Pada orang yang mendekati akhir hayat, sistem tubuhnya mulai bekerja lebih lambat. Meskipun gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang, berikut adalah beberapa perubahan yang mungkin terjadi pada tubuh menjelang kematian, sebagaimana mengutip dari Healthdirect.
Proses yang Terjadi pada Tubuh Manusia Jelang Kematian
Beberapa Minggu Menjelang Kematian
Biasanya, orang dengan kondisi sekarat akan merasa kelelahan, tidur yang lebih sering, atau sedikit berbicara. Selain itu, beberapa minggu menjelang kematian memungkinkan seseorang menginginkan makan dengan porsi yang sedikit atau lauk yang berbeda karena sistem pencernaan yang melambat. Penurunan berat badan serta kulit yang menipis juga terjadi karena tubuh sulit untuk meregenerasi sel-sel kulit seperti sebelumnya.
Beberapa Hari Menjelang Kematian
Menjelang hari-hari sebelum kematian, biasanya seseorang akan mengalami kesulitan bernapas. Bernapas mungkin menjadi lebih lambat ataupun lebih cepat karena sistem pernapasan tidak dapat diprediksi. Hal ini karena cairan yang berkumpul di dalam paru-paru bahkan nafas dapat mengeluarkan bunyi.
Selain masalah pernapasan, warna kulit seseorang saat beberapa hari menjelang kematian akan berubah karena adanya penurunan sirkulasi darah. Warna kulit menjadi lebih pucat atau berwarna abu-abu bahkan berbintik.
Pada fase ini, seseorang tidak dapat mengontrol suhu tubuh. Kadang terasa dingin, dan terkadang terasa panas atau berkeringat. Hilangnya oksigen ke otak juga terjadi pada fase ini sehingga menyebabkan halusinasi.
Beberapa Jam Menjelang Kematian
Pada fase ini, seseorang menjadi lebih banyak tidur dengan napas yang tidak teratur, kulit juga menjadi dingin saat disentuh. Beberapa tanda yang mungkin dialami saat memasuki fase ini antara lain:
- Mata yang berkaca-kaca yang mungkin setengah terbuka
- Tangan yang dingin
- Denyut nadi melemah
- Berhalusinasi
- Terengah-engah atau napas mulai berhenti pada fase ini