Kenali ciri-ciri anak terlibat perundungan ini penting bagi para orangtua mengetahuinya. Bullying kembali menjadi perhatian masyarakat di Indonesia, terutama di lingkungan sekolah. Dari candaan yang mulai tidak berkesan, seringkali berujung pada tindakan fisik atau kekerasan.
Dalam upaya mencegah bullying, peran orangtua sangat penting. Mereka perlu sensitif terhadap ciri-ciri anak yang mungkin terlibat dalam perundungan, baik sebagai korban maupun pelaku. Berdasarkan rekomendasi dari Direktorat SMP Kemendikbudristek, berikut empat langkah yang dapat orangtua ambil untuk mencegah bullying pada anak.
Kenali Ciri-Ciri Anak Terlibat Perundungan
1. Pahami Ciri-ciri Anak yang Terlibat Perundungan

Ketika anak menjadi korban bullying di sekolah, biasanya mereka akan menunjukkan gelagat tak biasa yang patut diwaspadai oleh orangtua. Di antaranya adalah menjadi murung, tidak tenang, mudah cemas, dan terlihat ketakutan. Bukan hanya itu, anak juga mulai menunjukkan gelagat enggan pergi ke sekolah, cenderung menyendiri, atau bahkan memiliki sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
2. Beri Pemahaman Mengenai Akibat dari Perundungan dan Cara Menyikapinya

PR orangtua selanjutnya adalah memberi pemahaman kepada anak akibat dari perundungan. Ingat, tidak semua anak menjadi korban aksi bullying, tetapi bisa menjadi pelaku bullying. Dalam hal ini, orangtua harus memberi pemahaman mengenai dampak negatif atau risiko dari perundungan itu sendiri kepada anak, baik sebagai korban maupun pelaku.
3. Ciptakan Suasana di Dalam Rumah yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

4. Latih Kemampuan Sosial Anak

Tahap terakhir yang dapat orangtua lakukan adalah melatih kemampuan sosial sang buah hati. Ada banyak hal yang dapat melatih kemampuan sosial anak, misalnya bersikap percaya diri di lingkungan baru, tersenyum, bersikap ramah, peduli dengan orang lain, atau mulai tanamkan sikap saling tolong menolong pada buah hati. Di samping itu, apa yang harus dilakukan orangtua saat anak menjadi pelaku bullying?
Disebut dalam laman ChildMind, berikut yang dapat dilakukan orangtua saat anak menjadi pelaku bullying:
- Tanggapi dengan serius, jangan mengintimidasi anak karena hal ini akan berdampak lebih buruk pada anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu menanggapi dengan serius saat anak menjadi pelaku bullying.
- Komunikasi, ajak anak berbicara dan cari tahu mengapa ia melakukan perundungan kepada temannya di sekolah. Bisa jadi, itu dilakukan karena ia merasa kesepian, sedih, dan marah sehingga memilih melampiaskan kepada teman.
- Ajarkan anak empati, bicarakan kepada anak tentang bagaimana rasanya menjadi korban bullying.
- Konseling, hal ini akan membantu anak belajar berperilaku berbeda, menerima tanggung jawab atas tindakan yang sudah dilakukan, mengajarkan anak bagaimana mengembangkan rasa bersalah, serta belajar bagaimana membentuk hubungan yang kohesif.
Semoga bermanfaat ya!