah sepanjang masa. Walaupun Nabi Muhammad SAW wafat, Al-Qur’an dan isinya tetap sama.

Bahkan, keaslian Al-Qur’an juga oleh Allah SWT jaga. Hal ini terangkum dalam surah Al Hijr ayat 9,

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al- Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Kemudian, terjelaskan pula dalam buku Menyelami Keagungan Al-Qur’an Melalui Tulisan karya Moh Wahyu Syafi’ul Mubarok bahwa Al-Qur’an disebut sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW karena bahasa sastranya yang tinggi.

Seperti yang kita tahu, Al-Qur’an memiliki bahasa sastra dengan tingkatan tertinggi dari sastra manapun. Sastra Arab terkenal sebagai sastra yang paling bermutu dan tersulit di dunia.

Namun, setelah turunnya Al-Qur’an para penyair Arab tercengang karena bahasanya yang luar biasa dahsyat dan belum pernah ada di masa sebelumnya. Allah SWT melalui surah Al Isra ayat 88 bahkan menantang setiap makhluk untuk membuat ayat yang serupa dengan Al-Qur’an.

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya: “Katakanlah, Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS Al Isra: 88)

Tak sampai di situ, turunnya Al-Qur’an yang oleh Nabi Muhammad SAW sampaikan  menjadikan kitab suci tersebut lebih istimewa. Pasalnya, sang rasul tidak bisa baca tulis, sehingga bisa memastikan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an adalah kalamullah.

Rasulullah SAW hanya perantara firman Allah SWT. Beliau tidak mungkin membuat ayat-ayat tersebut dengan kemampuannya sendiri. Terlebih, ia terkenal sebagai orang yang paling jujur hingga mendapat julukan Al-Amin. Sebutan ini Nabi Muhammad SAW peroleh sebelum ia menjadi nabi dan rasul.

Mukjizat Nabi Muhammad SAW Lainnya

Merangkum Sirah Nabawiyah karya Syekh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri dan Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW susunan Moenawar Khalil, berikut mukjizat Nabi Muhammad SAW lainnya.

1. Menurunkan Hujan

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Julhumah bin Urfuthah yang pada suatu hari datang ke Makkah saat penduduknya mengalami paceklik. Kemudian orang Quraisy mengadu kepada Abu Thalib hingga ia keluar bersama Muhammad SAW lalu disandarkannya punggung kemenakannya itu di dinding Ka’bah.

Muhammad SAW menengadahkan tangannya langit yang semula bersih tanpa awan tidak lama kemudian awan tersebut berdatangan dari segala penjuru dan hujan pun turun dengan deras. Lembah Makkah memancar airnya, ladang dan gurun pun menjadi subur.

2. Membelah Bulan

Mukjizat Nabi Muhammad SAW lainnya ialah dapat membelah bulan. Terkait hal ini disandarkan pada riwayat Bukhari dari Anas bin Malik berkata,

إن أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوْا رَسُوْلَ اللهِ ﷺ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَأَرَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَيْنِ حَتَّى أو اجراء بَيْنَهُمَا

Artinya: “Sesungguhnya, ahli Makkah pernah meminta kepada Rasulullah SAW supaya memperlihatkan suatu tanda bukti kepada mereka. Kemudian beliau memperlihatkan bulan yang terbelah dua hingga Gunung Hira dapat mereka lihat di antara kedua belahannya.”

3. Pohon dan Batu Ucapkan Salam dan Hormat pada Nabi SAW

Dalam riwayat oleh Ali bin Abi Thalib,

“Aku di Makkah bersama Rasulullah SAW, lalu beliau keluar (pergi) ke sebagian tepi-tepinya, maka setiap pohon dan batu yang berhadapan dengan belia pasti mengucapkan, ‘Assalamualaikum, ya Rasulullah.”

Begitu pula Aisyah berkata, “Nabi SAW pernah bersabda, ‘Tatkala Jibril telah menyampaikan risalah kepadaku, tidaklah aku berjalan melalui sebuah batu dan tidak pula sebuah pohon, melainkan ia mengucapkan, ‘Assalamualaikum, ya Rasulullah.”

4. Unta dan Kambing yang Bersujud kepada Nabi SAW

Abu Hurairah RA berkata, “Pada suatu hari, Nabi SAW masuk ke dalam sebuah kebun, lalu datanglah seekor unta, lalu bersujudlah unta itu kepada beliau.”

Kata Anas bin Malik RA, “Pada suatu hari, Nabi SAW masuk ke dalam sebuah kebun kepunyaan seorang Anshar beserta Abu Bakar, Umar, dan seorang laki-laki dari golongan Anshar. Di kebun itu kebetulan ada seekor kambing, lalu bersujudlah kambing itu kepada beliau. Abu Bakar berkata, “Kami lebih berhak bersujud kepada engkau daripada kambing itu.’ Tetapi, Nabi SAW melarang keras orang bersujud kepada beliau.

Itulah alasan Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar bagi Rasulullah SAW. Selain yang di atas, masih banyak mukjizat lainnya yang rasul dapatkan. Wallahu’alam bishawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles