Senin, 18 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Sikap Rasulullah SAW Saat Bertengkar dengan Istri

Sikap Rasulullah SAW saat bertengkar dengan istrinya menarik untuk kita ketahui. Konflik dalam rumah tangga ternyata juga merupakan bagian dari kehidupan Rasulullah SAW dan para istrinya. Sebagai pasangan suami istri, mereka mengalami berbagai tantangan dalam perjalanan hubungan mereka, termasuk perselisihan, perbedaan pendapat, dan bahkan pertengkaran.

Setiap individu pasti menginginkan sebuah keluarga yang harmonis. Namun, sebuah keluarga yang harmonis tidak berarti tidak pernah mengalami masalah. Bahkan, dari setiap konflik, perbedaan, atau pertengkaran, kita dapat belajar untuk lebih menghargai kedamaian dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Ada banyak riwayat yang menceritakan tentang pertengkaran yang terjadi antara Rasulullah SAW dan para istrinya. Kisah-kisah ini telah terangkum dari berbagai sumber untuk memberikan gambaran tentang dinamika hubungan rumah tangga yang oleh Rasulullah dan keluarganya hadapi.

Kisah Istri Rasulullah yang Pencemburu

Mengutip buku Rahasia Rumah Tangga Rasulullah oleh Yola Hemdi, masalah dalam rumah tangga bisa bersumber dari karakter diri pasangan. Setiap istri pasti memiliki sifat cemburu, sama halnya dengan salah satu istri Rasulullah SAW, Aisyah, yang ternyata pencemburu berat.

Semua istri Rasulullah SAW saling berlomba untuk mendapatkan hati sang suami. Namun, terkadang apa yang dilakukan Aisyah RA kerap berlebihan sehingga membuat hati Rasulullah SAW gusar. Suatu kali seorang istri Nabi SAW membawakan nampan makanan dan hendak menjamu Rasulullah SAW. Sangatlah wajar bila seorang istri menyajikan makanan bagi suaminya.

Namun, Aisyah RA yang dibakar cemburu memukul nampan itu sehingga isinya berhamburan ke lantai. Rasulullah SAW berkata kepada para tamu-tamu yang menonton kejadian itu, “Ibu kalian sedang cemburu, biasalah!” Ungkapan enteng Rasul meredakan suasana dan kejadian itu.

Dalam sebuah riwayat, Aisyah berkata, “.. Dialah Zainab binti Jahsy yang selalu bersaing denganku untuk mengambil tempat di hati Rasulullah SAW.” (HR. Muslim). Zainab binti Jahsy RA hanyalah salah satu istri Nabi yang dicemburui Aisyah RA dari beberapa istri Nabi lainya. Aisyah RA juga pernah cemburu kepada Hafsah RA.

Aisyah RA pernah berkata, “Rasulullah SAW senang madu dan sesuatu yang manis-manis. Setiap kali selesai melakukan salat Ashar beliau biasanya menemui istri-istrinya. Tatkala datang giliran Hafsah, beliau lama sekali berada di sisinya sehingga kecemburuanku muncul.”

 

Kisah Rasulullah Meninggalkan Istrinya 1 Bulan

Rasulullah SAW pernah mengalami perselisihan dengan istri-istrinya, yang mengakibatkan beliau meninggalkan rumah selama satu bulan. Pangkal masalahnya, para istri Rasulullah SAW ingin hidup mewah karena godaan duniawi yang tengah menghinggapi mereka.

Rasululullah SAW menolak dengan tegas tuntutan yang bersumber dari kelemahan jiwa tersebut. Allah SWT mendukung sikap Rasulullah SAW dengan menurunkan ayat untuk memperingatkan para istri nabi.

Akibat peristiwa tersebut, Rasulullah SAW meninggalkan istri-istrinya selama sebulan, ada yang menyebutnya 29 hari dan ada yang 30 hari. Pada saat itu, Rasulullah SAW menerima wahyu Allah melalui surat Al Ahzab ayat 28-29:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا

Arab-Latin: Ya ayyuhan-nabiyyu qul li`azwajika ing kuntunna turidnal-hayatad-dun-ya wa zinataha fa ta’alaina umatti’kunna wa usarriḥkunna sarahan jamila

Artinya: Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: “Jika kamu sekalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Sikap Rasulullah SAW Saat Bertengkar dengan Istri

Pertengkaran muncul karena orang melakukan interaksi, jadi normal saja tidak perlu diperbesar. Dari dua kisah Rasulullah SAW di atas, dapat diambil hikmah bagaimana beliau bersikap saat bertengkar dengan istrinya.

1. Selalu berbuat lembut dan berkata manis meskipun sedang marah.
2. Memilih menyendiri untuk menenangkan hati.
3. Tidak pernah berbuat kasar seperti, memaki bahkan memukul.
4. Memilih untuk mengalah demi menghentikan pertengkaran.

Wallahu a’lam.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles