7 Varian nabe khas Jepang terpopuler ini cocok kamu santap saat hujan. Jepang menawarkan beragam kuliner berkuah yang cocok untuk menyantapnya, terutama karena negara ini mengalami empat musim. Dua musim, yakni musim salju dan musim gugur, membawa udara yang sangat dingin. Oleh karena itu, sebagian besar tahun di Jepang dengan udara yang sejuk, mendorong masyarakatnya untuk sering mengonsumsi kuliner berkuah untuk menjaga kehangatan.
Di Jepang, terdapat istilah khusus untuk hidangan berkuah hangat yang tersaji dalam panci, yaitu nabe. Nabe termasuk dalam kategori steamboat, di mana hidangan ini harus menyantapnya langsung saat masih panas. Menariknya, nabe memiliki berbagai variasi. Mengingat Indonesia saat ini memasuki musim penghujan, akan bijaksana untuk mencicipi kuliner berkuah hangat seperti nabe. Berikut adalah beberapa jenis nabe yang bisa kamu nikmati!
7 Varian Nabe Khas Jepang Terpopuler
1. Shabu-shabu
Varian nabe khas Jepang yang pertama adalah shabu-shabu. Pastinya kamu sudah sangat familiar dengan kuliner berkuah hangat yang satu ini. Saking populernya, shabu-shabu di Indonesia bisa dijumpai di restoran tematik yang khusus menjual menu tersebut. Shabu-shabu terdiri dari irisan daging sapi tipis dan aneka sayuran yang dimasak dengan dicelupkan dalam kuah kaldu. Jadi nantinya setelah dicelup-celupkan hingga matang, kamu bisa langsung menyantapnya dengan mencocol saus terlebih dulu agar rasanya jadi lebih enak.
2. Sukiyaki
Sukiyaki sering salah mengenalnya karena tampilannya yang mirip dan juga sering menjumpai di Indonesia. Hidangan ini sama-sama menggunakan irisan daging sapi yang memasaknya dalam kuah kaldu. Hanya saja daging sukiyaki lebih tebal dari daging shabu-shabu sehingga butuh waktu agak lama untuk memasaknya. Selain itu, perbedaan lainnya bisa terlihat dari isiannya. Ada beragam isian seperti tahu dan mie yang disertakan selain sayur-sayuran. Tidak hanya itu saja, untuk cara menyantapnya, setelah matang, sukiyaki akan mencelupkannya dalam kocokan telur omega.
3. Mizutaki
Selanjutnya ada mizutaki yang juga termasuk varian nabe khas Jepang. Kuliner mizutaki ini sangat populer di Fukukoka, Pulau Kyushu. Ciri khas dari kuliner berkuah ini adalah kuahnya yang terbuat dari rebusan tulang ayam sehingga warnanya agak putih keruh dan rasanya sangat gurih. Untuk isiannya ada aneka sayuran seperti kubis, daun bawah, aneka jamur, bakso ayam, dan juga potongan ayam sehingga kaya akan nutrisi.
4. Motsunabe
Tidak hanya mizutaki, ada motsunabe yang juga asalnya dari Fukuoka. Kuliner ini mulai populer di Jepang pada tahun 90-an karena sering muncul dalam tayangan anime. Tampilannya sangat khas karena di bagian bawah ada jerohan sapi atau babi yang di atasnya ada irisan daun bawang dalam ukuran panjang-panjang. Uniknya, meski terbuat dari jerohan, tapi rasanya sangat gurih karena kuahnya menggunakan campuran katsuoboshi, kombu, miso, bawang putih, dan dashi.
5. Yose Nabe
Buat yang suka dengan seafood, ada yose nabe yang merupakan varian nabe dengan isian seafood di dalamnya. Akan ada kerang, udang, hingga ikan yang masuk ke dalamnya. Selain itu juga ada daging ayam dan daging sapi yang teriris tipis. Nantinya semua bahan isian akan merebus dengan sayuran dalam kuah kaldu dashi, kombu, dan bonito kering. Ketika yose nabe sudah mau habis tersantap, masyarakat Jepang suka menambahkan kocokan telur mentah ke dalam kuah dan mengaduknya menjadi bubur.
6. Chanko Nabe
Chanko nabe merupakan salah satu varian nabe yang terbuat dengan isian yang sangat beragam. Mulai dari bakso ayam, bakso sapi, tahu, potongan daging ayam, sayuran, tahu, dan masih banyak lagi. Meski isiannya beragam, tapi kuah kaldu yang mereka gunakan sangatlah ringan karena hanya menggunakan dashi dan kecap asin. Tapi karena isiannya banyak, jadinya rasa kuah menjadi gurih dengan sendirinya. Apalagi kalau kamu merebus daging ayamnya dalam waktu cukup lama. Maka kuah akan memiliki rasa kaldu yang gurih.
7. Yudofu
Di antara varian nabe di atas, yudofu adalah nabe yang paling simpel, mudah membuatnyaa, dan ekonomis. Karena hanya terbuat dari bahan dasar tahu putih khas Jepang, wortel, dan daun bawang. Untuk kaldunya, ada rebusan rumput laut hitam hingga kaldu menjadi gurih. Biasanya yudofu ini lebih sering terkonsumsi oleh orang yang sedang berdiet dan juga vetegarian. Masyarakat Jepang kerap kali menambahkan saus ponzu di dalamnya.