Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Hanya Indonesia dan Kamboja Menggunakan Paku Saat Pemilu

Hanya Indonesia dan Kamboja menggunakan paku ketika saat pemilu berlangsung. Tahun 2024 menjadi periode pemilihan umum penting bagi sejumlah negara. Proses demokrasi ini akan membentuk kebijakan-kebijakan yang akan memengaruhi arah suatu negara dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, perlu kita tahu bahwa Indonesia dan Kamboja adalah dua dari sedikit negara yang masih menerapkan sistem pencoblosan menggunakan paku. Dalam penyelenggaraan pemilihan umum mereka. Sistem ini mungkin teranggap ketinggalan zaman jika membandingkan dengan sebagian besar negara di dunia yang telah beralih ke metode modern. Mulai dari penggunaan cap hingga teknologi media elektronik.

Hanya Indonesia dan Kamboja Menggunakan Paku Saat Pemilu

Mengapa Indonesia Masih Menggunakan Sistem Pencoblosan?

Hanya Indonesia dan Kamboja Menggunakan Paku Saat Pemilu

Seperti yang terlansir melalui halaman Financial Times, sebenarnya pada tahun 2009, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoba beralih ke sistem pena dan kertas dengan menggunakan tanda centang yang diberikan pada kolom nama calon seperti yang dilakukan oleh banyak negara. Namun, pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang masih awam dan membuat 14 persen suara pada saat pemilu legislatif menjadi tidak sah.

Pemerintah kini harus beralih dari tanda centang ke lubang untuk membuat pemilu berjalan lancar. Melakukan pencoblosan dengan menggunakan paku dianggap lebih mudah, biaya terjangkau, dan egaliter jika dibandingkan menggunakan alat tulis, menurut Hasyim Asyari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penggunaan paku dalam sistem pencoblosan sangatlah unik. Biasanya saat melakukan pencoblosan akan disediakan paku dan sebuah bantalan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakannya.

 

Sistem Pemilu Apa yang Digunakan Oleh Negara Lain?

Menurut halaman Pew Research Center, sistem pemilu yang setiap negara lakukan tentunya berbeda-beda dari mulai menggunakan pena, stempel, dan internet. Sistem yang negara Inggris gunakan yaitu menggunakan pensil, Korea Selatan dengan stempel. Pemungutan suara melalui internet juga berguna di empat negara di antara lain Amerika, Kanada, Estonia, dan Swiss.

Sementara itu, di Gambia, pemilihan presiden mengandalkan sistem penempatan kelereng ke dalam drum. Sistem ini berdiri pada tahun 1960-an untuk mengatasi tingginya tingkat buta huruf. Meskipun setiap negara menggunakan sistem pemilu yang berbeda-beda tetapi jangan lupa untuk selalu berlaku jujur dan adil.

Jadi bagaimana menurutmu? Apa Indonesia perlu beralih dari menggunakan paku seperti yang negara lain lakukan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles