Cari tahu kepribadian orang dari sosial media memang sudah banyak di dunia kerja terapkan. Kepribadian seseorang bisa terlihat melalui berbagai cara karena individu mengekspresikan diri dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, media sosial sering menjadi gambaran yang dapat berguna untuk memahami kepribadian seseorang. Pertanyaannya adalah, apakah orang tersebut aktif dalam memperbarui kontennya, hanya suka memberikan dukungan dengan menyukai postingan orang lain, atau kerap berinteraksi dengan pengikut mereka?
Gwendolyn Seidman, Ph.D., seorang profesor psikologi di Albright College, dalam tulisannya di Psychology Today, membagikan wawasan mengenai kepribadian seseorang berdasarkan aktivitas mereka di media sosial. Penilaian kepribadian ini umumnya mengkategorikan berdasarkan model The Big Five atau terkenal sebagai OCEAN. Hal itu mencakup Openness (O), Conscientiousness (C), Agreeableness (A), Extraversion (E), dan Neuroticism (N). Mari simak lebih lanjut!
Cari Tahu Kepribadian Orang dari Media Sosialnya
Openness (O)
Orang dengan kepribadian O sangat terbuka terhadap pengalaman baru. Mereka juga kreatif dan cerdas karena rasa ingin tahu yang tinggi. Individu dengan kepribadian O menggunakan media sosial untuk mengekspresikan apa yang menjadi ketertarikannya. Mereka akan menggunakan akun media sosial untuk mencari informasi atau untuk bermain game. Seorang O juga lebih tertarik untuk membahas hal terkait pekerjaan dibandingkan topik lain dalam media sosial mereka.
Conscientiousness (C)

Individu dengan kepribadian C lebih hati-hati dalam menggunakan media sosial karena pada dasarnya mereka adalah orang yang bertanggung jawab, produktif, dan terorganisir. Individu berkepribadian C tidak terlalu aktif di media sosial. Studi bertajuk Automatic Personality Assessment Through Social Media Language dalam Journal of Personality and Social Psychology juga membahas penggunaan bahasa di media sosial yang menunjukkan kepribadian. Mereka dengan kepribadian C biasa menggunakan kata-kata seperti “family” (keluarga), “week” (minggu), “weekend” (akhir pekan) yang menunjukkan rencana atau sesuatu yang berhubungan dengan tanggung jawab keluarga.
Agreeableness (A)

Individu berkepribadian A bertolak belakang dengan C, yakni mereka aktif di media sosial. Sosok A memiliki sifat yang kooperatif, baik hati, ramah, dan simpatik. Sifat ini pun ikut terpancar lewat media sosialnya di mana mereka suka mengunggah foto-foto. Seseorang yang memiliki kepribadian A juga menyukai penggunaan kata-kata yang positif, sedangkan mereka yang punya level A rendah cenderung menggunakan kata-kata negatif atau kasar.
Extraversion (E)

Orang dengan kepribadian E cukup mudah ditemukan di media sosial karena karakteristik yang menonjol. Mereka menyukai interaksi, tegas, suka beraktivitas, punya emosi positif, tapi kadang impulsif. Dalam media sosial, sosok E juga sangat aktif. Mereka berinteraksi dengan orang lain dan sering “like” konten.
Seseorang yang punya level Extraversion tinggi juga bisa dilihat dari bahasa yang digunakan di media sosial. Studi menjelaskan orang dengan level E tinggi biasa menggunakan kata “love”, “night, “party” atau kata-kata yang menunjukkan aktivitas sosial, sedangkan mereka yang punya level rendah cenderung menggunakan kata-kata seperti “computer”, “I have” (aku sudah, atau “I don’t” (aku tidak)––menunjukkan aktivitas tidak melibatkan orang lain.
Neuroticism (N)

Mereka dengan tipe kepribadian N terkenal punya tendensi kecemasan, depresi, serta meragukan diri sendiri. Sebab itu dalam media sosial, mereka dengan level N tinggi cenderung menggunakan bahasa yang mencerminkan emosi negatif. Sama aktif di mesos seperti tipe kepribadian E, individu N mencoba menggunakan akunnya untuk mencerminkan versi ideal dari diri mereka sendiri.