5 fakta Hara Hachi Bu yang merupakan diet ampuh turunkan berat bada asal Jepang menarik untuk kita tahu. Banyaknya pola diet yang menjanjikan penurunan berat badan yang efektif menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Salah satu dari sekian banyaknya adalah diet Hara Hachi Bu yang berasal dari Jepang.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, masyarakat semakin tertarik pada berbagai pola diet yang populer dan banyak peminatnya. Setiap jenis diet menarik untuk dicoba demi membuktikan keefektifannya dalam mencapai tujuan penurunan berat badan.
Berbagai metode pun berkembang untuk mencapai tubuh yang ideal. Salah satu pola diet yang baru-baru ini muncul dan langsung mendapatkan popularitas adalah diet Hara Hachi Bu, yang terkenal karena metodenya yang unik.
Para penganut diet ini mengklaim bahwa metode ini sangat efektif dalam menurunkan berat badan secara signifikan. Namun, para ahli telah mengungkap fakta-fakta unik tentang diet asal Jepang ini yang patut kamu perhatikan.
5 Fakta Hara Hachi Bu
1. Tak makan sampai kenyang
Hara hachi bu tampaknya memiliki kemiripan dengan anjuran Rasulullah dalam mencontohkan kebiasaan makan untuk Muslim. Ada frasa yang menyebutkan makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
Pada praktik diet yang satu ini pelakunya tidak diperbolehkan untuk makan hingga kekenyangan. Batas mengisi perut yang disarankan hanya sampai 80% kenyang dan tidak berlebihan. Ternyata makna nama hara hachi bu berkaitan dengan konsepnya yang satu ini. Jika diartikan hara hachi bu memiliki makna untuk berhenti hingga delapan bagian dari perutmu terisi.
2. Gabungan beberapa metode
Hara hachi bu bukan sebuah metode diet khusus yang memiliki pakemnya sendiri. Ada beberapa metode diet yang serupa dengan pola dan metode diet lain yang tak kalah populer. Hara hachi bu memiliki kemiripan dengan menggabungkan mindful dan slow eating dalam waktu metode diet. Mindful eating mengajarkan manusia sebagai konsumen untuk mengonsumsi asupan makanan secara bijak dan tidak berlebihan.
Sementara untuk slow eating adalah metode yang mengajarkan cara makan dengan perlahan. Dipercaya bahwa makan dengan perlahan lebih efektif untuk mengendalikan berat badan dan tidak meningkatkan berat badan dengan melonjak cepat.
3. Asupan makan harus seimbang
Sama seperti pola diet lainnya, hara hachi bu juga memiliki beberapa catatan untuk mengatur asupan makanannya. Aturan untuk menu makanannya tidak berpusat pada lauk pauk atau jenis tertentu melainkan komposisi pada piring makannya. Pada pola diet ini pelakunya diprioritaskan untuk mengonsumsi menu makanan yang seimbang nutrisinya.
Hara haci bu percaya bahwa nutrisi yang seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam piring makan pelaku hara hachi bu diharuskan mengandung serat, sayur, dan lauk pauk lainnya. Menu makannya juga harus dilengkapi dengan protein rendah lemak seperti ikan, tahu, dan berbagai jenis unggas.
4. Perhatikan Hidrasi
Mengingat bahwa diet ini mengutamakan keseimbangan, hara hachi bu mengingatkan pelakunya untuk memerhatikan hidrasi. Peraturan diet hara haci bu lainnya adalah diwajibkan mengonsumsi banyak air minum sepanjang hari.
Pelakunya dianjurkan untuk minum sebelum bahkan disela-sela waktu makan. Tujuannya untuk menghindari kesalahan sinyal tubuh yang sulit membedakan rasa haus dengan rasa lapar ketika dehidrasi terjadi. Tetapi asupan minuman yang disarankan juga terbatas. Tidak boleh minuman dengan gula, menekan konsumsi camilan dengan minum, serta menggantikan ngidam makanan manis dengan air mineral saja.
5. Boleh konsumsi camilan
Walaupun begitu sebenarnya pelaku hara hachi bu masih boleh mengonsumsi camilan. Ada beberapa makanan ringan yang boleh mengonsumsinya sebagai selipan asupan makanan dalam satu hari. Izin untuk mengonsumsi camilan masih boleh untuk menghindari tubuh yang meronta-ronta asupan camilan. Hal ini juga menerapkan pada mindful eating di mana tubuh tak boleh membiarkan kelaparan atau diet dengan cara yang menyiksa.
Ketika menikmati camilan pelakunya harus bisa menikmati rasa hingga tekstur makanan. Konon cara tersebut akan membantu memberikan kepuasan yang berbeda dan menjalin ikatan yang positif pada asupan makanan.