Di era digital ini, hampir semua dokumen penting, seperti kartu kredit, debit, dan tabungan, dapat dengan mudah disimpan di dalam ponsel. Paspor fisik, seiring dengan inovasi paspor digital, mungkin akan mengalami perubahan besar.
Paspor digital memungkinkan penyimpanan informasi identitas dalam format digital. Dengan ini, proses di meja imigrasi dapat dipercepat, mengurangi antrian panjang. Pada 28 Agustus 2023, uji coba pertama paspor digital dilakukan di Bandara Helsinki, Finlandia. Proses pengujian melibatkan aplikasi dokumen perjalanan digital dan identifikasi biometrik.
Proses Pengujian
Awalnya, uji coba hanya terbuka untuk warga negara Finlandia yang bepergian dengan maskapai Finnair dari Bandara Helsinki ke London, Edinburgh, dan Manchester. Peserta uji coba mengunduh aplikasi dokumen perjalanan digital, mendaftar ke kepolisian Finlandia, dan mengirimkan data dari aplikasi ke petugas imigrasi Finlandia. Proses identifikasi memerlukan kesesuaian foto dengan yang tersimpan di server DTC.
Paspor digital memiliki potensi untuk mempercepat pengawasan perbatasan di seluruh dunia, serupa dengan sistem SmartGate di Selandia Baru. Singapura juga mempersiapkan pembaruan dengan menggunakan data biometrik untuk menyederhanakan proses di Bandara Changi. Rencana ini akan diterapkan pada awal 2024.
EU Digital Identity (EUDI)
Uni Eropa mengembangkan dompet identitas digital bernama EUDI, yang diharapkan dapat digunakan oleh 80% warga Uni Eropa pada tahun 2030. EUDI akan memberikan akses ke layanan online publik dan swasta di Eropa, termasuk perjalanan lintas batas.
Meskipun inovatif, paspor digital memiliki kelemahan, seperti risiko kehilangan ponsel atau pelanggaran privasi yang mungkin terjadi. Paspor digital adalah tonggak masa depan identitas perjalanan, dengan potensi memudahkan dan mempercepat proses di meja imigrasi, serta memberikan manfaat bagi wisatawan di seluruh dunia.
