Warna urine ini berisiko picu batu ginjal dan hal ini wajib untuk kita ketahui bersama. Baru-baru ini, viral sebuah video di media sosial yang menyebut bahwa penggunaan ulekan batu dapat memicu batu ginjal. Narasi dalam video tersebut mengklaim bahwa gesekan antara cobekan dan ulekan batu menghasilkan serpihan halus yang bisa menyebabkan batu ginjal.
Namun, spesialis urologi dr. Nur Rasyid, SpU, menegaskan bahwa ulekan batu tidak menjadi penyebab penyakit batu ginjal. Menurutnya, butiran pasir halus yang dihasilkan dari gesekan ulekan batu tidak ada kaitannya dengan pembentukan batu ginjal.
Faktor utama yang meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal adalah kurangnya asupan air putih dalam keseharian atau kurang terhidrasi. Dr. Nur Rasyid menjelaskan bahwa salah satu cara mudah untuk mengetahui apakah seseorang berisiko mengalami batu ginjal adalah dengan memperhatikan warna urine. Jika urine berwarna pekat, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh kurang mendapatkan asupan air putih, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Jadi, penting untuk memastikan asupan air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal.
Warna Urine Ini Berisiko Picu Batu Ginjal
Menurut dr Rasyid, salah satu cara mencegah terjadinya batu ginjal adalah dengan menjaga jumlah urine yang keluar tubuh sekitar 2,5 liter. Karenanya, penting untuk memenuhi asupan cairan yang cukup setiap hari.
“Berapa kali minumnya? Tergantung aktivitas. Kalau mau lebih gampang, warna urine itu bisa paling bagus mengingatkan orang. Kalau urine masih berwarna (pekat), kita minumnya masih kurang,” kata dr Rasyid.
Selain kurang terhidrasi, beberapa penyebab lainnya juga bisa menjadi faktor risiko batu ginjal.
“Selain itu penyebabnya juga bisa gangguan metabolisme, meski minum cukup bisa tetap terjadi batu karena pencernaannya lebih menyerap sehingga di darahnya zatnya (seperti asam urat dan kalsium oksalat) tinggi. Ketika tinggi, zatnya dibuang ke ginjal, lalu terbentuk batu,” tandasnya.
Urine yang berwarna pekat atau gelap sering kali menunjukkan bahwa tubuh kurang mendapatkan asupan air putih, yang merupakan faktor utama dalam pembentukan batu ginjal. Kurangnya hidrasi menyebabkan konsentrasi mineral dan garam dalam urine meningkat, yang kemudian dapat membentuk kristal dan akhirnya batu ginjal.
Oleh karena itu, memperhatikan warna urine dan memastikan bahwa tubuh tetap terhidrasi dengan baik adalah langkah penting dalam mencegah risiko batu ginjal.