Alasan jumlah episode drama Korea hanya belasan tidak seperti sinetron lokal ini menarik untuk kita ketahui. Drama Korea telah menjadi tontonan yang sangat populer di era sekarang, terutama di Indonesia, di mana baik kalangan muda maupun orang tua menyukai tayangan dari negeri ginseng tersebut.
Daya tariknya tidak hanya terbatas di Asia, tetapi juga mencapai panggung internasional hingga merajai industri televisi di berbagai belahan dunia. Tidak jarang, drama Korea menerima penghargaan dari acara-acara bergengsi di luar negeri. Cerita yang diramu dengan baik, ditampilkan oleh aktor dan aktris berbakat, dan durasi episode yang tidak terlalu panjang namun cukup memuaskan, menjadikan drama Korea diminati oleh berbagai kalangan.
Namun, kadang-kadang, kekecewaan muncul karena durasi episodenya yang cenderung singkat, biasanya hanya berkisar antara 12 hingga 16 episode. Hal ini membuat beberapa penonton merasa sedikit kecewa dan sedih karena drama favorit mereka berakhir begitu cepat. Namun, pertanyaan mendasar mengapa drama Korea cenderung memiliki jumlah episode yang lebih sedikit tetap menarik perhatian. Mari kita telusuri bersama!
Alasan Jumlah Episode Drama Korea Hanya Belasan Saja
Singkat Namun Penuh Makna
Dengan jumlah episode yang idealnya hanya belasan saja, maka penulis akan lebih fokus untuk membuat scene, dan juga dialog yang tetap pada jalurnya atau sesuai dengan konsep utama dari cerita tersebut. Hal ini kemudian akan mencegah drama untuk keluar dari jalur yang sudah tertulis dan teratur oleh penulis maupun sutradara, kalau terlalu berbelit-belit nantinya penonton malah lupa akan konsep utama dari drama tersebut. Dengan episode berjumlah 6 sampai 12 saja, penulis juga memiliki tantangannya sendiri agar pesan dari ceritanya tetap bisa tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Adanya Keterbiasaan
Jika kita perhatikan sama-sama, rata-rata drama yang meraih kesuksesan adalah drama dengan jumlah episode berkisar dari 6 hingga 16 episode. Contohnya, ada drama Goblin dengan jumlah 16 episode yang tayang pada tahun 2016 dan menjadi drama paling berpengaruh saat itu, lalu ada Descendants of The Sun dengan jumlah episode yang sama dan tayang pada tahun yang sama juga, dan masih banyak lagi.
Dengan pola yang terus berulang seperti ini, tentu saja para rumah produksi yang ingin drama mereka meraih kesuksesan juga, kemudian mengikuti tren ini sampai akhirnya hal tersebut menjadi sebuah keterbiasaan di industri TV Korea.
Menyesuaikan Waktu dengan Penonton
Mayoritas penonton drama Korea adalah para pelajar, pekerja kantoran, dan juga ibu rumah tangg. Kebanyakan waktunya terpakai untuk mengurus pekerjaan dan jarang memiliki kesempatan untuk memegang handphone. Dalam waktu satu minggu, hanya pada waktu weekend saja mereka bisa meluangkan waktu. Itu pun hanya untuk dua hari saja, dan sisa waktunya juga akan dipakai untuk beristirahat dan aktivitas lain.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu yang dimiliki para penonton untuk menonton ini, maka kemudian drama-drama Korea dikemas dalam waktu hanya sekitar satu hingga dua jam per episodenya, serta jumlah episode berkisar antara 6 hingga 16, agar para penggemar drama Korea ini bisa menyelesaikan drama favorit mereka hanya dalam satu atau dua hari saja, juga bisa dicicil pada saat sela-sela waktu istirahat.
Biaya Produksi
Para rumah produksi Korea kebanyakan mempekerjakan para aktor dan aktris. Dengan berbagai pengalaman dan kualitas terbaik yang sudah mempunyai nama di industri tersebut. Akan tetapi untuk mempekerjakan para aktor dan aktris seperti itu tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Rata-rata aktor ternama di Korea Selatan mempunyai bayaran yang lumayan tinggi per episodenya, tergantung dengan kepopuleran mereka. Bahkan untuk aktor papan atas, penampilan beberapa menit saja bisa merogoh kocek hingga miliaran rupiah. Sedangkan rumah produksi juga harus membayar para kru produksi dan aktor lainnya. Faktor ini yang kemudian menjadi salah satu alasan kenapa drama Korea punya episode yang lebih sedikit.