3 pola pikir belanja ala Gen Z menarik untuk kita ketahui bersama. Seiring dengan pertumbuhan, uang menjadi semakin penting dalam kehidupan kaum Gen Z. Generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini memiliki daya beli yang cukup besar di seluruh dunia. Sehingga pengaruh ekonomi mereka semakin meluas seiring bertambahnya usia.
Meskipun mampu menghasilkan uang lebih banyak, para ahli mengatakan kaum Gen Z juga tidak segan untuk membelanjakan uang mereka, bahkan di tengah masalah finansial. Namun, pola pikir mereka dalam membelanjakan uang sangat berbeda daripada generasi sebelumnya.
Melansir dari BBC, berikut adalah 3 pola pikir ala Gen Z sebelum membelanjakan uang mereka yang bisa kamu tiru.
3 Pola Pikir Belanja ala Gen Z yang Wajib Kamu Tahu
1. Menghabiskan Waktu untuk Mencari Penghasilan Tambahan
Uang menjadi perhatian sehari-hari bagi banyak Gen Z, terutama saat ini. Meski generasi ini masih menghadapi tantangan seperti lonjakan inflasi, hal itu tidak menghentikan mereka untuk mencari cara dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Banyak kaum Gen Z yang bekerja lembur untuk mendapatkan uang tambahan, baik melalui skema pendapatan pasif, pekerjaan sampingan, atau pekerjaan tambahan. “Mereka menghabiskan begitu banyak waktu untuk mendapatkan uang tambahan dan ini memengaruhi keleluasaan mereka dalam membelanjakan uang tersebut,” kata Joe Dittmar, dewan direksi National Retail Foundation.
2. Pemilih, tapi Praktis

Kebanyakan anak Gen Z terkenal picky saat berbelanja, tapi mereka juga praktis. Karena mereka adalah generasi digital native, mereka bisa meneliti dan memilih produk dengan cara baru yang menjadikan mereka pembeli paling cerdas.
Gen Z selalu meluangkan banyak waktu dan pertimbangan dalam pembelian mereka untuk memastikan suatu produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Generasi ini bersedia menunda pembelian hingga mereka benar-benar membutuhkannya dan juga bertahan hingga mereka bisa menemukan penawaran terbaik.
3. Memiliki Standar yang Tinggi

Menurut laporan belanja liburan Charm di McKinsey & Company, Gen Z tetap memperhatikan kualitas suatu produk meski mereka selalu mencari harga terbaik. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Gen Z adalah satu-satunya generasi yang menganggap kualitas lebih penting daripada harga. Mereka juga lebih cenderung membaca dan memberikan ulasan untuk produk dan cepat menemukan opsi lain untuk produk dengan ulasan buruk.
Gen Z memiliki daftar panjang persyaratan yang harus diperiksa sebelum mereka menganggap suatu produk layak untuk dibeli. Selain itu, Gen Z peduli bahwa produk yang mereka beli dibuat dan ditangani secara berkelanjutan. Oleh sebab itu, ketika Gen Z mulai mempunyai kekuatan ekonomi yang lebih besar, preferensi dan perilaku mereka akan mulai mengubah lanskap ritel.