Mengenal istilah humble bragging ini menarik untuk kita tahu karena sering terdengar istilah tersebut belakangan ini. Mungkin kamu pernah mendengar teman atau kerabat yang memamerkan pencapaian mereka dengan cara yang seolah-olah mengeluh? Ya, fenomena ini memang sering kita temui dalam interaksi sosial sehari-hari.
Mengenal Istilah Humble Bragging
Apa Itu Humble Bragging?

Humble bragging atau yang lebih dikenal sebagai “merendah untuk meroket” adalah suatu cara untuk memamerkan diri sendiri namun disamarkan dengan keluhan atau kerendahan hati. Istilah ini diciptakan oleh Harris Wittels, seorang penulis komedi yang menulis untuk acara termasuk Parks and Recreation.
Mungkin istilah humble bragging terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, praktik humble bragging sendiri cukup umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era media sosial saat ini.
Berikut beberapa contoh sikap humble bragging di dalam kehidupan sehari-hari.
- “Duh, ternyata aku boros banget ya. Baru sadar bulan ini udah abis Rp5 juta cuma buat beli skincare”
- “Bingung deh, banyak yang comment di instagram kalau aku cantik. Padahal penampilan aku biasa aja”
- “Banyak banget cowok yang dm aku, capek deh balesnya”
- “Yah, aku cuma dapat nilai 90. Ini pasti karena tadi malam aku nggak belajar”
- “Kok kamu sering beli kopi sih? itu kan mahal, kalo aku sih sayang meskipun gajiku besar”
Penyebab Seseorang Melakukan Humble Bragging

Menurut studi yang rilis dalam Journal of Personality and Social Psychology ada beberapa alasan mengapa seseorang suka “merendah untuk meroket”.
- Mencari perhatian dari orang-orang di sekitar
- Untuk mempromosikan diri
- Ingin dihormati orang lain
- Mencari validasi
- Menghindari rasa malu untuk mengatakan secara langsung
Sikap yang Kurang Banyak Orang Sukai

Meskipun terlihat sebagai cara yang cerdas untuk mempromosikan diri sendiri, namun berdasarkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa humble bragging sebenarnya membuat orang tidak menyukainya. Dari studi yang sama menemukan bahwa humble bragging membuat orang kurang disukai daripada memamerkan secara langsung.
Dalam penelitian tersebut, humble bragging didefinisikan sebagai “bragging masked by a complaint or humility” atau sikap pamer yang tersamarkan dengan keluhan atau kerendahan hati. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang lain lebih suka orang yang berani mempromosikan diri mereka sendiri dengan tulus daripada orang yang berusaha menyembunyikan keberhasilan mereka di balik keluhan atau kerendahan hati.
Cara Mencegah Sikap Humble Bragging

Lebih Jujur:
Daripada melakukan humble bragging, mengapa tidak membagikan pencapaian secara langsung? Tidak masalah untuk sesekali berbicara tentang kesuksesan yang telah kamu capai.
Gunakan Bahasa yang Tepat:
Saat berbicara tentang pencapaian, gunakan bahasa yang positif dan langsung to the point tanpa perlu menambahkan kata-kata yang menunjukkan kerendahan hati yang tidak tulus.
Berempati dengan Orang Lain:
Ketika berbicara tentang diri sendiri, jangan lupa pertimbangkan perasaan orang lain. Hindari mengungkapkan pencapaian atau keberhasilan dengan cara yang dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tidak dihargai.