Sabtu, 5 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Bahasa Daerah Indonesia ‘Kritis’ Terancam Punah, Sudah Tahu?

Sederet bahasa daerah Indonesia ini sedang ‘kritis’ dan terancam punah jika tidak terus melestarikannya. Keunggulan Indonesia terletak pada keberagaman bahasa. Setiap daerah di negara kepulauan ini memiliki bahasa daerah yang khas, yang kemudian bersatu oleh bahasa Indonesia. Keanekaragaman ini menjadi ciri khas yang memperkaya Indonesia. Namun, sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, semakin jarang anak-anak yang menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, beberapa bahasa daerah terancam punah karena jumlah penutur usia 20 tahun ke atas semakin sedikit.

Dalam kategorisasi keterancaman bahasa dalam situs Indonesia Baik, terdapat dua tingkatan, yaitu sangat terancam dan sangat terancam. Semakin sedikit jumlah penuturnya, tingkat keterancaman bahasa daerah dianggap kritis atau bahkan sangat terancam. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset (Kemendikbudristek) mengungkapkan sejumlah bahasa daerah yang tergolong sangat terancam punah.

Bahasa Daerah Indonesia ‘Kritis’ Terancam Punah

Bahasa Retta

Bahasa Daerah Indonesia 'Kritis' Terancam Punah, Sudah Tahu?

Bahasa Retta merupakan bahasa yang ditutur penduduk Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam beberapa tahun terakhir bahasa Retta sudah dikhawatirkan punah. Mengutip laman Peta Bahasa Kemendikbud, bahasa Retta merupakan bahasa minoritas di sejumlah kecamatan, seperti di Kecamatan Pulau Pura (mayoritas menuturkan bahasa Blagar) dan Kecamatan Alor Barat Laut yang mayoritas penduduk berbahasa Melayu.

 

Bahasa Saponi

Bahasa Daerah Indonesia 'Kritis' Terancam Punah, Sudah Tahu?Bahasa ini merupakan bahasa ibu di wilayah Kabupaten Waropen, Papua. Biasanya dituturkan etnik Woria di kampung Botawa dan Kampung Ruambak SP (Satuan Pemukiman).

 

Bahasa Ibo

Student with Indonesian flagSelanjutnya, Bahasa Ibo (Ibu) dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Tepatnya masyarakat Desa Gamlamo, Kecamatan Ibu.

 

Bahasa Meher

Ilustrasi majas litotes.Bahasa daerah yang ada di posisi kritis atau sangat terancam punah selanjutnya adalah bahasa Meher. Bahasa ini biasanya terpakai oleh penduduk etnis Meher, Pulau Kisar, Maluku. Mengutip situs Kantor Bahasa Maluku Kemdikbud, pada pulau tersebut terdapat dua bahasa oleh dua etnis, yaitu Meher atau Kisar yang merupakan bahasa rumpun Austronesia, Melayu Polinesia, dan Timur Tengah, serta bahasa Oirata oleh etnis Oirata yang merupakan rumpun non-Austronesia.

Perubahan status bahasa menjadi sangat terancam punah dikarenakan kuatnya penggunaan bahasa Melayu Ambon yang dianggap prestise oleh generasi-generasi penerus.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles