Cara mengetahui si dia cocok dengan karakter kita atau tidak penting untuk kita tahu agar menjadi pertimbangan. Memiliki standar kencan yang tepat sangat penting, terutama dalam hubungan percintaan. Jika kamu memiliki standar yang terlalu rendah, maka akan sulit bagimu untuk menghargai dan mencintai diri sendiri. Kamu mungkin akan rela melakukan apa pun dalam hubungan, bahkan terlalu mentolerir setiap kekecewaan dari pasanganmu.
Namun, jika standar yang kamu tetapkan terlalu tinggi, maka rasanya hampir mustahil menemukan pasangan yang sempurna. Simak berbagai hasil observasi dan penelitian yang mengutip dari berbagai sumber, seperti situs Verywellmind yang memuat hasil penelitian Connell Barrett, seorang pelatih bersertifikasi untuk hubungan percintaan dan pembawa acara podcast “Dating Transformation.” Juga, temuan dari Amie Leadingham, pelatih bersertifikasi untuk relasi percintaan, serta buku “Communication Psychology” karya Joseph Devito.
Cara Mengetahui Si Dia Cocok dengan Karakter Kita
1. Periksa Daftar Hal yang Tak Bisa Dinegosiasikan
Amie Leadingham menyarankan kamu untuk terlebih dahulu mencatat berbagai daftar sifat dan perilaku dari calon pasangan yang menurutmu tidak dapat dinegosiasikan atau ditawar lagi. Contohnya, kamu membuat 10 daftar yang berisi, calon pasangan tidak boleh berbicara kasar, melakukan tindakan abusif fisik maupun mental ke pasangannya, melarang pasangan untuk bekerja dan mengikuti cita-cita dari salah satu pihak saja sesuai dengan standarmu.
Ketika kamu sudah membuat daftar yang tidak kamu inginkan, maka kamu sudah kenal dan tahu pasti tentang sifat dan perilaku atau karakter yang kamu harapkan dari pasanganmu.
Periksalah kembali daftar tersebut dan coba berdialog dengan diri sendiri. Apakah semua hal itu sudah sesuai dengan nilai-nilai yang memang ingin kamu bangun dalam sebuah relasi pacaran bersama dengan pasanganmu.
2. Amati Pola Kekecewaan

Mengecewakan atau dikecewakan oleh pasangan tentu merupakan hal yang wajar. Tapi pasti ada batasannya, bukan? Kamu juga perlu menetapkan batas apa saja yang dapat kamu tolerir dan tidak. Contohnya, ketika mengetahui pasanganmu berselingkuh dan berbohong berkali-kali. Maka kamu berhak menentukan apakah hal tersebut masih dapat kamu terima atau sudah tidak dapat kamu pertahankan dalam sebuah hubungan.
Kamu perlu cek pola seberapa sering kekecewaan itu berulang, situasinya seperti apa, dan penyebab dari munculnya hal tersebut. Tentukan mana yang sudah merupakan tanda negatif dan mana tanda-tanda yang masih bisa membuka peluang untuk hubungan tersebut berlanjut.
Kamu dapat melakukan evaluasi yang seimbang dari sisi kamu sendiri dan menilai pasanganmu, supaya tetap objektif dalam menilai. Akan tetapi, jangan sampai kamu juga terlalu cuek dan pasrah pada keadaan hanya karena ingin bertahan dengan orang yang salah ya. Hal ini penting supaya pasangan tidak memperlakukan kamu seenaknya.
3. Amati apa yang dirasakan kurang lebih 90 hari

Dalam rangka masa pendekatan alias PDKT, tentu kamu tidak bisa buru-buru menentukan apakah pasanganmu itu adalah orang yang tepat dan hubunganmu layak dipertahankan atau tidak. Kamu butuh mengamatinya dengan proses setidaknya 90 hari, sebagai masa percobaan. Bisa jadi pada hari-hari atau bulan pertama menjalani hubungan, pasanganmu seolah memenuhi setiap kriteria yang kamu harapkan.
Tapi waktu yang terlalu singkat tidak bisa menentukan keberlangsungan hubunganmu dalam jangka panjang. Terkadang juga timbul berbagai kesalahpahaman karena baru saling mengenal, lalu kamu pun dapat mempelajari respon dan kebiasaan pasanganmu ketika menadapat masalah.
Setidaknya coba amati, apakah pasangan menunjukkan tanda-tanda positif seperti mau meminta maaf dan menunjukkan perbaikan diri lewat tindakan saat bersalah atau berkali-kali menentukan kesalahan.
Frekuensi atau seberapa banyaknya pasanganmu berbuat salah dan memperbaiki diri perlu kamu tentukan. Ada batasan-batasan wajar yang bisa diterima dan tidak.
4. Observasi Seberapa Fleksibel Kamu

Dalam sebuah hubungan sangat wajar jika terjadi perubahan cara pandang dan pola pikir. Misalnya, pada awal menjalin hubungan, kamu sangat menginginkan pasangan yang memiliki gelar yang tinggi dan merupakan orang penting di sebuah perusahaan. Namun ketika kamu mendapatkan hal itu dan menjalani hubungan dengan orang bergelar dan berjabatan penting, ternyata kamu tidak terlalu menikmati hubungan pacaran itu.
Lalu, ketika kamu bertemu dengan orang lain yang ternyata tidak memiliki gelar yang terlalu tinggi, melainkan memenuhi standar umum. Di sisi lain, ia berprofesi dan menjalani pekerjaannya dengan sangat antusias sekaligus tetap mampu memprioritaskan dirimu. Nah kalau begini, kamu perlu berlatih untuk berpikir fleksibel.
Bisa jadi ada beberapa kriteria yang tidak sesuai ketentuanmu di awal. Tapi orang dengan karakter tetentu justru membuatmu nyaman dan merasa aman, serta dihargai. Bahkan banyak perubahan positif terjadi pada dirimu. Tentu fleksibel dalam memilih dan menentukan perlu kamu jadikan bahan pertimbangan.
Itulah empat cara mengetahui si dia cocok dengan karaktermu atau tidak yang wajib kamu cek biar standar kamu dalam memilih pasangan nggak berlebihan atau kekurangan, ya! Selamat mencoba!