Pengertian dan jenis Aptitude test di dunia pekerjaan seharusnya diketahui para HRD dan juga calon karyawan. Aptitude test dalam konteks dunia kerja digunakan untuk menilai keterampilan atau kecenderungan seseorang dalam meraih kesuksesan dalam suatu aktivitas. Tes ini membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan calon karyawan, memberikan gambaran tentang bakat alaminya. Tujuan dari aptitude test bukanlah menguji pengetahuan atau kecerdasan, melainkan untuk menilai keterampilan dan kecenderungan karyawan. Informasi lebih lanjut mengenai aptitude test dapat ditemukan di sini!
Pengertian dan Jenis Aptitude Test
Apa Itu Aptitude Test?
Aptitude test adalah jenis tes psikometrik untuk mengukur kemampuan individu dalam berbagai aspek intelektual dan kognitif. Tes ini sering ahli gunakan untuk menilai kemampuan pemecahan masalah, pemahaman verbal, kemampuan matematika, pemikiran abstrak, dan berbagai aspek kecerdasan lainnya. Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi kecenderungan alami seseorang dalam bidang-bidang tertentu. Itu sebabnya, tes ini sering digunakan untuk seleksi calon pegawai, penempatan pekerjaan, pengembangan sumber daya manusia, dan penilaian perkembangan individu.
Aptitude Test dan Pentingnya dalam Tes Seleksi Kerja
Ada beberapa jenis aptitude test tergantung dari apa yang ingin perusahaan nilai. Jenis-jenis tesnya, yaitu:
1. Penilaian praktis
Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki keterampilan praktis untuk pekerjaan tersebut. Misalnya, untuk mengetahui kemampuan dalam berkomunikasi, kamu mungkin harus menunjukkan keterampilan komunikasi menggunakan peralatan atau perangkat lunak di tempat kerja.
2. Penalaran numerik
Jenis aptitude test ini berfungsi menguji kemampuan dalam penanganan angka. Tesnya bisa berupa persentase, grafik, mata uang atau aritmatika. Intinya adalah, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon karyawan mengolah data-data angka.
3. Penalaran verbal
Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kamu dapat memahami dan menafsirkan informasi. Kamu mungkin harus membaca sebuah paragraf dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan informasi yang sudah kamu baca tadi. Penalaran verbal bisa menjadi bentuk tes untuk menilai kemampuan penalaranmu dalam memecahkan masalah.
4. Penalaran non-verbal atau diagram
Selain menguji kemampuan secara verbal, jenis aptitude test lainnya adalah menguji penalaran non-verbal. Biasanya tes dilakukan dengan cara memberikan serangkaian gambar, yang perlu diselesaikan untuk menguji pemahaman dan keterampilan pemecahan masalah tersebut.
5. Tes kepribadian
Jenis tes ini mencri tahu apakah kepribadian calon karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan digelutinya. Beberapa pertanyaan yang sekiranya diberikan untuk menjawab kebutuhan ini adalah pertanyaan tentang apa yang ingin dilakukan di masa depan, hobi, dan bagaimana menghadapi stres saat bekerja.
6. Penilaian situasional
Tes ini bertujuan untuk melihat kemampuan calon karyawan dalam memecahkan masalah sesuai dengan situasi yang terjadi di tempat kerja–misalkan kalau ada masalah. Kamu akan diberikan suatu kasus, kemudian akan ditanyakan cara penyelesaiannya.
Cara Mengerjakan Aptitude Test
Aptitude test adalah tes yang umum dilakukan sebagai bagian dari proses perekrutan. Suka tidak suka, kadang kamu harus melakukannya. Supaya kamu tidak gugup dan bisa mengerjakan aptitude test dengan baik, kamu bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
1. Praktik di rumah
Tanyakan kepada tim perekrut apakah mereka memberikan tes latihan atau tidak. Jika tidak, kamu dapat melakukan latihan gratis secara online. Melakukan praktik di rumah sebelum tes sebenarnya, dapat membantu kamu mempelajari situasi sebelum ujian.
2. Jangan terlalu memikirkannya
Ketika mengerjakan tes, bacalah instruksi dengan cermat dan kerjakan sesuai petunjuk. Jangan terlalu memikirkannya, berpikir terlalu keras hanya akan membuat kamu tidak bisa menjawab dengan baik.
3. Menjawab dengan jujur
Tidak ada yang benar dan salah dalam aptitude test. Jangan mencoba mencari tahu apa yang perusahaan inginkan, tetapi jadilah diri sendiri untuk tahu apakah memang kamu cocok bekerja di situ atau tidak.
4. Fokus dan tenang
Jangan biarkan diri terganggu ataupun terdistraksi. Fokuslah pada setiap pertanyaan secara bergantian dan tetap tenang. Jika sebuah pertanyaan terlalu rumit, jangan terlalu lama berkutat mengerjakannya, pindahlah ke pertanyaan selanjutnya.