Seorang turis Amerika telah ditangkap di Museum Israel di Kota Yerusalem karena dituduh melakukan perusakan yang disengaja terhadap beberapa patung berharga pada Kamis (5/10). Tindakan vandalisme ini telah menimbulkan kekhawatiran akan serangan yang meningkat terhadap warisan budaya di Yerusalem.
Turis Amerika berusia 40 tahun ini, seorang turis Yahudi, dilaporkan melempar dua patung Romawi abad kedua hingga rusak. Tindakan ini membuat keamanan koleksi berharga di Museum Israel menjadi dipertanyakan.
Tersangka awalnya mengklaim bahwa dia merusak patung-patung tersebut karena ia menganggap penyembahan berhala bertentangan dengan ajaran Taurat. Namun, pengacaranya kemudian mengklaim bahwa tersangka menderita gangguan mental yang disebut sindrom Yerusalem. Sindrom ini adalah suatu bentuk disorientasi yang dipicu oleh daya tarik agama di kota suci Yerusalem, yang dianggap suci oleh tiga agama utama: Kristen, Yahudi, dan Islam.
Tersangka saat ini menjalani evaluasi kejiwaan, dan identitasnya tidak diungkapkan oleh pihak berwenang. Kejadian ini mencuat dalam suasana ketegangan dan tindakan provokatif selama musim liburan Yahudi, termasuk serangan terhadap jamaah Kristen oleh orang Yahudi ultra-Ortodoks.
Museum Israel, yang terkenal dengan koleksinya yang berharga, menyatakan peristiwa ini sebagai hal yang meresahkan dan tidak biasa. Mereka mengecam segala bentuk kekerasan dan berharap agar insiden serupa tidak terulang.
Foto-foto dari museum memperlihatkan patung-patung yang rusak, termasuk Dewi Athena yang terjatuh dari alasnya dan patung Dewa Pagan yang hancur. Pihak museum tidak mengungkapkan nilai patung-patung tersebut atau jumlah kerugian yang diakibatkannya.
Pemerintah Israel telah menyatakan keprihatinannya terkait perusakan ini, yang juga dianggap sebagai tindakan ikonoklasme Yahudi sebagai bentuk kepatuhan terhadap larangan awal terhadap penyembahan berhala. Serangan semacam ini tampaknya merupakan bagian dari serangkaian serangan terhadap warisan budaya di Yerusalem yang dilakukan oleh orang Yahudi. Sebelumnya, ada kasus seorang turis Yahudi Amerika yang merusak patung Yesus di tempat ziarah Kristen di Kota Tua dan serangan lainnya terhadap situs-situs bersejarah di Yerusalem.