Karbohidrat merupakan salah satu makronutrien yang sangat penting bagi anak-anak. Nutrien ini menyediakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh mereka, dan memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan. Di Indonesia, nasi putih yang dihasilkan dari beras merupakan makanan pokok yang paling umum dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari. Selain sebagai sumber utama energi, nasi juga cocok untuk disajikan dengan berbagai hidangan lauk.
Meskipun nasi putih adalah makanan pokok sehari-hari, masyarakat Indonesia juga mengenal jenis beras lain, seperti beras merah. Beras merah sering menjadi pilihan bagi individu yang menjalani diet khusus atau mengidap diabetes karena memiliki kandungan gula yang lebih rendah daripada beras putih. Pertanyaannya, jenis beras mana yang sebaiknya diberikan kepada anak-anak? Inilah yang perlu diketahui oleh para ibu.
Beras Sebagai Sumber Karbohidrat Si Kecil
Baik beras putih maupun beras merah merupakan sumber karbohidrat yang baik. Namun, keduanya tetap punya perbedaan dan manfaatnya masing-masing. Nah, berikut perbedaan antara beras merah dan beras putih yang perlu ibu ketahui:
1. Beras Putih
Bedanya dengan beras merah, beras putih telah dihilangkan sekam, dedak, dan kumannya. Meskipun proses ini memperpanjang umur simpan produk akhir, nutrisi dan senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam dedak dan kuman hilang selama pemrosesan. Akibatnya, beras putih cenderung mengandung lebih sedikit serat, protein, antioksidan dan vitamin serta mineral tertentu. Karena lebih rendah kandungan serat dan proteinnya, beras putih menjadi kurang mengenyangkan dan mampu meningkatkan gula darah daripada beras merah.
2. Beras Merah
Sebagian besar varietas beras merah mengandung pigmen dan rangkaian nutrisi serta senyawa tumbuhan yang bermanfaat. Beras merah mengandung protein dan serat lebih tinggi daripada beras putih. Kelebihan lainnya, jenis beras yang satu ini mengandung antioksidan yang punya sejuta manfaat kesehatan.
Beras merah mengandung antioksidan flavonoid, seperti antosianin apigenin, myricetin, dan quercetin. Flavonoid dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, mengurangi kadar radikal bebas dan dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Lantas, Mana yang Paling Baik untuk Anak?
Jika dilihat dari penjelasan sebelumnya, sudah jelas kalau beras merah punya banyak keunggulan daripada beras putih. Pertama, dari kandungan seratnya. Beras merah mengandung serat empat kali lebih banyak dibandingkan beras putih. Perlu ibu ketahui, Si Kecil membutuhkan jumlah serat yang cukup agar saluran pencernaannya lancar dan mencegah terjadinya konstipasi.
Selain serat, kandungan mikronutrien dalam beras merah juga lebih unggul daripada beras putih. Beras merah mengandung zat besi, fosfor, kalsium, dan magnesium. Zat besi penting untuk meningkatkan produksi hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sementara fosfor, kalsium, dan magnesium penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, sistem saraf, hormon, dan berbagai metabolisme dalam tubuh Si Kecil.
Meski kandungannya lebih unggul, bukan berarti beras putih sama sekali tidak dianjurkan untuk Si Kecil, ya! Ibu boleh-boleh saja kok memberikan beras putih untuk Si Kecil, asalkan nantinya dipadukan dengan lauk pauk lain yang mengandung vitamin dan nutrisi-nutrisi penting untuk Si Kecil.