Deretan negara yang penduduknya makan nasi paling banyak selain Indonesia ini menarik untuk kita ketahui. Nasi merupakan makanan yang merajalela di berbagai negara di Asia dan teranggap sebagai makanan universal bagi penduduk setempat. Meskipun terdapat alternatif lain seperti jagung dan gandum, nasi tetap menjadi makanan pokok yang tak tergantikan. Bahkan, ada yang memandang bahwa suatu hidangan belum teranggap sebagai makanan utama jika belum menyertakan nasi.
Menurut laporan dari World Atlas, nasi menduduki peran penting sebagai makanan pokok bagi sekitar setengah populasi dunia. Sebagai makanan dasar, nasi sering disantap bersama beragam hidangan lauk pauk dan sayuran, serta dapat mengolah dengan berbagai jenis bumbu. Tertarik untuk mengetahui negara mana yang memiliki tingkat konsumsi nasi tertinggi? Mari kita temukan jawabannya!
Deretan Negara yang Penduduknya Makan Nasi Paling Banyak
1. China
Negara Asia pertama yang jumlah konsumsi nasi tertinggi, adalah China. Di China mampu mengonsumsi beras dalam setahun, sebesar 142.700 metrik ton. Sekitar 65 % penduduk di China mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Budidaya beras di China mampu menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Sebelumnya, China mendapatkan beras dengan cara import, namun saat ini China sudah mampu menjadi pelaku eksportir beras terbesar sedunia.
2. India
Negara berikutnya adalah India. Masyarakat India mampu mengonsumsi beras sebesar 97.350 metrik ton setiap tahunnya. Meskipun India adalah negara penghasil biji-bijian, seperti jagung, gandum, dan sorgum. Namun, nasi masih menjadi makanan pokok penduduk India. Dalam hal ini, pemerintah India mampu mendukung petani dengan cara subsidi pupuk, benih, listrik, dan mesin kelola padi. Pemerintah India sangat berperan penting dalam pendistribusian beras.
3. Indonesia
Negara Asia konsumen beras tertinggi ketiga ialah Indonesia. Setiap tahunnya, Indonesia mengonsumsi beras sebesar 37.400 metrik ton dan sekitar 77% petani di Indonesia menanam padi. Jawa dan Sumatera adalah daerah pertanian beras terbesar. Sekitar 60% total produksi beras terpanen di pulau Jawa. Menurut International Rice Research Institutememprediksi 25 tahun ke depan atau lebih, Indonesia akan membutuhkan 38% beras dibandingkan saat ini.
