4 negara ini miliki tradisi unik bangunkan sahur di bulan Ramadan, salah satunya dengan menggunakan meriam. Bulan suci Ramadan merupakan periode istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di samping pahala dan berkah yang melimpah, bulan Ramadan selalu terhiasi dengan tradisi-tradisi unik, salah satunya adalah tradisi membangunkan sahur. Meskipun teknologi semakin canggih dengan adanya alarm untuk membangunkan sahur, tradisi-tradisi Ramadan tetap terlestarikan.
Setiap negara memiliki cara unik dalam tradisi membangunkan sahur yang telah diwariskan turun-temurun selama berabad-abad, termasuk Indonesia. Di sini, sekelompok orang seringkali berkeliling dengan membawa alat musik atau menggunakan sinden untuk membangunkan orang untuk sahur. Selain itu, setiap daerah di Indonesia juga memiliki tradisi khasnya sendiri dalam membangunkan sahur. Bagaimana dengan tradisi membangunkan sahur di negara-negara lain di luar Indonesia?
4 Negara Ini Miliki Tradisi Unik Bangunkan Sahur
1. Mesaharati-Palestina

Mesaharati merupakan tradisi membangunkan sahur yang berasal dari Mesin berabad-abad yang lalu. Kota-kota yang pernah dikuasai Mesir masih mempertahankan tradisi tersebut, seperti Bahrain dan Gaza.
Merangkum dari Detik News, di Bahrain sekelompok warga yang disebut dengan Maseharati akan membangunkan sahur mengenakan pakaian tradisional, menabuh gendang sambil menyanyikan lagu religi dan mengetuk setiap pintu rumah warga. Tak jauh berbeda, di jalur Gaza Palestina Mesaharati juga tetap menjadi tradisi membangunkan sahur dan para warga akan makan sahur bersama di samping rumah seperti melansir dari CNN Indonesia.
2. Menembakan Meriam-Maroko

Tradisi unik lainnya juga terjadi di Maroko setiap bulan Ramadan. Melansir dari Blondie In Morocco, tembakan meriam akan sering terdengar di waktu sahur dan berbuka puasa. Penembakan meriam pertama sebagai tanda buka puasa, lalu penembakan meriam berikutnya yaitu saat dini hari, sekitar jam 4 pagi dan waktu adzan shubuh dan juga membangunkan masyarakat untuk sahur. Lalu ada penembakan meriam berikutnya yang menandakan waktu sahur telah selesai.
Selain itu, terdapat seorang Nafar atau penjaga kota memakai jubah dan sepatu tradisional yang akan berkeliling membangunkan sahur dengan cara membunyikan klakson sambil berteriak. Tradisi unik di Maroko ini akan menambah suasana di bulan Ramadan.
3. Menabuh Davul-Turki

Tradisi di Turki juga sudah terjadi dari ratusan tahun lalu dan masih dilestarikan. Melansir dari Culture Trip, lebih dari 2000 orang penabuh genderang akan berkeliaran di jalan-jalan Turki dengan memakai pakaian tradisional menabuh Davul (drum dua sisi) untuk membangunkan orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa.
Para penabuh Davul mengandalkan kemurahan hati warga yang memberi mereka tip hingga berbagi makan sahur bersama. Masyarakat percaya bahwa ketika banyak memberi, mereka akan menerima keberuntungan atas kebaikan mereka. Para pejabat Turki juga memberikan kartu keanggotaan bagi para penabuh Davul yang bertujuan untuk memberi apresiasi dan mendorong generasi muda untuk tetap melestarikan tradisi yang sudah turun temurun.
4. Seheriwalas-India

Merangkum dari Culture Trip, Seheriwalas merupakan tradisi umat muslim saat bulan suci Ramadan di beberapa bagian Old Delhi, India yang memiliki lingkungan populasi muslim yang tinggi. Para seheriwala akan berjalan menyusuri kota dengan melantunkan nama Allah dan Nabi sebagai peringatan sahur, mereka akan berkeliling sejak pukul 02.30 pagi dan mengetuk pintu dan dinding rumah menggunakan tongkat. Tradisi ini sudah mulai berkurang di India, namun masih ada yang tetap berusaha melakukan melestarikannya hingga saat ini.
Wah, ternyata beragam sekali tradisi membangunkan sahur dari setiap negara. Mungkin di Indonesia juga ada beberapa perbedaan dari tradisi membangunkan sahur, kalau di tempat tinggalmu bagaimana?