4 sistem pemungutan suara paling aneh dari belahan dunia ini menarik untuk kita ketahui. Pemungutan suara adalah praktik umum di banyak negara, terutama dalam sistem demokrasi. Di Indonesia, pemilihan umum melakukannya dengan cara mencoblos surat suara di tempat pemungutan suara, dan sistem serupa di banyak negara lain juga menerapkannya.
Meski demikian, beberapa wilayah telah mengadopsi metode pemungutan suara yang tidak konvensional. Mulai dari menggunakan kelereng hingga bergantung pada teriakan. Jika kamu ingin tahu lebih lanjut, ayo simak sejumlah sistem pemungutan suara paling unik dari berbagai belahan dunia.
4 Sistem Pemungutan Suara Paling Aneh dari Belahan Dunia
1. Surat Suara dari Luar Angkasa

Demi memastikan seluruh warga negara menggunakan hak suaranya, maka Pemerintah Amerika melalui bantuan NASA menggelar pemungutan suara dari luar angkasa. Hal ini bertujuan untuk para astronot Amerika. Melansir dari Insure and Go, pemungutan suara dari luar angkasa pertama kali pada tahun 1997 ketika undang-undang negara bagian Texas mengizinkan astronot bernama David Wolf untuk memberikan suara dari stasiun luar angkasa Rusia, Mir. Prosesnya pun tidak begitu rumit karena menggunakan surat suara elektronik yang dihasilkan di Texas lalu disambungkan melalui Houston ke anggota kru pemungutan suara. Kemudian, surat suara tersebut akan dikirim kembali ke planet bumi.
2. Pemenang oleh Anak Kecil Tentukan

Paus Koptik, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria yang berkantor pusat di Kairo, Mesir rupanya dipilih dengan cara yang sangat unik loh. Pasalnya, pemilihan suara Paus Koptik melibatkan seorang anak laki-laki berusia lima tahun. Sebelumnya, tiga kandidat akan dipilih terlebih dahulu oleh Sinode Suci Gereja Koptik, yakni badan pengambil keputusan tertinggi. Nama ketiga kandidat itu ditulis pada tiga lembar kertas terpisah, yang kemudian ditaruh dalam piala di altar Katedral St. Markus, Kairo. Setelah itu, anak laki-laki berusia lima tahun yang dipilih dari jemaat akan ditutup matanya lalu diberitahu untuk mengambil selembar kertas dari piala. Keputusan anak laki-laki inilah yang dinilai sebagai ‘Pilihan Ilahi’ karena ia dianggap telah dibimbing oleh tangan Tuhan.
3. Pemilihan Kandidat Lewat Teriakan

Pemungutan suara paling aneh juga terjadi di Sparta, yakni sebuah kota yang terletak di Yunani Kuno. Salah satu bagian dari gaya pemerintahan Spartan kuno adalah Appella atau Demos, yaitu majelis rakyat yang bertemu sebulan sekali. Setiap warga negara Sparta yang berusia di atas 30 tahun bebas membela Appella. Mereka kemudian harus menyerahkan diri pada Shout. Shout pada dasarnya adalah suatu bentuk pemungutan suara jarak jauh.
Prosesnya dengan cara berteriak sebagai bentuk dukungan terhadap kandidat. Para kandidat akan berjalan di depan orang banyak secara acak. Sementara itu, sekelompok evaluator yang tidak memihak duduk di ruangan lain dengan tablet tulis untuk mendengarkan kandidat mana yang mendapat teriakan dan tepuk tangan paling keras. Pemenang pun tertentukan oleh seberapa keras kandidat mendapat teriakan dan tepuk tangan. Kabarnya, metode ini masih berlaku sampai sekarang walaupun tidak digunakan dalam konteks politik aktual. Dalam hal ini, beberapa keputusan penting konon dilakukan dengan cara yang lebih formal.
4. Pemungutan Suara Pakai Kelereng

Tingginya tingkat buta huruf membuat Pemerintah Gambia menerapkan cara unik sekaligus aneh dalam pemungutan suara. Negara yang terletak di Afrika Barat ini tidak menggunakan surat suara melainkan memakai kelereng. Petugas terlebih dahulu memverifikasi identitas masing-masing pemilih, kemudian membagikan kelereng yang nantinya harus dimasukkan ke dalam drum. Untuk memudahkan identifikasi, drum tersebut dicat dengan warna berbeda dan dihias dengan gambar calon.
Pemilih akan memasukkan kelereng sesuai dengan kandidat yang mereka pilih. Setelah pemungutan suara berakhir, drum kosong dan kelereng ditempatkan ke dalam nampan khusus dengan 200 atau 500 lubang yang merupakan lubang kecil untuk menampung setiap kelereng. Lubang itu membantu petugas dapat dengan cepat menghitung jumlah suara yang diberikan di setiap drum. Meski sangat aneh, sistem yang telah berlaku sejak 1960-an ini kabarnya masih terus diterapkan berdasarkan informasi dari News Hub.Â
Nah, itulah sejumlah sistem pemungutan suara paling aneh dari berbagai belahan dunia. Sistem mana nih yang menurutmu paling unik?