7 alasan nepotisme berbahaya dan merugikan wajib untuk kita tahu. Nepotisme sering terartikan sebagai tindakan mempekerjakan anggota keluarga tanpa mempertimbangkan prestasi dan kemampuan mereka. Menurut KBBI, nepotisme adalah perilaku yang menunjukkan kesukaan berlebihan kepada kerabat dekat; kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan atau pangkat di lingkungan pemerintah; tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.
Dalam perusahaan yang telah berdiri lintas generasi, penunjukan anggota keluarga sebagai pemimpin berikutnya mungkin bukan hal yang asing. Namun, nepotisme tidak hanya terbatas pada perusahaan; hal ini juga bisa terjadi di lingkungan pemerintahan.
Lalu, seperti apa efek nepotisme terhadap organisasi, perusahaan, atau negara? Di satu sisi, nepotisme bisa meningkatkan loyalitas karena adanya hubungan keluarga. Namun, di sisi lain, ada banyak dampak negatif yang bisa muncul dari praktik nepotisme.
7 Alasan Nepotisme Berbahaya dan Merugikan
1. Menurunnya Profesionalisme

Melansir dari laman WebHR, saat orang yang tidak memenuhi kualifikasi menempati posisi di sebuah perusahaan, maka dapat membentuk perilaku tidak profesional dalam perusahaan tersebut sehingga memicu permasalahan. Ketidakprofesionalan juga dapat merusak reputasi sebuah organisasi.
2. Pemimpin Tidak Kompeten

Seseorang yang mendapat pekerjaan hanya karena melihat hubungan keluarga dan bukan karena prestasi dan kemampuannya akan berpengaruh pada hasil kerja orang tersebut hingga output sebuah organisasi. Pemimpin yang tidak memenuhi kriteria dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan dan kesalahan manajemen yang dapat memengaruhi hasil serta menurunkan efisiensi sistem perusahaan.
3. Kurangnya Akuntabilitas

Nepotisme juga memungkinkan perilaku menyepelekan masalah yang dilakukan individu karena ada hubungan keluarga. Ketika tidak ada akuntabilitas, maka dapat menimbulkan konsekuensi negatif jangka panjang bagi perusahaan.
4. Ketidakadilan Antar Pekerja

Ketidakadilan di lingkup kerja juga berpotensi terjadi akibat nepotisme, Beauties. Misalnya dari segi upah. Laman HR Future menyebutkan salah satu tanda terjadinya nepotisme yaitu individu menerima upah lebih banyak karena keluarga, walaupun tidak punya pengalaman cukup dibanding pekerja lainnya. Hal ini menyebabkan ketidakadilan antar pekerja dalam perusahaan.
5. Nepotisme & Korupsi Pengaruhi Mortalitas

Nepotisme yang juga ditambah dengan korupsi berdampak lebih fatal karena memengaruhi mortalitas anak. Melansir BBC, sebuah studi menemukan negara dengan tingkat korupsi dan nepotisme tinggi memiliki mortalitas anak sepertiga lebih tinggi dibandingkan negara dengan tingkat korupsi rendah.
6. Membatasi Perusahaan untuk Berkembang

Jane Sunley, founder Purple Cubed, mengatakan pada BBC bahwa mempekerjakan seorang anggota keluarga yang tidak memenuhi kualifikasi juga akan menghambat kemajuan sebuah perusahaan. Ada begitu banyak kandidat berpotensi sehingga saat nepotisme terjadi, perusahaan melewatkan kesempatan untuk mempekerjakan orang yang ahli dan mampu membawa ide-ide baru dan brilian yang bermanfaat bagi perusahaan.
7. Menghambat Investasi

Sebuah studi tahun 2018 berjudul Family first? Nepotism and corporate investment mengeksplorasi dampak nepotisme terhadap investasi perusahaan. Studi membuktikan bahwa tindak nepotisme dapat menghalangi investasi. Survei yang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan di mana nepotisme terjadi menunjukkan kurangnya investasi pada perusahaan tersebut diakibatkan kurangnya kualitas pekerja dan rendahnya insentif untuk mengerahkan usaha.
Selain itu, BBC memuat laporan 2014 Anti-Corruption Report oleh EU yang juga menunjukkan 67% investor melihat nepotisme sebagai permasalahan serius saat menjalankan perusahaan di Yunani sehingga berdampak pada rendahnya investasi asing.