Aturan konsumsi gula harian menurut ahli gizi ini penting untuk kita mengingatnya. Konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi tubuh. Ternyata, ada batas aman konsumsi gula harian yang masih boleh menurut ahli gizi.
Meskipun gula memberikan rasa manis yang nikmat di lidah, dampaknya pada kesehatan tidaklah semanis itu. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis dan masalah metabolisme.
Oleh karena itu, dokter dan ahli gizi tidak menyarankan konsumsi gula secara berlebihan. Ada beberapa aturan yang perlu ksmu perhatikan untuk menyeimbangkan asupan gula yang masuk ke dalam tubuh. Berikut ini adalah batas aman konsumsi gula harian yang disarankan.
Aturan Konsumsi Gula Harian Menurut Ahli Gizi
Melansir Health, konsumsi gula alami dan gula tambahan di dalam makanan memiliki aturan perbedaannya. Merujuk pada kesepakatan aturan diet dari ahli gizi, orang dewasa dibatasi konsumsinya hanya 10% dari total asupan kalori harian yang disarankan.
Misalnya jika setiap hari mengonsumsi 2.000 kalori pada jumlah gula yang boleh dikonsumsi hanya 50 gram atau setara dengan 12 sendok teh saja. Tetapi American Heart Association, selaku lembaga yang berfokus pada kesehatan jantung memiliki takaran yang berbeda.
Pada aturan yang melansir dari AHA orang dewasa konsumsi gula per hari hanya 6% dari total kalori keseluruhan. Artinya setiap orang dewasa hanya boleh konsumsi gula 6-9 sendok teh saja. Takaran ini bahkan lebih rendah lagi jika berbicara batas aman konsumsi gula untuk anak-anak. American Academy of Pediatrics mengatakan anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak diperbolehkan mengonsumsi gula tambahan dari makanannya.
Sementara remaja dan anak-anak di atas usia 2 tahun hanya disarankan konsumsi gula sebanyak 25 gram sehari. Takaran ini setara dengan 6 sendok teh gula yang boleh ditambahkan ke dalam makanan maupun minumannya.
Gula alami dan gula tambahan dibedakan dengan alasan proses pencernaan di dalam tubuh yang berbeda. GUla alami yang datang dari makan akan dicerna sebagai karbohidrat kompleks yang dicerna perlahan sehingga tidak memicu lonjakan insulin.
Sementara gula atau pemanis tambahan justru dianggap sebagai salah satu karbohidrat pecahan yang dicerna dengan cepat. Dampaknya insulin akan melonjak secara instan untuk mencerna gula.
Ketika tidak segera dihentikan atau dikurangi kebiasaan buruk ini, lambat laun sensitivitas pankreas akan berkurang dalam mencerna gula. Ini yang akan menjadi pemicu atau gejala awal pada penderita diabetes tipe 2.
Tips yang paling ampuh untuk tidak mengonsumsi gula berlebihan adalah dengan tidak mengonsumsi minuman manis. Biarkan gula masuk melalui makanan agar lebih mudah diperhatikan dan disesuaikan jumlahnya.