Pada kuartal II-2023, Indonesia berhasil mendapatkan investasi dari investor asing (Penanaman Modal Asing atau PMA) sebesar Rp186,3 triliun, peningkatan 5,2 persen dari kuartal I-2023 dan tumbuh 14,2 persen dari kuartal II-2022.
Menurut Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, investasi asing bahkan lebih banyak dari dalam negeri (PMDN), menunjukkan kepercayaan asing terhadap dalam negeri.
Di kantornya pada Jumat (21/7) Bahlil menyatakan bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu negara favorit investor untuk menanamkan modal.
Jumlah investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar Rp349,8 triliun, dengan PMA sebesar 53,3 persen dan PMDN sebesar 46,7 persen, menurut data BKPM.
Ada lima negara yang menjadi investor asing terbesar Indonesia pada kuartal II-2023 ini, yakni:
1. Singapura dengan total investasi US$3,4 miliar
2. China dengan total investasi yang masuk US$2,6 miliar
3. RRT dengan nilai investasi US$2 miliar
4. Jepang dengan nilai investasi US$1 miliar
5. Malaysia dengan total investasi US$800 juta.
Adapun investor ini masuk paling banyak ke lima sektor, yakni:
1. Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya US$2,5 miliar
2. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi US$1,9 miliar
3. Industri Kimia dan Farmasi US$1,3 miliar
4. Pertambangan US$1,2 miliar
5. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran US$800 juta.
Secara kumulatif (Januari-Juni 2023), total PMA yang masuk ke Indonesia mencapai Rp363,3 triliun atau tumbuh 17,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Asal negara investasi kumulatif terbesar adalah Singapura US$7,7 miliar, China US$3,8 miliar, RRT US$3,5 miliar, Jepang US$2 miliar dan Amerika Serikat (AS) sebesar Rp1,6 miliar.