Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Istilah Silent Treatment dan Efeknya pada Hubungan

Kita semua pasti pernah mengalami konflik dalam hubungan, mulai dari perbedaan kecil hingga masalah yang lebih serius. Tetapi, pernahkah Anda menghadapi situasi di mana pasangan Anda memilih untuk tetap diam dan mengabaikan Anda selama perselisihan? Mereka mungkin mendengarkan apa yang Anda katakan, tetapi memilih untuk tidak merespons dan sibuk dengan aktivitas mereka sendiri. Tindakan ini dikenal sebagai “silent treatment” atau perlakuan diam, dan bisa sangat menjengkelkan dan tidak matang.

Perlakuan diam seperti ini tidak hanya terjadi dalam hubungan romantis, tetapi juga dapat muncul dalam berbagai jenis hubungan, seperti antara orang tua dan anak, rekan kerja, atau dalam pertemanan. Tindakan ini seringkali merupakan respons instan terhadap situasi di mana seseorang merasa marah, frustrasi, atau terlalu terbebani oleh masalah yang ada.

Namun, ketika ketegangan mereda, perlakuan diam ini biasanya juga mereda. Meskipun demikian, perlakuan diam kadang-kadang bisa menjadi bentuk kekerasan emosional, di mana seseorang menggunakannya untuk mengendalikan dan memanipulasi yang lain.

Tindakan ini dapat memiliki dampak besar pada harga diri korban yang menerima perlakuan diam tersebut. Lalu, mengapa seseorang memilih untuk melakukan perlakuan diam? Dan apa efeknya terhadap hubungan?

Perlakuan diam tidak selalu membantu dalam menyelesaikan masalah. Sebaliknya, tindakan ini seringkali memperburuk masalah dengan menghambat komunikasi dan menciptakan jarak emosional antara dua belah pihak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan di balik perlakuan diam dan dampaknya terhadap hubungan serta cara-cara untuk mengatasinya.

Alasan Orang Melakukan Silent Treatment

Ada beberapa alasan orang melakukan tindakan silent treatment, antara lain:

  • Menghindarkan Diri. Pada beberapa kasus, orang tetap diam dalam percakapan karena mereka tidak tahu harus berkata apa atau ingin menghindari konflik.
  • Cara Berkomunikasi. Seseorang bisa menggunakan tindakan ini jika mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan mereka tetapi ingin pasangannya tahu bahwa mereka kesal.
  • Hukuman. Jika seseorang menggunakan silent treatment untuk menghukum seseorang atau melakukan kontrol atau kekuasaan atas mereka, ini adalah bentuk pelecehan emosional.

Apa Efeknya terhadap Sebuah Hubungan?

Pada kebanyakan kasus, melakukan tindakan ini untuk menyelesaikan konflik bukanlah cara terbaik untuk dilakukan. Melansir Medical News Today, pria dan wanita memiliki kecenderungan yang sama untuk melakukan hal ini. Untuk menghindarinya, komunikasi yang jelas adalah hal yang penting agar hubungan tetap sehat. Pasalnya, tindakan ini malah bisa membuat salah satu pihak jadi tidak memiliki kemauan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang benar.

Ketika seseorang ingin membicarakan masalah tetapi yang lain menarik diri, ini dapat menyebabkan emosi negatif seperti kemarahan. Orang-orang yang merasa diabaikan pun dilaporkan memiliki tingkat harga diri, kepemilikan, dan makna hidup yang lebih rendah dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, silent treatment dapat berdampak pada kesehatan suatu hubungan, bahkan jika orang yang diam tersebut sebenarnya hanya berusaha menghindari konflik.

Seseorang dengan pasangan yang kerap melakukan silent treatment biasanya lebih cenderung melanjutkan perselisihan karena mereka belum memiliki kesempatan untuk membahas keluhan mereka lebih dalam. Saat menerima perlakuan ini, rasanya pasangan sedang tidak menepati komitmennya.

Kapan Silent Treatment Bisa Dianggap Kekerasan?

Sebelum kamu menganggap bahwa tindakan ini masuk ke ranah kekerasan emosional, maka sebaiknya kamu mengenali situasi lebih dalam terlebih dahulu. Terkadang, diam mungkin adalah hal terbaik untuk menghindari kedua belah pihak mengatakan hal-hal yang nantinya akan mereka sesali.

Seseorang juga mungkin baru pertama melakukan hal ini, terutama saat mereka tidak tahu bagaimana harus merespon dan mengekspresikan perasaan mereka.  Tindakan silent treatment bisa menjadi sebuah kekerasan emosional, yaitu ketika:

  • Salah satu pihak bermaksud melukai orang lain dengan cara mendiamkannya.
  • Keheningan berlangsung untuk waktu yang lama.
  • Keheningan hanya berakhir ketika mereka memutuskan itu.
  • Mereka berbicara dengan orang lain tetapi tidak dengan pasangan mereka.
  • Mereka mencari dukungan dari orang lain atas perbuatan yang dilakukan.
  • Mereka menggunakan keheningan untuk menyalahkan pasangan mereka dan membuat mereka merasa bersalah.
  • Mereka menggunakan keheningan untuk memanipulasi atau berusaha mengubah perilaku orang lain.

Jika kamu merasa pasangan, atau orang lain melakukan hal ini kepadamu dan kamu bingung bagaimana harus bertindak, kamu bisa ceritakan hal ini dengan psikolog.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles