Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

8 produk luar yang ini banyak orang menganggap produk asli Indonesia, mungkin salah satunya termasuk kamu. Apakah kamu termasuk tim pencinta produk lokal atau luar negeri? Tentu, masing-masing individu memiliki pendapat dan alasan tersendiri mengenai preferensi tersebut.

Tapi, tahukah kamu bahwa branding image sering kali bisa menipu? Dalam hal ini, banyak produk dari luar negeri yang kadang-kadang keliru dianggap sebagai “made in Indonesia” karena strategi pemasaran dan nama merek yang memberikan kesan lokal. Penasaran? Mari kita lihat daftar produknya!

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

1. Bata

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

Mendengar nama Bata yang “lokal banget”, tidak heran jika masyarakat menganggap brand ini berasal dari Indonesia. Padahal, perusahaan yang memproduksi merek alas kaki legendaris ini didirikan oleh pengusaha asal Republik Ceko, Tomas Anna dan Antonin Beta, pada tahun 1894. Brand ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1931 dan dikelola oleh PT Sepatu Bata Tbk. Produk-produk yang dijual awalnya diimpor dari Ceko, hingga akhirnya Bata mulai bikin pabrik sendiri di Kalibata, Jakarta pada 1940.

 

2. Hansaplast

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

Hansaplast menjadi produk wajib dalam kotak P3K karena sangat praktis untuk menangani luka serta menurunkan risiko infeksi. Karena terlalu mendarah daging, sampai-sampai orang Indonesia lupa bahwa produk plester ini diproduksi oleh perusahaan asal Jerman bernama Beiersdorf. Hansaplast sendiri mulai muncul di Jerman pada tahun 1922 dan terus mengalami perkembangan. Saat ini, merek Hansaplast telah merajai pasar di Jerman dan belasan negara lainnya di dunia, termasuk Indonesia.

3. Salonpas

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

Selain Hansaplast sebagai pertolongan pada luka, ada Salonpas sebagai koyo pereda nyeri otot yang dikenal ampuh. Lagi-lagi banyak yang salah kaprah, Salonpas ternyata diproduksi oleh Hisamitsu Pharmaceutical yang berbasis di Tosu, Jepang. Produk ini mulai diproduksi pada tahun 1934, dan kini telah beredar di lebih dari 50 negara. Salonpas di Indonesia memang menerapkan strategi marketing yang lokal banget sehingga sering dikira berasal dari Tanah Air.

 

4. Saridon

8 Produk Luar yang Sering Dikira Produk Indonesia

Saridon adalah salah satu merek obat sakit kepala yang cukup terkenal di Indonesia selama beberapa generasi. Namanya memang Indonesia banget, padahal produksi produk ini oleh perusahaan farmasi Bayer yang berpusat di Leverkusen, Jerman. Saridon sendiri masih satu company dengan obat pereda nyeri Aspirin yang populer di Eropa dan Amerika.

 

5. Susu Bendera

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) yang memproduksi Susu Bendera ternyata masih bernaung di bawah Friesland Campina yang berdiri di Belanda sejak tahun 1922. Melansir Wikipedia, Susu Bendera (Frisian Flag) awalnya impor dari Cooperative Condensfabriek Friesland (nama awal Friesland Campina). Pertama kali beredar dengan merek Friesche Vlag, produk ini kemudian menyesuaikan menjadi Frisian Flag. Sementara itu, PT Friesche Vlag Indonesia baru berdiri pada tahun 1968 dan hingga kini masih bernaung perusahaan induknya.

 

6. Blue Band

Blue Band adalah brand margarin yang cukup ikonik karena sudah masyarakat Indonesia gunakan. Namun walaupun memiliki citra seperti produk Indonesia, merek ini sebenarnya berasal dari Belanda, tepatnya oleh perusahaan Van den Bergh.

 

7. Lifebuoy

Terkenal dengan produk sabun mandi, shampoo, hingga hand sanitizer, Lifebuoy adalah merek yang oleh Unilever dari Inggris kelola. Brand ini lahir pada tahun 1895 di Inggris sebagai sabun anti kuman yang khuus untuk anggota keluarga kerajaan saat itu. Kemudian, seiring meningkatnya popularitas, merek ini mulai di Amerika Serikat gunakan pada 1923 dan sekarang sudah mendunia.

 

8. Rinso

Seperti halnya Lifebuoy, Rinso adalah brand pembersih dan perawatan pakaian di bawah naungan Unilever asal Inggris. Terciptakan oleh Robert S. Hudson, produk ini awalnya menjual dengan nama Hudson’s Soap. Namun pada tahun 1908, Hudson’s Soap oleh perusahaan Lever Brothers beli, yang kemudian berubah nama menjadi Unilever. Pada tahun 1918, pembersih pakaian ini kemudian memproduksinya secara komersial dengan nama Rinso, dan kemudian masuk Indonesia pada 1970.

Berdasarkan ulasan di atas, kini kita bisa paham bahwa branding image ternyata sangat berpengaruh pada produk yang mereka jual. Bukan hanya soal nama, perusahaan di atas rupanya menggunakan trik yang ampuh sehingga bisa nge-blend dengan masyarakat bersama produk lokal lainnya.

Itulah daftar 8 produk luar yang kita anggap sebagai produk dari Indonesia. Semoga bermanfaat!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles