Alasan kenapa luar angkasa gelap meski ada matahari ini menarik untuk kita ketahui. Mengapa luar angkasa terlihat gelap? Pertanyaan ini menjadi sorotan setelah video viral dari selebritas TikTok, Jenda Mclover (@jendamclover). Dalam video tersebut, ia menampilkan pertanyaan dari pengikutnya yang penasaran mengenai fenomena kegelapan di luar angkasa, meskipun dekat dengan matahari.
Mata Tidak Bisa Mendeteksi Gelombang Mikro Cahaya

Melansir dari Detik, diketahui bahwa alam semesta terus mengalami pengembangan. Sementara itu, cahaya hanya bisa terlihat dari galaksi. Dari galaksi, cahaya kemudian masuk ke jangkauan sinar inframerah, ultraviolet bahkan gelombang radio. Hal inilah yang membuat cahaya tidak bisa terlihat oleh mata manusia di luar angkasa. Namun kenyataannya, jika mata manusia bisa mendeteksi gelombang mikro, maka tentu saja luar angkasa akan bersinar dan tidak gelap.
Luar Angkasa Tidak Memiliki Atmosfer

Alasan lain mengapa luar angkasa gelap ternyata juga dapat terjelaskan dengan memahami fenomena atmosfer. Sebagai informasi, atmosfer sendiri merupakan sebuah lapisan gas yang menyelimuti sebuah planet, termasuk Bumi. Sementara itu, ruang di luar angkasa hampir seperti ruang hampa. Isinya hanya memiliki bagian kecil dari gas dan debu kosmik. Dan pastinya, tidak ada atmosfer. Di sisi lain, cahaya harus memantul pada suatu benda agar bisa bersinar.
Misalnya, cahaya matahari terus bergerak lurus hingga mengenai suatu benda. Selanjutnya, cahaya akan mengenai dan memantulkan objek. Saat ini terjadi, atmosfer kemudian memberi “hamburan” cahaya yang akhirnya bisa terlihat oleh manusia. Oleh karena tidak memiliki benda, termasuk atmosfer, untuk memantulkan cahaya inilah yang membuat luar angkasa gelap meski dekat dengan matahari.
Kenapa Bumi Terang?

Perlu dicatat bahwa Bumi memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal. Tidak tanggung-tanggung, lapisan atmosfer pada bumi ada 4 yakni: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lapisan atmosfer bumi tersebut menyebarkan cahaya biru sehingga langit bumi tampak berwarna biru pada siang hari.
Di sisi lain, Bumi memiliki gerakan rotasi (berputar pada porosnya). Hal inilah yang menyebabkan terjadinya periode siang dan malam. Jika salah satu sisi bumi terkena cahaya matahari, maka sisi lainnya akan gelap karena membelakangi. Begitulah fenomena siang dan malam akhirnya tercipta di bumi.
Pada akhirnya, Bumi bisa terang karena memiliki atmosfer yang memantulkan cahaya. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh luar angkasa. Sebab itu, meski terdapat matahari, namun tetap saja keadaan di luar angkasa akan gelap.